Friday, December 01, 2006

Birokrat

Berapa jumlah pegawai negeri sipil kita? 3 juta orang. Berapa gaji rata-rata? 2 juta kah. Jadi Negara hanya mengeluarkan 6 triliun setiap bulannya untuk menggaji pegawainya. Bagaimana birokrasi kita? Masih lelet kan dan penuh kick off money. Bagaimana kalau gaji rata-rata kita bikin 10 juta per pegawai, apakah 30 triliun per bulan terlalu berat? Bagaimana kalau jumlah pegawai kita pangkas menjadi hanya 2 juta terutama yang umurnya diatas 50 tahun, maka 20 triliun masih berasa beratkah? Ya mungkin, tapi turunkan sanksi berat bagi pegawai yang lalai dan korup. Gimana caranya? Rekrut dan training di setiap pos atau departemen tim audit yang bertanggung jawab langsung ke presiden. Gajilah tim audit yang besar misalkan 20 juta per auditor dan sumpahlah. Mintalah auditor selalu mengaudit semua proses dan laporan kerja dan berikan reward dan punishmen bagi yang berprestasi serta bagi yang lalai.

Barangkali sudah berubah birokrasi kita? Belum tentu. Bagaimana kita tambah lagi CCTV di setiap kantor pemerintahan. Siapa yang terekam menyimpang dijatuhi sanki berat dan seterusnya. Harga CCTV mahal? Relative lah. Bagimana kalau Negara sementara membuat pabrik elektronik CCTV dan jadikan semua kantor pemerintahan bahkan jalan-jalan protocol “under area surveillance” dimana semua dipasang CCTV.

Masih kurang, galakkan acara di TV semacam gerakan moral kejujuran dan kedisiplinan nasional. Bila perlu demi kepentingan nasional mintalah slot waktu guna propaganda pemerintah bahwa sudah saatnya Negara ini berubah dan bangkit.

Pastikan di sekolah dan universitas, gerakan kebangsaan dan nasionalisme makin kuat mengakar. Berikan semua generasi muda dengan himbauan gerakan moral secara netral dan obyektif. Jangan mengulang mendokrin generasi muda dengan mendewakan orang/tokoh atau golongan serta sebalinya menge-cap golongan lain terlarang. Era sudah berubah dan generasi sekarang jauh lebih maju dan terdidik. Percayalah bahwa generasi sekarang tidak memiliki tokoh idola dari pemerintahan. Mereka lebih mengidolakan kartun spoungsbobsquarepants atau tom and jerry.

Setiap jam sekolah atau jam kerja, turunkan polisi ke lapangan dan jalan untuk razia anak yang membolos, pegawai yang dating siang dan seterusnya. Lakukan dengan aturan main yang jelas. Oh ya jangan lupa gaji polisi dan tentara yang jumlah personilnya di bawah 500 ribu dinaikkan setara atau lebih tinggi dari pegawai sipil. Tahukah bahwa gaji polisi di Singapura adalah 30 juta rupiah per bulan.

What’s next. Gaji sudah, jumlah ideal sudah, pengawasan sudah, hokum sudah. Dus tentunya bakal ada perubahan birokrasi kita. Lantas darimana biaya gaji dan perangkat penunjang tersebut berasal. Ini Negara besar man, jangan selalu mengiyakan bahwa Negara kita ini selalu tidak punya uang. Jangan membenarkan bahwa hanya swasta yang megang uang. Harus dikoreksi coy, bahwa Negara dapat bagaimanapun mengelola alokasi anggarannya. Ada pajak, cukai dan pungutan lainnya. Ada import dan ekspor. Ada sumber daya alam melimpah. Jadi urusan biaya gaji 20 atau 30 triliun per bulan bukanlah big deal.

Bila birokrasi kita clean dan efisien, apa dampak yang bakal kita terima. Buanyak lah. Invesatsi bakal menggeliat, arus dana mengalir - inflow, roda ekonomi semakin berputar karena semuanya transparan, efisien dan efektif. Kita hanya perlu cost pada awalnya namun ke depan jangankan jumlah 30 triliun, lima kali lipat-pun kita bisa mengelola.

Lantas apalagi yang dibutuhkan kecuali hanya niat dan kemauan kita semua. Apalagi yang ditunggu. Rombaklah dan benahilah birokrasi kita, beserta jajaran birokratnya dimulai dari sekarang.

No comments: