Sunday, June 07, 2009

ISO


ISO, apa yang terpikirkan di benak anda manakala mendengar istilah tersebut. Mungkin sambil kelakar spontan teringat masakan iso babad, hmm nama jeroan ini memang tenar karena rasanya banyak digemari meski tinggi kolesterol. ISO yang memiliki kepanjangan International Organization for Standardization biasanya disamakan dengan persepsi prosedur yang njlimet, tumpukan kertas, filing dan sering dilakukan audit. Banyak yang berpendapat bahwa ISO itu merepotkan, tambahan pekerjaan dan kalau boleh memilih lebih baik “dihindari” he he he. Tidak kurang dari banyak manager di perusahaan manakala dilibatkan dalam ISO cenderung melimpahkan kepada supervisor atau staff-nya, seolah mereka menganggapnya kurang penting.

ISO yang ditetapkan pertama kali pada 23 Februari 1947 saat ini merupakan salah satu tools penting yang berlomba diterapkan oleh perusahaan manufaktur, industri, perbankan, retail, perusahaan jasa dan bahkan dunia pendidikan. Tidak dipungkiri banyak perusahaan menerapkan standarisasi mutu tersebut manakala wikipedia memberikan manfaat penting dari ISO sebagai berikut :

• Meningkatkan citra perusahaan
• Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan
• Meningkatkan efisiensi kegiatan
• Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)
• Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan
• Mengurangi resiko usaha
• Meningkatkan daya saing
• Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkepentingan
• Mendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja/pemodal

ISO diterapkan salah satunya ketika stakeholder – pemangku kepentingan perusahaan dirugikan. Kasus keracunan makanan, perangkat elektronik yang cacat atau berbagai produk yang tidak sesuai dengan promosi/brosur dan spesifikasi-nya banyak terjadi. Dengan penerapan ISO perusahaan bisa mencari apa yang salah dengan input, proses dan outputnya. Ada satu istilah yang sering muncul dalam konteks ISO ini yakni “MUTU”. Menurut handout dari TUV Rheinland pengertian Mutu adalah Derajad dimana satu kumpulan karakteristik dasar memenuhi persyaratan, atau kemampuan untuk memenuhi suatu persyaratan. Sementara karakteristik diartikan sebagai unsur-unsur yang membedakan dan persyaratan diartikan sebagai kebutuhan / harapan yang dinyatakan pada umumnya tertulis atau keharusan. Contoh dari karakteristik misalnya strategic plan, struktur, prosedur, ERP, ICT, competent, tanggung jawab, infrastruktur, teknologi dan lain-lain.

Masalah umum yang dihadapi perusahaan adalah bagaimana sumber daya manusianya bisa memahami dan menguasai ISO sehingga menjadi bagian dari pekerjaan sehari-hari. Untuk itulah sering perusahaan membentuk departemen yang mengurusi ISO, mencari konsultan yang bisa memberikan pemahaman dan membantu perusahaan beserta sumber daya manusia memenuhi standard tersebut. Selain konsultan terdapat beberapa badan sertifikasi internasional yang sudah cukup dikenal saat ini.

Salah satu badan sertifikasi ISO yang memiliki tag line “Precisely Right” TUV Rheinland belum lama ini melakukan workshop awareness of ISO 9001 : 2008 di sebuah perusahaan telekomunikasi. Meski peserta workshop banyak yang sudah mendengar dan mengetahui apakah ISO itu namun tetap workshop tersebut dibutuhkan untuk penyegaran dan update perkembangan standard mutu tersebut. Umumnya penerapan ISO lebih dijiwai mereka yang bekerja pada industri manufaktur ketimbang jasa, barangkali karena input, proses dan output manufaktur lebih bersifat fisik ketimbang jasa.
Ada beberapa hal yang mendapat sorotan dari workshop tersebut diantaranya keluhan pelanggan atas produk atau layanan serta perawatan network atau operation. Bila terdapat keluhan pelanggan atas kasus yang sama terjadi berkali-kali maka tentu ada sesuatu yang harus dibenahi atau dikoreksi. Tidak sulit mencari puluhan atau ratusan keluhan pelanggan dari browsing di internet. Saat ini banyak mailing list atau media konsumen yang bisa dengan cepat dan luas menyampaikan ketidakpuasan atas berbagai produk dan layanan yang mereka terima. Pada era borderless / tanpa batas ini tidak ada sesuatu yang dapat ditutupi atau disembunyikan oleh perusahaan atas produknya. Dengan ISO ternyata sedikit banyak bisa dilacak / trace adanya keluhan dimulai dari proses awal. Dengan ISO dapat juga membantu menghindari tumpang tindih pekerjaan/proses dan menempatkannya pada departemen yang sesuai.

Pada workshop tersebut juga disinggung apakah sudah dilakukan pencatatan atas suhu dan kelembaban dari gudang logistic maupun shelter. Hal ini sangat penting karena terkait dengan storage barang elektronik. Ternyata suhu dan kelembaban memiliki peran yang penting untuk menjaga produk elektronik tetap dalam kondisi baik maupun perangkat terjaga kinerjanya.

Saat ini ISO sudah sangat meluas perannya tidak hanya pada International Standards for Business namun juga dalam Government dan Society. Management Standard Iso juga mencakup ISO 9000/ISO 14000 yang merupakan standard quality management maupun environment management.

No comments: