Wednesday, November 26, 2008

Car Modification


Nowadays modification shows increasingly either in number or in style. The more model is applied the more idea is inspired. Some people from different ages go to fight their creativities. Not only in big cities but modification attacks them in rural as well. The object of modification not merely for used car but brand new car often got its modification by owner enthusiastic. Workshop and showroom of modification parts stretches widely in some cities. The more number of cars coming the more demands for modification rose up. For them money is not merely everything but satisfaction of successful beauty car they finally find. Modification becomes interesting and impact new newspaper and magazines born to print out modification issues in its pages.

Some sources mention modification may divide into some categories. Just mention body car modification represents one of that commonly to get attention from. Some owners of car want to change model into better style or rather extreme. The body modification may involve eye catching color or change the model from its originated. Colorful paint often carried out onto the body to get more attractive in style. The color may be result of trial mixing or inspired by specific color from everywhere. The owner just come to workshop and indicates what they want. So, the rest of job will be workshop turn and the owner will pay after finish. It sometimes takes some days until months of workshop.

Plastic or Fiber material is also popular for modification. The character of material that easy to shape is consideration its widely used among the modification workshop. The fiber material may be as the built in of the model or to widen the body of the cars. These two item modification painting and plastic fiber material are most familiar among the hobbies.

Next category may be the suspension of the car. Since wheel and suspension represent the style of the car then it often being object of modification. Street car user often chose the bigger wheel size to theirs. It commonly calls minimalist style since modification just touches the foot of the cars. The suspension has it variety like gas, liquid, combine or air suspension. This often spends more expensive money since its price is pretty high. Liquid suspension is intent to most condition of the road, the gas one for more reactive maneuver, combine gas and liquid suspension is designed for its compromise while air suspension, the sophisticated one is aim to more luxury cars for more comfort.

The last category will be the engine of the cars modification. From Japanese source was mentioned that this category covering first, second and third stage. The first stage covers modification of firing system like ignites, cable and coil. The originated one is replaced by the race parts standard. The second stage further touches the exhaust system. The exhaust system from engine, header to end flow of exhaust got its modification. The design changes into race scheme. The last one will be the parts inside of the engine. Valve, spring and piston of the engine may be replaced by the more performer ones.

The aim of modification will sometimes be subjective and different from one to another. Some just want their vehicle looks more attractive, more style and more eye looking. The others may hope theirs become faster and more in performance.
Read More ..

Tuesday, November 25, 2008

ESIA GEBRAK JATENG & DIY


Jawa Tengah dan DIY memiliki populasi dan luas yang kurang lebih setara dengan Jawa Timur maupun Jawa Barat. Namun, bisnis dan perputaran uang diyakini beredar di Jakarta dan Sekitarnya. Sebutan yang umum adalah Jabodetabek atau Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi. Entah 60 atau 70% perputaran uang konon berada di area Jabodetabek ini. Dengan jumlah populasi sekitar 15 sampai 20 juta memang area ini patut menjadi sebuah megapolitan dengan potensi bisnis luar biasa. Pembangunan prasarana yang lebih banyak disini merupakan salah satu penyebab berkumpulnya industri dan pusat bisnis. Dipastikam setiap unit bisnis nasional memiliki kantor atau perwakilan di sini. Infrastruktur, kantor pemerintahan, perijinan dan sarana penunjang cukup lengkap mendorong investor dan pebisnis membuka pabrik dan kantornya di area ini.

Bicara bisnis adalah bicara peluang. Manakala peluang dan persaingan di Jabodetabek semakin meningkat dan tajam pebisnis mulai melirik daerah lainnya. Indonesia bukanlah hanya Jakarta dan sekitarnya namun masih ada puluhan propinsi lainya yang berpotensi. Pulau Jawa sendiri terdapat beberapa propinsi selain DKI Jakarta Jumlah populasi di jawa yang umumnya padat merupakan pasar yang potensial. Sebutlah Jawa Taengah dan DIY. Propinsi ini memiliki peluang dan potensi yang tidak kalah menarik. Sebutlah Jogyakarta sebagai kota pelajar, budaya dan pariwisata. Atau Semarang yang merupakan salah satu kota terbesar nasional.

Esia, sebuah produk dari PT Bakrie Telecom Tbk, dengan cermat tidak melewatkan peluang untuk ekspansi di area Jawa bagian tengah ini. Seiring dengan diperolehnya licensi nasional akhir 2006 segera ESIA masuk dan membangun jaringannya di sini. Setelah menjadi market leader di Jakarta dan sekitarnya untuk produk telepon limited mobile berbasis CDMA, Esia secara berkelanjutan melebarkan sayapnya.

Langkah awal adalah membuka tiga kota terpenting di Jawa Tengah yakni Semarang, Solo dan Yogyakarta. Sekitar akhir tahun 2007 dibukalah komersialisasi di ketiga kota utama tersebut. Dengan potensi demografi yang cukup padat dan pendapatan masyarakat secara nasional diatas rata-rata diperhitungkan area ini akan memberikan peluang cukup baik. Perhitungan ini tidak terlalu meleset manakala sambutan pasar atas Esia cukup antusias dan responsive. Terutama Yogyakarta yang merupakan kota pelajar dimana ratusan ribu pelajar dari berbagai daerah termasuk dari luar negeri datang dan belajar di kota gudeg ini. Esia yang kesohor dengan tariff murahnya berhasil membuat gebrakan dan mendapat porsi market yang memadai di New Area Launch.

Semarang dan Solo yang merupakan kota bisnis, budaya, pariwisata dan industri juga menjanjikan potensi yang besar. Dalam beberapa bulan komersial terlihat peningkatan jumlah pelanggan yang cukup significant. Mendapat sambutan yang positif langkah ekspansi terus dilakukan. Tidak kurang dari 12 yang terdiri dari kota kecil, kabupaten dan kotamadya digarap dan dilakukan komersialisasi. Setelah tiga kota utama tersebut menyusul 4 kota menengah dibuka dan dilayani penyediaan produk telekomunikasi-nya yakni Wonosari, Klaten, Boyolali dan Salatiga. Empat kota penyangga tersebut meruopakan area yang mendukung dan menyambungkan tiga kota utama yang pertama.

Selanjutnya Esia meluaskan jangkauan dan sayapnya ke kota yang merupakan cluster bagian barat selatan yakni Purwokerto. Kota ini merupakan kota perdagangan yang cukup sibuk dan membutuhkan mobilitas tinggi. Esia dengan produk telepon handal namun ekonomis nampak dapat menjawab kebutuhan telekomunikasi masyarakat maupun pebisnis area Banyumas dan sekitarnya. Berikutnya menyusul sebuah kabupatan di bawah karesidenan Surakarta yakni Wonogiri-pun dibuka dan dilayani. Wonogiri juga merupakan kota dagang dan pertanian dengan mobilitas tinggi. Banyak warga kota ini yang datang dan pergi ke kota besar lain termasuk Jakarta.

Cluster area utara barat yang belum digarap adalah Tegal dan sekitarnya. Secara alamiah ekspansi-pun bergeser ke area ini. Tegal adalah salah satu kota di area pantai utara pulau jawa yang menopang arus distribusi barang pulau Jawa. Tentu saja Tegal merupakan kota yang potensial dan membutuhkan layanan telekomunikasi secara luas.

Lima kota kecil dan sedang yakni Magelang, Muntilan, Temanggung, Batang dan Pekalongan adalah kota berikutnya yang dilayani. Lima kota selanjutnya yang akan “diserbu” adalah Kudus, Jepara, Demak, Kendal dan Weleri sehingga keseluruhan akan berjumlah dua puluh kota. Tiga kota pertama tersebut merupakan kota wali, pariwisata dan industri. Terdapat industri rokok, banyak pesantren dan industri furniture di tiga kota Kudus, Demak dan Jepara. Sementara Kendal dan Weleri adalah kota pendukung jalur distribusi utama Jawa ruas Tegal, Pekalongan dan Semarang. Operasional dan komersialisasi selama setahun akhirnya berhasil menggarap dan melayani sekitar dua puluh kota utama dan pendukung di propinsi Jawa Tengah dan DIY.

