Sebagaimana sudah diperkirakan sebelumnya bahwa semua kembali seperti biasa, - business as usual - usai berbagai bencana menghantam. Banjir besar tempo hari yang disebabkan oleh salah satunya berubahnya fungsi resapan air menjadi bangunan permanent tidak mengubah tindakan kita. Tetap saja pembangunan mall, pusat perbelanjaan, perumahaan dan berbagai bangunan fisik lainnya dilakukan secara gencar seolah kejadian kemarin kita sudah lupa tuh – mengutip iklan obat sakit kepala.
Saat ini dan beberapa waktu kemarin banyak pekerjaan proyek di kota besar, utamanya di Jakarta gencar dilakukan. Diantara proyek tersebut misalnya pembangunan fly over, underpass dan yang kemarin bekasnya masih adalah jalur busway dan jalur monorail. Biasanya proyek atau pembangunan public facility ini dianggap crashed program dan prioritas dikebut dan dikerjakan 24 jam sehari, seiring tujuan mulia sejak awalnya. Namun di kita nampaknya hanya angan belaka berharap proyek tadi dikebut siang malam. Satu underpass saja bisa memakan waktu dua tahun sementara proyek busway, meski sekarang sudah berjalan telah begitu melelahkan pengguna jalan karena menyempitnya lebar jalan dan makin macetnya kendaraan. Proyek monorail bahkan sekarang dibiarkan begitu saja dan tidak jelas kelanjutannya.
Pun pemerintahan kita dengan paket cabinet bersatu juga nampak berjalan seperti biasa dan nampak belum banyak hasil konkrit yang dinikmati rakyat. Masalah klasik seputar terbatasnya supply beras dan harganya yang melambung masih terus berulang.
Di sector good government macam KKN, korpusi kolusi dan nepotisme terasa makin jenuh kita mendengarnya namun belum ada kakap atau bawal, eh tersangka apalagi pelaku korupsi. Memang aneh ada asset yang dikorupsi tapi pelakunya tidak ada.
Apa yang kita kemukakan semuanya bukan hal baru dan faktanya terjadi di sekitar kita. Yang kita hendak selalu ingatkan adalah pola pikir dan mindset kita yang harus berani berubah saat ini juga. Janganlah kita selalu bersikap sok benar dan berpura-pura. Masih mending saat ini terdapat para cendekia, ulama, pemuka agama dan tokoh masyarakat yang selalu menyuarakan hal yang benar. Karena bila berbagai lapisan masyarakat yang peduli pada nasib bangsa ini ini menjadi lelah dan berhenti mengingatkan, kita tidak tahu lagi akan jadi seperti apa.
Kita tidak hendak menjadi khawatir berlebihan atau bersikap seolah besok akan kiamat. Kita tentunya menyadari belaka bahwa kehidupan bukan saat generasi kita sekarang namun ada kehidupan anak dan cucu kita semua. Ironisnya kiat semua mencari nafkah bahkan kadang dengan korupsi segala tujuannya tidak lain untuk kesejahteraan anak cucu kita. Pola pikir kita selama ini terlampau ego dan sangat salah. Kita mengumpulkan sebanyak mungkin harta dan kekayaan pada dasarnya untuk jaminan keluarga, anak cucu dan keturunan kita. Berbagai cara termasuk KKN kita lakukan demi orang yang kita sayangi. Kita lupa bahwa cara ini justru menghancurkan lingkungan dan masyarakat luas dan imbasnya akan menimpa anak cucu kita. Akibat KKN timbul biaya tinggi dan merugikan lebih banyak orang. Alih-alih keturunan kita hidup sejahtera ke depan justru untuk mencari pekerjaan saja susah. Bicara harta warisan akan tahan berapa lamakah dan sungguh tidak imbang dengan tujuan awal tadi – menjamin sejahtera keturunan kita. Saat ini pun sudah terjadi gambaran ruwetnya kehidupan bernegara kita beserta eksesnya. Lapangan kerja susah, pengangguran semakin banyak, sumber daya alam habis dan basik industri kita rapuh. Apa yang kita tuai adalah semata makin merosotnya kesejahteraan masyarakat luas dan makin susahnya mencari sekedar penghidupan.
Benang merah yang hendak kita angkat adalah kita harus berani berubah saat ini juga. Mindset dan attitude kita harus dikembalikan ke jalurnya. Selalu bertindak dan berjalan di atas rel kebenaran harus menjadi acuan kita. Rambu lainnya adalah batas hak kita dengan hak orang lain. Hak setiap orang harus dijunjung tinggi dan jangan terus menurutkan ego kita belaka. Kembalikan rakyat sebagai nakhoda biduk pembangunan ini dan ciptakan akses terhadap sumber daya yang ada secara fair. And justice for all,,,
Wednesday, March 28, 2007
And Justice For All,,,
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment