Wednesday, April 28, 2010

Zero


Karyawan demo dan anarki di pabriknya yang berlokasi di Batam. Tentu ada alasan kuat mengapa mereka berlaku demikian. Kenapa sampai bertindak fisik dan kerusakan pastilah ada penyulutnya. Konon terjadi ketidakadilan di sana. Barangkali antara karyawan pribumi dan karyawan import/asing. Barangkali perusahaan lebih menghargai dan percaya kepada karyawan asing letimbang bangsa sendiri, katakanlah demikian. Karyawan asing dinilai lebih mampu, lebih pintar dan mungkin lebih dipercaya. Terjadilah akumulasi ketidakadilan dan berakibat gerakan dari massa - karyawan - atas tempat dimana mereka justru mencari nafkah. Umumnya karyawan tidaklah begitu nekat, kecuali ada alasan yang sangat kuat.

Tahun 2001 pabrik elektronik terkemuka, Sony ditutup. Sebelum penutupan salah satu pabrik elektronik terkenal itu, terjadi konflik dan pertikaian antara karyawan dan perusahaan. Karyawan keberatan bila mereka harus bekerja merakit perangkat elektronik sambil berdiri. Sebelumnya memang karyawan itu bekerja dengan duduk di kursi. Posisi berdiri selama 8 jam kerja dianggap memberatkan dan menjadikan mereka capek. Setidaknya setelah mengalami bekerja dengan duduk bertahun tahun, persepsi itulah yang muncul saat SOP-nya diubah agar bekerja dengan berdiri. Perusahaan juga tidak habis mengerti kenapa karyawan sulit diatur. Di Negara lain tidak masalah karyawan merakit perangkat elektronik sambil berdiri, toh kompensasi jam istirahatnya akan ditambah dan tidak pernah ada kasus karyawan pingsan atau sakit hanya karena bekerja berdiri. Alasan perusahaan karena model produk semakin banyak dan standard kerja dibuat menjadi semakin dinamis dan fleksibel. Memang tentu ada permasalahan lainnya selain itu yang makin memperuncing ketidakcocokan karyawan dan perusahaan. Akhirnya setelah berbulan-bulan berunding bahkan sampai badan PBB- ILO, perusahaan memutuskan menutup pabrik. Meski tidak kurang pihak Pemerintah melalui Menteri-nya mencegah dan mencoba berunding dengan parusahaan berskala global tersebut - Sony yang memiliki sekitar 100-an pabrik di 50-an Negara tetap pada keputusannya. Akhirnya semua pihak mengalami kerugian ketimbang untung. Karyawan hilang pekerjaan, perusahaan hilang investasi dan potensi revenue, pemerintah hilang potensi pajaknya, dan pasar membayar mahal produk elektronik import.

Sebuah pabrik motor merk Kymco di Cikarang, karena produknya tidak laku, harus ditutup. Ratusan karyawan yang menggantungkan nafkahnya harus kehilangan pekerjaannya. Meski berbagai upaya dilakukan untuk menolong kondisi perusahaan apa daya kantor pusat memutuskan untuk ditutup. Saat ini bisa jadi penyelasaian dari penutupan pabrik tersebut belum tuntas. Bila anda kebetulan lewat depan pabrik maka akan ditemukan sejumlah bekas karyawan Kymco dengan seragamnya menyodorkan wadah, minta kemurahan pengendara yang lewat. Ya mereka akhirnya menyuarakan sikapnya dengan cara minta perhatian pengendara yuang lewat setiap harinya sambil menyodorkna kotak amal. Sementara di pagar pabriknya masih bertebaran spanduk bertulisakan seputar penutupan dan penyelesaian dari pabrik motor tersebut.

Sehingga kalau anda saat ini kebetulan masih bekerja dan memiliki sumber penghidupan, sungguh suatu hal yang patut disyukuri. Dalam dunia usaha yang semakin sulit dimana investor bersaing ketat memperebutkan pasar yang terbatas maka tidak dipungkiri akan berjatuhan dunia usaha. Bentuk dari syukur atas masih dimiliki sebuah pekerjaan bisa dengan bekerja sepenuh hati. Terkadang apapun yang sudah dilakukan tidaklah cukup, mengingat kehidupan dunia usaha yang semakin ketat dan berat. Harus terjadi sikap yang saling memahami diantara semua pihak, baik karyawan, perusahaan, pemegang saham, juga Pemerintah. Satu saja dari pemangku kepentingan tadi ingkar, maka keharmonisan berpotensi terganggu.

Ada satu hal yang mengatakan kehidupan ibaratnya sebuah games. Games ini bernama zero sum games. Jadi sehebat apapun usaha dan tindakan anda, pada akhirnya semuanya adalah zero. Ada mereka yang sukses dengan asset luar biasa, namun tidak pernah peduli dan memikirkan sesama. Artinya semua keberhasilan berupa materi dan sebagainya tadi tidak diimbangi bentuk peduli atau investasi terhadap dunia luar atau orang lain di luar diri dan keluarganya. Ibarat bak air, pemasukan sangat besar tanpa diimbangi dengan pengeluaran atau balance yang seimbang, maka bakal membludak atau berakibat bak-nya pecah. Bisa jadi si kaya tapi kikir tadi akhirnya mengalami hilang harta atau asetnya karena mungkin kebakaran, keluarga sakit bertahun-tahun yang menggerus hartanya atau mungkin dirampok orang dan seterusnya.

Berbeda dengan mereka yang berhasil dengan asetnya namun seimbang dengan perhatian dan kepedulian orang lain. Bisa jadi mereka akan bertahan lama Karen bak airnya secara proporsional seimbang antara masuk dan keluar.

Konon apapun dan berapapun anda keluarkan untuk kepentingan umum/sesama, kepentingan mereka yang membutuhkan, investasi itu tidaklah hilang, namun hanya berpindah tempat. Kelak, kapan anda tidak tahu investasi yang sudah anda tanam tadi akan kembali kepada anda.

Barangkali games ini berlaku juga buat entitas usaha. Bila sebuah perusahaan menangguk untung, maka karyawan harus dihargai. Bila perusahaan sedang merugi maka karyawan harus memahami.

Selamat bekerja.
Read More ..

Monday, April 26, 2010

Weekend


Memang sudah bulan April, dan mestinya sudah masuk musim kemarau, namun kok hujan masih rajin juga. Bahkan kala itu dari Semarang sampai Cirebon hujan dan sebagian cukup deras. Lagi-lagi menyusuri pantai utara- pantura dan melakukan perjalanan ke Jakarta. Kondisi fisik yang jelas terlihat adalah mulai dan semakin rusaknya jalanan itu. Entah sudah berapa kali jalanan itu rusak, diperbaiki, rusak lagi, ditembel, rusak lagi dan seterusnya. Celakanya setiap perbaikan akan memakan waktu yang tidak terbatas. Bisa sebulan bisa juga berbulan-bulan. Jalanan ditutup begitu saja, kadang ada satu atau dua traktor namun tidak dikerjakan sama sekali. Jadilah kemacetan semakin menjadi dan merugikan pelaku ekonomi yang menggantungkan distribusinya pada rute tersebut. Apalagi hujan dan hajaran truk, trailer, tronton puluhan ton setiap waktu tidak urung membuat ambles jalan. Memang terdapat timbangan kendaraan di setiap panjang tertentu ruas jalan, namun kok terlihat tidak ada kendaraan yang ditahan atau dikurangi muatannya. Rumornya kendaraan yang kelebihan muatan cukup didenda saja. Tidak urung jalanan menjadi rusak terus. Mungkin tidak penting lagi menyebut dimana rusaknya, bosan kali. Yang jelas lobang menganga terdapat dimana-mana dan siap merontokkan kendaraan anda bila kejeblos di dalamnya. Barangkali kendaraan anda tidaklah sampai patah kaki-kakinya, namun bisa jadi harus spooring ulang karena setelannya bergeser akibat terlalu banyak menghantam lubang.

Tragisnya terdapat titip pertemuan sepanjang lima kilometeran yang masih dua lajur antara jalur pantura yang empat lajur dengan jalan tol. Entah lajur ini mustahil dibuat menjadi empat karena bangunan di sekitarnya terlanjur maju mengepung dan menyempitkan jalan, atau pihak yang berwenang tidak menganggap perlu. Faktanya sepotong lajur ini akan selalu menjadi “neraka” saat debit kendaraan membludak baik dari tol atau sebaliknya dari pantura. Bottleneck ini sudah berlangsung bertahun-tahun, dan kondisinya tetap sama saja, tidak pernah ada niat menata atau melebarkannya.

Weekend itu dilalui tidak saja dengan menyusur jalur pantura, namun dengan sekedar berjalan ke pusat keramaian. Grand Indonesia, adalah Mega Mall yang terletak di segitiga emas Jakarta. Mega Mall ini memang sungguh megah dan besar. Dengan tidak bermaksud apa-apa, terkadang sulit percaya kalau bangunan megah ini berada di Jakarta. Kenapa, dalam beberapa hal malah jauh lebih hebat dari Singapore atau Malaysia. Ya, Mega mall ini selain luas, megah, lengkap, modern, canggih, juga menyuguhkan berbagai landscape yang mengesankan. Sebut adanya dancing water, yang merupakan tarian air yang dirangkai dengan musik klasik yang indah. Air yang disemprotkan dari berbagai kran dengan ketinggian dan pengaturan menjadi seolah menari. Lampu warna warni makin membuat pesona tari air lebih menarik. Sementara masih banyak pesona lainnya seperti puluhan resto dengan ratusan menu, puluhan gerai elektronik, fashion, alat tulis dan semua ragam standard Mall bisa ditemukan disini. Mm parkirnya juga canggih dengan sensor lampu warna merah dan hijau. Bila hijau berarti slot parkirnya masih available, dan sekali kendaraan masuk lampu berubah merah. Hal ini memudahkan kendaraan yang mencari slot parker bahkan dari kejauhan. Ternyata bisa juga, sebenarnya kalau mau, menjadikan negeri ini maju dan modern, meski baru terlihat pada sisi ini, sementara sisi luas lainnya terlihat masih carut marut.

Kehidupan lainnya- dari media elektronik diberitakan yang sedang berjalan adalah gemuruhnya anak sekolah menghadapi ujian nasional dan ujian masuk sekolah berbagai jenjang termasuk perguruan tinggi. Saat ini rupanya di media sudah beredar persentase angka kelulusan seperti Jabar dengan 97% lulus, Jogya dengan 76%, cukup mengejutkan dan angka ini terendah di pulau Jawa. Sementara angka ketidaklulusan sekolah di luar Jawa lebih parah lagi, ada yang 40% dan seterusnya.

Setelah melewatkan dua hari, malam itu kembali menjadi penumpang setia keretap api senja Utama. Sebut saja namanya pak Mudji yang ternyata lebih setia lagi menjadi penumpang kendaraan paling panjang ini. Sejak 1995 pak Mudji sudah setia sebagai penumpang akhir minggu. Keluarganya di Jakarta sementara kantornya, sebuah perusahaan pembangkit listrik tenaga uap, sharing dengan perusahaan Jepang, berada di Jepara, dua jam dari Semarang. Praktis pak Mudji hapal betul dengan seluk beluk perkeretaapian, kru-nya maupun berbagai peristiwa yuang terjadi selama menjadi penumpang kereta. Mulai kereta bisnis dengan tariff dua puluh ribu perak sampai sekarang menjadi seratus ribu rupiah atau mengalami kenaikan lima kali lipat. Padahal Sabtu masih masuk, sehingga praktis waktu di rumah sangat terbatas. Bila dari Semarang Sabtu sore maka sampai Jakarta Minggu pagi, dan Minggu sorenya sudah harus kembali lagi. Dan ini dijalanin setiap minggu. Terkadang bosan kereta ya naik bus. Itulah kehidupan lima belas tahun yang dijalani dengan santai. Buktinya pak Mudji masih segar bugar dan awet muda malah, meski melihatnya saja saja bisa jadi merasa capek- namun yang menjalani malah nyantai. Lima belas tahun mondar mandir, Jepara – Jakarta.

Wuiih jam 03.30 dinihari akhirnya tiba kembali di kontrakan. Istirahat sebentar, cuci muka, ambil wudhu dan sembahyang. Masih banyak sisa waktu sebelum berangkat kerja. Manasin kendaraan dan muter-muter di sebuah kampus terkenal di perbukitan, dataran tinggi dari ibukota Jateng itu. Mampir ke warung bubur ayam dan membaur dengan para mahasiswa yang sarapan di sana. Segelas teh hangat dan semangkuk bubur ayam cukup menopang energi pagi itu. Kembali ke rumah dan melihat sebuah sebuah channel TV memberitakan tawuran buruh di Batam. Baru empat hari President memberikan himbauan kepada dunia usaha dari Bali, ee terjadi demo dan tawuran buruh di sebuah industri di pulau Batam- yang konon oleh Habibie akan dibuat menjadi kota kembar dengan Singapore. Di Televisi Suryopratomo dari sebuah media menjelaskan bahwa Pemerintah kita itu memang feodal, bukannya melayani namun minta untuk dihormati, blab la bla. Ptt, meski menarik namun batal mendengarkan penjelasan berikutnya karena TV harus dimatikan, karena sudah jam 07.30, waktunya berangkat.
Read More ..

Wednesday, April 21, 2010

RA Kartini


Pagi tadi ada telepon dari rumah mengabarkan si kecil yang masih di playgroup ngga mau makai kostum Jawa, maunya kostum Sumatera. Kostum itu dipakai dalam rangka peringatan salah satu hari Nasional. Baru ingat kalau hari ini adalah hari Kartini. Padahal di setiap ulangan SD tentu tidak ketinggalan ditanyakan tanggal berapakah hari Kartini.

Semangat Kartini rupanya harus didengungkan lebih keras lagi saat ini. Masih banyak kaum perempuan yang ter-ekploitasi baik oleh keadaan maupun oleh kediktatoran. Belum lupa bagaiman derita TKI di negeri asing yang berjuang mendapat sejumput rejeki, mengadu nasib dengan akibat yang kadang tidak sepadan. Diperkosa, disiksa, dipaksa kerja keras siang malam dan seterusnya adalah berita “Biasa” yang dialami kaum TKI di negeri asing. Meski sering dihibur dengan sebutan pahlawan devisa, pahlawan tenaga kerja dan seterusnya, namun ternyata tidak sedikit yang menjadi korban. Bahkan pulang-pun dengan membawa sedikit rejeki yang dikumpulkan bertahun-tahun sering masih diakali bahkan “diperas” begitu sampai di Bandara, ibarat sudah jatuh dari mulut singa- lepas tertatih-tatih masih jatuh pula dimulut buaya. Sungguh sangat tidak sepadan pengorbanan kaum wanita “pahlawan devisa” tadi guna menyambung penghidupannya.



Sementara di negeri sendiri tidak sedikit perempuan yang dimanfaatkan untuk bekerja di pabrik atau perkebunan yang diupah rendah. Sudah jamak bahwa industri garmen, rokok, perkebunan, elektronik atau industri padat karya lainnya lebih memilih tenaga perempuan karena disamping lebih teliti juga daya tawarnya rendah dan umumnya bersedia diupah ala kadarnya. Mungkin agak beda dengan laki-laki yang tidak nerima begitu saja dengan standard upah tersebut.

Mimpi Kartini adalah bagaimana kaum perempuan bisa duduk dan berdiri sama tinggi dengan laki-laki. Meski saat ini apa yang sudah dicapai perempuan nasional sudah sangat tinggi dan memang sudah setara dengan laki-laki, namun bukan berarti semangat Kartini sudah surut. Terkadang memang dibutuhkan kepemimpinan kaum perempuan dalam berbagai bidang. Tidak jarang perempuan bisa berlaku lebih tegas, jujur dan tanpa kompromi, ketimbang laki-laki. Sudah banyak perempuan menjadi direktur perusahaan, menjadi eksekutif, menjadi polisi, dokter, birokrat, engineer, peneliti, doctor, professor dan bahkan menjadi Menteri dan Kepala Negara. Entah apa jadinya kaum perempuan tanpa kehadiran Kartini, meski jaman dan alam terus bergulir mungkin kebangkitan perempuan akan sangat terlambat tanpa perannya. Kaum perempuan pantas berterima kasih dan menjunjung tinggi jasa dan kepahlawanan RA Kartini.

Selamat Hari Kartini 21-April, dan Wikipedia sudah memaparkan biografi dari RA Kartini - sang pahlawan emansipasi wanita.

Raden Adjeng Kartini atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini, (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.

Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.

Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.

Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.


Read More ..

Friday, April 16, 2010

Night Of Vi


Life goes on and you must play inside. At the moment you feel fine and another moment you fell bad. As a worker, instead you are rich, have company or big asset, you must go to work. No matter where it is, at office, city, town, rural or even farm or forest. But some of you usually work in the city, no matter small or big. What about your night life, hmm it will vary among of you. One soon goes home once the office finish. Another often goes home late even not really working the office. They may do something, chat, relax or just wait the traffic. Some other may disappear in the black night. You may goes to coffee, street, pub or some other crowded. Yes you spend time at night in the grey of pub light. Indeed you really have so many choices of releasing your energy. Being part of white collar, or even blue collar community it is not too much spending the free times as it has. Daily job, meeting, negotiation or just routine job will attack you getting old and hard.

Just mention short name, Vi is young girl you met at the pub. Not really the pub but the place providing some room for singing, dancing or other crazy night move. Vi is just 22 years old and still studying at university in the city. If you ask her why choosing job like that she just answer short, need money. What about the parent, do they provide enough money for studying, she then answer yes. You may become more curious with her short act. Well you may not be going to “investigate” or “justify” her, but back to your first willing, just spend the night with the girl, sing, dance or little drink, soft or hard, or alcohol, hmm. Time goes by and night goes black, there have been three couple really in the room, two couple is seen romantic and act kissing, holding and whatever they want. He and Vi just sit, talk, little drink and sometimes sing without dance. As you may guess easily Vi, who really sweet with long hair try to approach him. She drinks rather much and seem starting to out of control.

Hmm night goes fast and from nine PM, now already at 00 AM. When the stuff comes in and ask whether the room will terminate or extent, soon they point to extent. Two couple becomes crazier with their girl. Kissing, holding, loving and whatever they do except having sex surely. They still have little awareness anyway not to do such bad thing. Vi juts relax and rely her head down to his shoulder. She tells that long time not to drink alcohol and now, as her senior will, she must drink the night. First glass makes Vi hot, and second glass then makes her down. She soon run to lavatory and pour down all her alcohol out from her mouth. Even Vi ever been at the pub previously, being lady escort certainly, but it had been few years. Now again Ve try to apply being lady’s and apparently this night is her first presence. Vi however thank to him since he not insist her to drink alcohol, her senior did it.

Well now it seems 2 AM already and the place almost closes down. Vi’s head still laid upon his shoulder and other two couple still being crazy with their mass. But the life must goes on and tomorrow everyone must back to work. Even Vi hold him and behave such romantic but he and two other gentle must leave. It’s just the night spending with Vi and the pub.

Semarang, April, 13th
Read More ..

Wednesday, April 07, 2010

Doraemon & Spongebopsquarepant


Kalau balita anda ditanya siapa itu Gatotkaca atau Werkudara, maka belum tentu tahu. Kenapa, karena wayang biasanya konsumsi orang dewasa, meski tidak sedikit mereka yang juga tidak tahu wayang. Tapi balita anda akan bisa menceritakan apa itu doraemon, apa itu avatar. Ya tokoh kayal ciptaan kartun Jepang ini memang begitu popular hamper di semua anak-anak. Kartun yang disiarkan oleh salah satu TV swasta tersebut memang cuikup segar dan menarik. Meski berdasarkan khayalan, namun mudah dicerna dan cocok untuk topic anak-anak. Kucing dari abad masa depan itu memiliki kantong ajaib yang bisa mengabulkan benda apapun yang dikehendaki. Tokoh pelengkap lainnya ya nobita yang bandel, giant yang sok dictator, sunio yang kaya raya dan Shizuka yang cantik dan pintar. Ceritanyapun bukan yang rumit-rumit namun lebih kejadian sehari-hari disekolah dan tempat bermain.

Doraemon ini cukup kreatif dan mengajak anak-anak untuk berinovasi dan bermimpi. Kebandelan Nobita, kediktatoran Giant, kepintaran Shizuka atau kekayaan Sunio menjadi kisah dan bumbu yang menarik. Semuanya diramu dengan kecanggihan sang kucing dengan kantong ajaibnya yang mampu memberikan benda-benda yang aneh. Benda yang bisa mengabuklkan permintaan mereka, bisa menghinotis orang, bisa memutar waktu, bisa pergi atau terbang jauh dan bisa membuat hal yang ajaib. Meski dibuat berdasarkan khayalan, namun Doraemon menjadi tontonan yang sangat menarik. Saking suksesnya pernah dibuat versi layer lebar-nya. Profil tokohnya juga menjadi ikon dan gimmick industri lain seperti restoran atau mainan anak-anak.
Kalau anda ketik Doraemon maka wikipedia akan memberikan synopsis berikut ; Kehidupan awal Doraemon tidak begitu baik. Ia adalah sebuah robot gagal yang dilelang kepada sebuah keluarga miskin yang terlilit utang, yang tak lain adalah keluarga keturunan Nobi Nobita. Doraemon pernah menjalani masa-masa berat: Ia hanya menjadi penjaga bayi setelah gagal melewati ujian di akademi robot, kedua telinganya hancur setelah digigit robot tikus, catnya luntur akibat ulahnya sendiri, dan masih banyak kisah sedih yang ia lalui di tahun pertama kelahirannya. Sampai suatu ketika, keluarganya mengirimkan ia kembali ke masa lalu, kira-kira 250 tahun yang lalu, zaman dimana Nobita Nobi, leluhur keluarga ini, masih hidup di Tokyo.
Misi Doraemon adalah untuk menolong Nobi Nobita (buyut dari Sewashi yang memiliki Doraemon). Nobita adalah seorang anak yang selalu mengalami nasib sial dan tak punya kemampuan apa-apa. Ia bodoh dalam pelajaran sekolah dan tidak bisa berolahraga, Nobita hanya berbakat dalam tembak-menembak dan tidur; kemampuan yang hampir tak berguna di zaman Jepang modern. Inilah alasan mengapa ia gagal menjalani kehidupannya. Dan Doraemon dikirim dari masa depan untuk menjadikannya seorang pria yang sukses. Sangat ironis, sebuah robot gagal datang membantu seorang anak yang gagal. Tetapi pada kenyataannya, persahabatan kedua anak ini membuat mereka menjadi seseorang yang lebih baik.
Doraemon tiba di tahun 1969, pada hari Tahun Baru Jepang. Ia keluar dari laci meja milik Nobita, dan sejak saat itu ia tinggal bersama Nobita, misinya adalah untuk mencegah Nobita menjadi orang gagal. Setiap kali Nobita tertimpa masalah, Doraemon akan segera membantu dengan alat-alat ajaibnya.
Kelihatannya misi Doraemon berhasil, karena ketika mereka menjelajah ke masa depan, Nobita melihat dirinya menikah dengan Shizuka, bukan dengan Jaiko. Dia juga melihat keturunannya hidup dalam kondisi yang lebih baik daripada ketika Sewashi mengirim Doraemon dulu; bahkan keturunan Nobi mampu membeli robot yang "tidak gagal", Dorami.
Diceritakan dalam manga dan anime, Doraemon dan Nobita saling bekerja sama untuk memperbaiki kehidupan mereka masing-masing. Mereka saling bekerja sama dan tolong-menolong. Banyak juga cerita yang menampilkan kisah keberanian dan kegigihan mereka untuk mempertahankan persahabatan yang sudah mereka jalin.
Sementara dari belahan benua lain, tidak kalah tenar dan menarik adalah tokoh anak Spongebobsquarepant. Wikipedai memberikan synopsis-nya seperti apa gambaran dari makhluk Spon yang hidup di laut. Meskipun ini muskil, lha spon, benda untuk pembungkus atau packing, malah menajdi makhluk yang heboh dan dilautan.
SpongeBob SquarePants ialah seekor spons yang tinggal dalam sebuah rumah nanas dalam laut di kota Bikini Bottom, manakala tetanggannya Squidward Tentacles ialah seekor gurita yang tinggal dalam rumah moai. Tetangga SpongeBob yang lain dan teman akrabnya, Patrick Star seekor bintang laut merah muda, tinggal di bawah sebuah batu. Rumah Squidward terletak di antara rumah Spongebob dan rumah Patrick, dan inilah yang meresahkan Squidward.
SpongeBob dan kawan-kawannya tinggal di kota Bikini Bottom dalam lautan Pasifik. Bikini Bottom dilihatkan sebagai sebuah kota biasa dengan pusat kota, pinggir kota, kawasan pantai, lapangan terbang, rangkaian bunga laut dan taman hiburan sendiri. Stephen Hillenburg pernah berkata bahawa Bikini Bottom direka lebih kurang berdasarkan kota Seattle, Washington.
Hewan peliharaan SpongeBob ialah seekor siput laut bernama Gary, yang "mengeong" seperti kucing. Meskipun tidak banyak berbicara (kecuali dalam beberapa episode), watak-watak lain kelihatan mampu memahaminya. Tambahan pula, cacing laut menyalak seperti anjing dan dirantai. Ubur-ubur disamakan dengan lebah; bunyi desas-desus, sengatan bisa (tetapi kelihatan seperti kejutan elektrik), dan menghasilkan "jeli" yang lezat, memperolok-olok nama "jellyfish" sambil membandingkan jeli dengan madu lebah. Ikan berperan sebagai warga kota tetapi tidak dijadikan tokoh penting.