Pertumbuhan industri telekomunikasi terbukti mampu menopang dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. Media komunikasi adalah media utama dalam menjalankan baik kegiatan bisnis maupun sosial. Tidak dipungkiri bahwa perusahaan telekomunikasi merupakan pendukung perekonomian nasional. Esia menyadari hal ini dan tidak setengah-tengah menggarap dan menggelar jaringannya secara nasional termasuk area Jawa Tengah dan DIY. Target perusahaan tentunya menjangkau semua kota yang ada. Masih terdapat beberapa kota yang belum dilayani yang diperhitungkan akan segera dijelajahi dalam waktu yang tidak terlalu lam.

Dari release resmi perusahaan disebutkan pencapaian jumlah pelanggan sesuai dengan target yakni sampai September 2008 telah berhasil diperoleh enam setengah juta pelanggan secara nasional. Target perusahaan adalah sebanyak tujuh juta pelanggan sampai akhir tahun 2008. Peran Jawa Tengah DIY tentu diharapkan dapat memberikan kontribusi yang maksimal atas target nasional ini.
Read More ..

Thursday, November 20, 2008

Car Machine


Nampak kurang berarti sebuah kendaraan yang desainnya hebat dan sporty manakala mesinya loyo. Mobil yang sederhana namun larinya hebat sering dapat membuat orang kagum. Itulah mesin dari sebuah kendaraan. Meski penentu kecepatan dan performa mobil bukan semata mesin namun tetaplah sebagai pemeran utama.

Saat ini banyak ragam dan jenis mesin. Mulai dari mesin bensin dan solar. Ada juga mesin hybrid yang merupakan gabungan mesin konvensional dan dynamo listrik. Bahkan pabrikan juga mengembangkan mesin bertenaga hydrogen meski belum komersial.

Penulis mencoba sedikit membahas tentang mesin bensin. Mesin ini merupakan salah satu mesin paling popular dan luas penggunaanya. Dalam dunia otomotif dikenal mesin 3 silinder, 4 silinder, 5, 6, 8, 10 sampai 12 silinder. Untuk yang 6 silinder dikenal mesin baik yang segaris (in line) ataupun konfigurasi V. Sementara diatas 6 silinder umumnya kanfigurasinya adalah V atau W.

Mesin 3 silinder umumnya memiliki kapasitas antara 800 ~ 1000 CC. Konfigurasinya jelas hanya in line atau segaris. Umumnya terdiri dari dua klep per silindernya. Satu klep hisap dan satunya klep buang. Keunggulan mesin ini adalah keiritan bahan baker karena ukuran dan jumlah silinder kecil. Kelemahannya kadang kurang balance karena biasanya dua silinder naik melawan satu silinder turun. Masih ada beberapa jenis kendaraan yang hari ini mengaplikasikan jenis ini. Misalnya Xenia 3 silinder 1000 cc. Namun perkembangan teknologi VVTI berhasil mengangkat performanya. Kadang outputnya dapat mencapai 70 HP.

Mesin 4 silinder merupakan salah satu mesin favorit. Umumnya mesin jenis ini dapat memiliki kapasitas dari 1000 ~ 2400-an CC. Jumlah klepnya ada yang hanya dua per silinder, empat per silinder sampai lima persilinder. Perimbangan jumlah klepnya umumnya separo hisap dan sisanya buang. Keuntungan mesin ini umumnya lebih ideal antara performa dan konsumsi bahan bakarnya. Tenaga yang dihasilkan oleh jenis mesin ini bervariasi mulai dari 70 ~ 200-an HP. Bila dimodifikasi dengan turbo atau supercharger tenaganya bisa lebih dasyat lagi. Saat ini banyak pabrikan mengaplikasikan bukaan klep pintar. Honda terkenal dengan teknologi VITEC dan VTI. Toyota dengan VVTI-nya atau BMW dengan VANOS-nya. Semuanya adalah teknologi bukaan klep pintar yang berhasil mendapatkan titik ideal performa dan kehematan bahan bakar. Keduanya secara alami merupakan trade off namun coba disinergikan dengan teknologi tersebut.

Tidak banyak pabrikan yang mengaplikasikan mesin 5 silinder. Mesin ini dikembangkan misalnya oleh VW, pabrikan asal Jerman. Pabrikan Jepang nampaknya tidak mengembangkan.

Mesin 6 silinder adalah kelas berikutnya diatas 4 silinder. Kapasitas mesin 6 silinder ini berkisar antara 2500 ~ 4000-an Cc. Tenaga yang dihasilkan antara 180 ~ 300-an Cc. Konvigurasinya bisa segaris (in line) maupun V. Umumnya terdapat pengkodean V6 atau i6. Keduanya memiliki kelemahan dan keunggulan masing-masing. Mesin segaris umumnya lebih unggul dalam torsi namun kalah HP dibandingkan mesin V6. Contoh mesin 6 silinder segaris adalah Toyota Crown, Supra dan Land Cruiser. Sementara V6 yang kesohor adalah semisal mesin Mitsubishi atau Honda. Bila anda menghendaki mesin jenis ini nampaknya konsumsi bahan bakar sudah bukan lagi menjadi masalah.

Sementara mesin 8 silinder adalah kapasitas diatasnya lagi. Umumnya kendaraan bermesin 8 silinder memiliki kapasitas antara 4000 ~ 5700-an Cc. Tenaga yang dihasilkan berkisar antara 300 ~ 400 HP. Hampir tidak ada konfigurasi In line untuk mesin 8 silinder karena crankshaft-nya akan terlalu panjang. Umumnya mesin dengan konfigurasi V. Pengguna mesin ini diantaranya kelas Jeep, big MPV atau big sedan.

Mesin 10 silinder yang terkenal adalah mesin mobil balap F-1. Meski hanya 10 silinder dan kapasitasnya-pun 3000 cc namun outputnya bisa mencapai 600 ~ 800 HP. Konon semua material dan teknologi mesin ini hampir setara dengan teknologi pesawat terbang atau ruang angkasa. RPM-nya pun bisa diatas 20.000 RPM, sehingga tidak heran kalau mesin paling banter dipakai hanya untuk dua kali balapan saja.

Mesin 12 silinder atau barangkali yang paling besar dalam teknologi otomotif umumnya berkonfigurasi W atau double V. Kapasitas mesinnya bisa diatas 6000 Cc. Pabrikan yang mengaplikasikan misalnya VW dan Toyota.
Read More ..

Wednesday, November 19, 2008

Gerak Roda Kendaraan


Salah satu bagian penting dari kendaraan adalah penggerak roda. Komponen inilah yang menyalurkan putaran mesin menjadi putaran roda yang selanjutnya membuat kendaraan dapat berjalan. Secara sederhana penggerak roda dapat dibagi penggerak roda depan (front wheel drive), penggerak roda belakang (rear wheel drive), penggerak empat roda (four wheel drive) dan penggerak semua roda (all wheel drive).