SpongeBob yang penyerap, kuning, dan berlubang ini, bekerja sebagai juru masak di Krusty Krab, sebuah restoran makanan cepat saji, dimana Squidward juga bekerja sebagai kasir. Krusty Krab dimiliki Eugene H. Krabs (Mr. Krabs). Sheldon J. Plankton adalah musuh bebuyutan Krabs yang memiliki sebuah restoran makanan cepat saji bertaraf rendah bernama The Chum Bucket yang terletak berhadapan Krusty Krab. The Chum Bucket seolah-olah tidak pernah dikunjungi pelanggan, dan Plankton meluangkan kebanyakan waktunya untuk merancang peralatan untuk mencuri resep burger Krabby Patty milik Mr. Krabs. Plankton hanya berhasil mencuri resep itu dalam The Spongebob Squarepants Movie; formulanya tidak pernah diperlihatkan kepada penonton. Istri komputer Plankton, Karen, kadang-kala membantunya dalam rancangan jahatnya atau bertengkar dengannya.
Satu lagi kawan SpongeBob ialah Sandy Cheeks, seekor tupai yang berasal dari Texas dan tinggal di dalam kubah anti-air di Bikini Bottom. Dia diantar ke dalam lautan oleh majikan-majikannya yang berupa simpanse. Ketika di luar kubahnya, dia memakai baju seperti Astronot.
Penduduk Bikini Bottom mengendarai kapal seolah-olah mobil. SpongeBob masih belajar dalam sekolah mengemudi setelah gagal dalam ujian mengemudi (ada 2 versi tentang ketidaklulusan ini,yaitu 58 kali(menurut episode"Drive to Tears"),dan 1.000.006 kali(menurut episode"Mrs.Puff,you Fired"). Setiap pergerakan menghasilkan gelembung untuk mengingkatkan penonton bahawa cerita ini berlatarkan lautan. Namun begitu, terdapat babak-babak di mana terdapat selapisan air yang berasingan daripada air lautan (seperti adanya pantai) dan api bisa dinyalakan dalam lautan.
Kedua kartun diatas saat ini hamper mendominasi tokoh dan cerita kartun baik di televise maupun di layer lebar. Saking suksesnya memang keduanya sudah dibuatkan cerita versi layer lebar. Sementara dari ranah Malaysia ada kartun rekaan Ipin dan Upin, yang wikipedia menjelaskan ; Pada awalnya termasuk sebagan gagasan film Geng: Pengembaraan Bermula, Upin dan Ipin dibuat oleh Mohd Nizam Abdul Razak, Mohd Safwan Abdul Karim dan Usamah Zaid, para pemilik Les' Copaque. Ketiganya merupakan bekas mahasiswa dari Universitas Multimedia yang awalnya bekerja sebagai pekerja di sebuah organisasi animasi sebelum akhirnya bertemu dengan bekas pedagang minyak dan gas, Haji Burhanuddin Radzi dan istrinya bernama H. Ainon Ariff pada tahun 2005, lalu membuka organisasi Les' Copaque.[1]
Pada awalnya Upin & Ipin ditayangkan khusus untuk menyambut Ramadhan pada tahun 2007 untuk mendidik anak-anak mengenai arti dan kepentingan bulan suci. Kata Safwan, "Kami memulai seri animasi empat menit ini untuk menguji penerimaan pasar lokal serta mengukur bagaimana reaksi pada kemampuan penceritaan kami."[2] Sambutan meriah terhadap kartun pendek ini mendorong Les' Copaque agar menerbitkan satu musim lagi menyambut bulan Ramadan yang seterusnya.
Nizam percaya bahwa aspek kebudayaan Malaysia yang berlatarkan sebagai sebuah kampung yang sederhana pasti dapat menarik minat pasar internasional. Seperti pada kartun animasi Doraemon asal Jepang dapat laris di seluruh dunia meskipun berlatarkan budaya setempat dan bukannya budaya internasional.[2] Dan lagi, reputasi Les' Copaque sebagai organisasi terkenal mulai dibentuk oleh popularitas Upin & Ipin bukan saja di Malaysia, malah di beberapa negara lain yang mengimport kartun ini khususnya Indonesia.
Proses animasi Upin & Ipin (dan juga film Geng) menggunakan perangkat lunak CGI Autodesk Maya. [3] Di sebuah sidang media perangkat lunak animasi pada tahun 2009, Ketua Perancang Las Copaque, Fuad Md. Din memberitahukan, "Salah satu tujuan kami memilih kartun ini adalah karena dibuatnya amat mudah. Lagipula kami sudah berpengalaman membuatnya sebelum ini."[4]
Pada tahun 2009, Nizam, Safwan dan Anas meninggalkan Les' Copaque untuk mendirikan sebuah studio animasi terbaru, yaitu Animonsta Studios; namun seri animasi Upin & Ipin masih tetap diteruskan di bawah pimpinan Haji Burhanuddin sebagai direktur.[5]
Jadi bagaimana dengan tokoh kartun atau rekaan kita sendiri? Apakah ada atau timbul tenggelam, atau bingung menciptakan tokoh kartun asli nasional. Ironisnya banyak kartunis tanah air yang belajar dan bekerja di luar negeri. Beberapa diantaranya malah tidak kalah hebat dalam berkresai dan menciptakan kartun atau animasi yang canggih. Untuk unjuk kebolehan animasi dan IT, mungkin kubu Amerika masih mendominasi. Film Transformer atau Sekuel Dinosaurus adalah unjuk kebolehan animasi hebat yang dikemas menjadi tontonan yang sangat hidup.
Read More ..