Penggerak roda depan umumnya posisi mesin-nya melintang terhadap posisi kendaraan. Dari mesin dan gearboks-nya keluar dua batang penggerak yang berujung di kedua roda depan. Biasanya di kedua ujung terdapat karet boot berisi grease yang melindungi komponen penggerak terhadap berbagai benda. Bila karet boot ini sampai sobek greasenya akan keluar, kering dan membahayakan komponen penggerak roda ini. Karet boot ini, bila tidak asli dan pengikatnya kendor umumnya penyebab kelemahan penggerak roda depan. Apalagi ditambah jalanan yang kondisinya rusak. Semua komponen penting terletak di ruang mesin dan roda depan. Tugas roda depan menjadi ganda sebagai penggerak sekaligus sebagai penyalur kemudi. Hal ini menambah kerawanan dan mengurangi kehandalan. Gerak depan umumnya diadopsi oleh sedan, sebagian SUV dan MPV. Keuntungan gerak depan salah satunya tenaga yang disalurkan dari mesin lebih optimal. Desain kendaraan menjadi flesibel dan lantai kabin dapat maksimal karena tidak diganggu propeller gardan ke roda belakang. Gerak depan SUV/MPV memiliki sedikit keunggulan ketimbang sedan karena ground clearance relative tinggi. Hal ini berdampak lebih aman terhadap berbagai benda jalanan yang berpotensi menggangu komponen penggerak ini. Gerak depan juga menguntungkan kendaraan karena putaran komponen searah dengan laju kendaraan.

Penggerak roda belakang ditandai dengan posisi mesin umumnya searah dengan posisi kendaraan. Dari mesin dan gearboks terhubung dengan batang propeller ke gardan yang tersambung kedua roda belakang. Komponen gardan umumnya merupakan besi kokoh yang didalamnya ada gigi differensial dan batang penggerak ke kedua roda belakang. Karena terbuat dari besi yang kuat dan tertutup maka kinerjanya lebih handal dan aman. Umumnya penggerak ini lebih awet dan tahan terhadap kondisi jalanan yang rusak. Pembagian tugas roda juga seimbang dimana roda depan menyalurkan arah kemudi sementara roda belakang bertugas menggerakan kendaraan. Kelemahannya merupakan kebalikan dari gerak depan yakni hilangnya sebagian tenaga mesin karena penyaluran energi yang panjang. Putaran propeller yang tidak searah dengan laju kendaraann juga menggangu kestabilan. Ruang kabin juga terganggu dengan desain gerak belakang yang mengambil sebagian dek kabin. Sebagian SUV/MPV, Jeep, jenis niaga dan sebagian sedan besar mengaplikasikan gerak belakang ini.

Penggerak empat roda artinya dari mesin dan gearboks yang umumnya searah posisi kendaraan terhubung ke gardan belakang ditambah komponen transfer case untuk menggerakan roda depan. Umumnya gerak empat roda ini terutama roda depan merupakan pilihan yang dapat diaktifkan atau tidak. Jenis yang menerapkan ini biasanya jeep dengan mesin besar maupun untuk fungsi offroad. Gerak empat roda akan mengatasi kondisi jalanan di perkebunan, hutan, tanjakan maupun medan ekstrem. Keunggulannya adalah kinerja yang handal dan jelajah ekstrem yang tidak bisa dilalui gerak dua roda saja. Kelemahanya adalah kerumitan komponen dan perawatan mekanisnya. Tentunya harga jualnya akan relative mahal.

Gerak semua roda biasanya diaplikasikan oleh sedan untuk tujuan rally ataupun jenis SUV/Jeep yang difungsikan melewati salju. Empat rodanya secara serentak menggerakan kendaraan tanpa moda pilihan mengaktifkan roda depannya.
Read More ..

Wednesday, November 12, 2008

AVANZA XENIA


Dua kendaraan tersebut langsung melejit dan booming sejak diluncurkan tahun 2004. Pada usianya yang ke-4 penjualan keduanya masih tetap tinggi. Tidak jarang pembeli harus indent untuk mendapat unit idamannya. Saat ini kendaraan itu merupakan salah satu yang terlaris selain Kijang Innova dan Honda jazz.

Avanza Xenia lahir salah satunya atas pesan Memperindag Rini Soewandi era 2001 – 2004. Saat itu bu menteri yang juga mantan petinggi Astra dalam kunjungan kerjanya ke pabrik principal jepang itu berpesan untuk mengembangkan mobil yang ekonomis dan terjangkau. Dengan riset dan pengembangan seksama lahirlah duet maut Avanza Xenia. Menjawab himbauan bu menteri produk kolaborasi Toyota dan Daihatsu langsung mengeluarkan prototype kendaraan jenis MPV untuk keluarga. Bukan rahasia lagi kalau mayoritas masyarakat Indonesia menggemari jenis ini. Model bagus, daya tampung besar, handal, ekonomis dan harga terjangkau.

Belajar dari kesuksesan kijang yang mengalami perkembangan pesat dan penjualan menakjubkan sejak tahun 1977 sampai 2004 atau selama 27 tahun akhirnya lahirlah desain MPV. Ukuran kendaraan ini sedikit lebih kecil dari kijang yakni panjang 4 meteran, lebar 1,6 meteran dan bobot 1 ton-an. Desain kursi mampu menampung 7 orang. Tuntutan konsumen akan sebuah produk yang fungsional, ekonomis, praktis, berdaya angkut, handal namun harganya terjangkau terjawab pada produk ini.

Seiring dengan berkembangnya teknologi maka unit ini mendapat sentuhan teknologi terkini. Mesinnya sudah menganut pasokan bahan bakar injeksi dan terus dikembangkan menjadi VVTI dimana konsumsi bahan bakar hemat namun performa kendaraan optimal. Tidak lupa duet pabrikan berpengalaman ini menerapkan gerak roda belakang atau menggunakan gardan layaknya kendaraan niaga. Memang sedikit mengorbankan kenyamanan namun kehandalan dan jelajahnya lebih mumpuni ketimbang gerak roda depan.

Itulah cerminan sebuah produk dengan kompromi terbaik yang berujung minimnya kelemahan dan praktisnya perawatan. Bila diperhatikan produk entry level ini sungguh secara cermat didesain dan dapat memenuhi harapan masyarakat. Skema kaki-kaki belakang dibuat nyaman dengan penerapan coil spring sebagai pengganti leaf spring. Guna menopang ketujuh penumpangnya shock absorber didesain sedikit keras namun tangguh. Ground clearance cukup tinggi dan memadai untuk melibas jalan jelek maupun banjir. Penataan interior efisien namun tetap fungsional menampung penumpang di ketiga baris kursinya. Dengan harga jual mulai di bawah seratus juta rupiah sambutan pasar begitu antusias.

Lahirnya berbagai produk dari competitor tidak mengurangi animo pasar atas Avanza Xenia. Suzuki mengeluarkan produk MPV dengan brand APV- Asia Passenger Vehicle, namun penempatan mesin malah di bawah jok depan ketimbang di bonetnya. Akibatnya lantai deck mesti tinggi dan mobil terlihat menjulang. Andaikan desain penempatan mesin di bonet maka APV akan tampil lebih manis dan diperhitungkan lebih sukses.

Sementara Honda jazz merupakan produk yang ideal, bergengsi dan masih terjangkau kantong konsumen. Namun dibandingkan Avanza Xenia, Honda jazz mengalami kekurangan pada kehandalan dan jelajah. Yang jelas gerak roda belakang dengan gardan ala mobil niaga dan ground clearance tinggi adalah dua hal yang tidak dimiliki jazz. Alhasil secara statistic jumlah penjualan Avanza Xenia masih lebih unggul.

Grand Livina dari Nissan lahir untuk merebut kue penjualan di pasar gemuk produk 100 jutaan ini. Dengan kelasnya sebagai brand Jepang handal Livina juga menawarkan kemewahan interior dan fungsional daya tampung tujuh penumpang. Namun desainnya sedikit memaksa dengan ground clearance mendekati sedan ketimbang MPV sehingga posisi duduk penumpang sedikit kurang nyaman. Lagi-lagi penerapan gerak roda depan dipilih oleh Livina. Meskipun diakui front wheel drive lebih efisien dan daya mesin efisien nan optimal namun sekaligus merupakan kelemahan dalam kehandalan dan perawatan. Alhasil meski Livina tidak bisa dibilang gagal namun nampaknya Avanza Xenia tidak tergoyahkan sebagai primadona kelas small MPV. Dari harga 90 jutaan saat ini tipe tertinggi Avanza perlahan mencapai harga 150 jutaan dan tetap tidak mengurangi minat beli konsumen.
Read More ..