Tuesday, April 06, 2010

Pajak Oh !


Belakangan ini banyak orang disibukan dengan pengisian SPT atau setoran pajak-nya. Kadang serba salah, sudah bayar pajak, dipotong dimuka dan harus membuat laporannya. Apalagi ditambah pemberitaan uang pajak banyak diselewengkan, hmm makin manyun aja. Apa dong yang didapat dengan membayar pajak kalau ternyata ditilep juga. Imbal baliknya tidak jelas kemana. Jalanan tetep macet dan rusak, fasilitas publik hampir tidak ada yang nyaman. Rumah Sakit, Sekolah dan Transportasi juga semakin mahal dengan pelayanan dan kenyamanan yang minim. Lebih kesel dengan iklan di TV “himbauan” menajdi warga yang baik dan pembayar pajak yang patuh. Bayar pajaknya dan awasi penggunaannya, tanpa menyebutkan bagaiman mengawasinya. Akses apa yang disediakan untuk ikut “mengawasi” penggunaan dari pajak tersebut. Kenapa tidak dilaporkan ke public, berapa banyak hasil pengumpulan pajak, diaudit oleh badan audit independent, kalau perlu yang internasional, dijelaskan digunakan untuk ini, itu dan ini. Dengan bukti fisik yang masyarakat bisa melihat, dan seterusnya. Saat ini masyarakat masih buta kemana larinya pajak yang dipotongkan dari gajinya maupun dari asetnya. Padahal pos pajak begitu banyak dan besar jumlahnya. Sebut saja pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor, pajak jual beli, dan seterusnya. Sekedar menghitung mudah, sebuah pemda tingkat II misalnya memiliki sejuta kendaraan roda dua dan dua ratus ribu roda empat. Dari kedua obyek tersebut saja bisa dihitung mudah berapa setidaknya pemda tersebut mendapat pemasukan pajak.

Bukan rahasia lagi dinegeri dengan budaya korup sangat tinggi ini, terlanjur nancep di benak public departemen atau lahan yang basah bagi pegawai pemerintah. Diantara departemen itu- menurut persepsi public- adalah pajak dan bea cukai. Kedua domain ini nampak deras dengan mengalirnya dana dari masyarakat maupun dari pelaku bisnis. Tentu tidak bermaksud men-genalisir seolah semua staf pajak dan bea cukai adalah korup. Banyak juga yang lurus dan jujur, namun tidak sedikit pula yang memanfaatkan peran-nya untuk memperkaya diri. Saat audit pajak atas suatu perusahaan misalnya, umumnya diperoleh banyak temuan dan kurang pajak misalnya. Namanya administrasi dan birokrasi, tentu tidak semua detail lengkap dan sempurna. Temuan atau kekurangan ini umumnya kan harus dibayar, beserta dendanya, dan disetorkan ke Negara. Nah pada tahap ini bila terjadai kerjasama dan saling lirik antar pengusaha dan petugas pajak, bisalah mereka menempuh “win-win” solution. Bisa - tanpa setor dalam jumlah besar, dan laporan beres. Memang tidak sebesar seharusnya, namun ternyata juga tidak disetorkan ke pos yang seharusnya - melainkan diselewengkan.


Makin menipisnya sumber daya alam yang bisa diperoleh Negara untuk membiayai operasional pemerintah menjadikan pos pajak semakin penting posisinya. Pajak menjadi tumpuan oleh pengelola Negara untuk memperoleh pendapatan guna menggaji peeagawainya, membiayai operasional dan mestinya membangun fasilitas umum. Daya saing yang semakin turun dan terjadinya defisit perdagangan ekspor impor semakin memposisikan Negara tergantung atas pajak. Beragam pajak dari jaman Belanda digelar dalam rangka memungut sebagian pendapatan masyarakat atas nama Negara. Celakanya masyarakat semakin bingung dengan imbal balik dan pengelolaan berbagai fasilitas publik. Sekedar menyebutkan satu atau dua contoh saja fasilitas public yang nyaman, saat ini sangat susah. Tidak heran seolah banyak yang menjadi tidak rela harus membayar pajak ini itu. Banyak himbauan, semangat dan boikot untuk tidak membayar pajak. Bila ini terjadi tentu Negara juga yang rugi. Tanpa pajak-pun, beban rakyat terus bertambah banyak. Lapangan pekerjaan yang semakin susah, tingkat upah rendah dan makin tingginya biaya hidup, menempatkan masyarakat katakanlah sebagai sapi perahan belaka. Seolah masyarakat hanya menjadi target dan obyek dari hiruk pikuknya kehidupan bernegara.


Benahi soal pajak dan jadikan semakin transparan, mendesak dilakukan. Ketimbang setiap hari adu mulut, cekcok, berpolitik, maneuver, perang syaraf yang orang capek mendengarnya, mendingan segera benahi pajak memajak ini. Bila perlu libatkan masyarakat dalam unjuk kerja dari proses pajak ini. Mungkin pembayar pajak mendapakan receipt dan laporan dari alokasi pajak setiap tahun misalnya. Sehingga terjadi kontrol atas pajak oleh rakyat. Namun kalau rakyat terus seolah “dobodohi” belaka, jadilah warga yang baik, bayarlah pajak, taatlah pajak, apa kata akhirat dan seterusnya – sementara uang pajaknya raib entah keman, tentunya hal ini sangat mengusik keadilan. Jadi hargailah setiap rupiah pajak dari rakyat artinya cucuran keringat dan amanah luar biasa yang harus dijunjung tinggi.

Read More ..