MANAGER


Just 10% of managers really move their organizations forward: they zero in on strategic goals and see them to completion; they fuel breakthrough innovations in products, services, and processes; and they tackle heavy workloads under tight time constraints. What about the remaining 90%? Short on self-awareness, they don't ask themselves the hard questions required to examine -- and improve -- their leadership skills. Overcommitted, they succumb to the temptation to concentrate on short-term tasks when pressure mounts. Blurring their focus even further, many accumulate "monkeys" on their backs by taking on subordinates' problems.

How to ensure you're in the 10% -- not the 90%? Regularly take stock of your effectiveness as a leader, rather than waiting for others to give you feedback. Rivet your attention on efforts that support your organization's long-term objectives. And throw off time-hungry monkeys. The payoff? You redirect your energy to where it exerts the biggest impact: your company's strategic priorities.

Kutipan diatas diambil dari newsletter Harvard business review. Bicara fungsi manager memang tidak mudah. Organisasi saat ini juga semakin rumit. Makin besar suatu perusahaan makin besar pula organisasinya. Perusahaan dengan sepuluh sampai lima puluh orang barangkali belumlah sulit. Namun manakala perusahaan memiliki seribu, tiga ribu atau sepuluh ribu karyawan maka masalah organisasi berpotensi muncul.

Menyusun job desc setiap karyawan akan butuh analisis tersendiri dan tidak mudah. HRD harus kerja ekstra keras menyusun dan merangkai puluhan atau ratusan job desc. Tidak saja harus efektif namun juga mesti saling sinergi satu sama lainnya.

Manager adalah level yang strategis dalam organisasi. Akses-nya bisa ke bawah, supervisor dan staff maupun ke atas seperti GM maupun level diatasnya lagi. Saking startegisnya kedudukan dan fungsi manager hingga erat dengan istilah organisasi yakni managerial. Manager juga dimaksudkan untuk mengelola dan mengatur orang dan pekerjaan guna mencapai tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan yang utama adalah profit. Tujuan inilah yang manager harus mengarahkan dengan secara in line atas peran dan fungsinya.

Riset diatas cukup mengejutkan manakala hanya 10% manager yang sungguh-sungguh mendukung perusahaan maju. Mengapa bukan 20% atau 30%? Namun upaya manager yang 10% ini memang tergambar begitu luar biasa yakni manager harus mendukung tujuan strategik perusahaan, melakukan terbososan inovasi dalam produk, layanan dan proses serta mengemban dan mengatasi beban kerja atas hambatan ketatnya waktu. Dus persaingan dunia usaha dewasa ini semakin keras dan tajam.

Sementara itu sejumlah 90% manager lainnya memiliki kesadaran rendah, tidak pernah menguji dirinya sendiri maupun tidak meningkatkan ketrampilan kepemimpinannya. Manager kelompok ini juga cenderung berkutat pada pekerjaan jangka pendek, tidak focus dan tertimbun beragam masalah bawahannya.

Bagaimana mengukur seorang manager masuk yang 10% atau sisanya adalah dengan terus mengevaluasi ketepatannya sebagai seorang pemimpin ketimbang hanya menunggu umpan balik. Manager kelompok 10% ini juga mengupayakan dukungan terhadap tujuan jangka panjang perusahaan. Mereka mengesampingkan berbagai hal yang tidak perlu dan mengarahkan energi terhadap dampak terbesar yakni prioritas atas strategic perusahaan.
Read More ..