Thursday, January 11, 2007

Bisnis Tetangga

Tetangga sebelah rumah adalah seorang excutive di perusahaan jasa. Jabatannya cukup tinggi yakni Vice Presiden. Sudah tiga tahun terakhir sang tetangga mencoba merintis dan membuka bisnis produksi. Usahanya adalah bidang makanan yakni roti. Kebetulan kerabatnya memang sejak lama memiliki pabrik roti. Keberanian dan kematangan perencanaan patut diacungi jempol.

Sementara dengan membagi ruang rumahnya yang berlantai 2 (luas tanahnya sekitar 126 m2), sang tetangga mulai membuat roti. Sebagian dikirim oleh kerabatnya. Awalnya dibukalah sebuah gerai di lokasi sangat strategis. Gerai ini dijalankan dengan menyewa. Gerai dibuat sedemikian rapi, bersih dan ber-AC.

Hanya dalam tempo satu tahun usahanya maju pesat. Tenaga kerja diambilkan dari keluarga besarnya di jawa tengah. Saat ini gerainya sudah ada 3 tempat dan masih ditambah menjual roti dengan sepeda motor secara keliling. Inovasi lagu penjaja roti kelilingnya-pun dibuat sendiri, kebetulan istrinya pandai main piano.

Dengan makin meluasnya bisnis mereka menggandeng ice cream Italy dan franchise langsung dari Eropa sono. Secara bersamaan beragam roti, kue, tart dijual dan jenisnya ada puluhan item. Ditambah usaha konsinyasi berbagai kue tradisional yang dipesan dari pembuat kue setempat. Masih ada layanan penerimaan pesanan untuk pesta maupun hajatan.

Saat ini rumah sebelahnya sudah disewa (tidak lama tentunya bakal dibeli) guna perluasan area produksi. Saking sibuk dan ramainya bisnis, istrinya yang semula seorang guru SD akhirnya keluar dan secara total mengurus bisnis. Sang suami tetap menjadi seorang VP di kantornya.

Terakhir gerai rotinya sudah merambah daerah jawa timur, kota tempat suami berasal. Istrinya adalah warga jawa tengah, dan saat ini belum tahu apakah gerai roti sudah merambah jawa tengah.

Bisnis yang dilakukan dengan manajemen keluarga namun dengan disiplin dapat menghasilkan suatu kesuksesan. Bisnis roti adalah bisnis beresiko karena produknya mudah basi. Dibutuhkan perkiraan dan prediksi produksi jenis roti tertentu agar produk waste karena tidak terjual menjadi minimal.

Sebaliknya bisnis roti sekaligus sangat strategis. Saat ini dengan bergesernya gaya hidup dengan semuanya serba praktis, roti merupakan santapan sehari-hari. Sarapan pagi hari, ketimbang membuat makanan berat yang makan waktu di dapur diganti dengan membeli roti siap santap. Cepat dan praktis.

Beberapa kali saya sempat ngobrol dengan beliau dan dijelaskan bahwa bisnisnya sekedar sampingan (buat kegiatan keluarga) dan buat mendongkrak ekonomi. Padahal bila sudah berjalan dan berkembang pesat praktis dapat menjadi semacam passive income. Namun beliau tetap belum berani melepas jabatan executive kantornya dan terjun secara penuh. Barangkali dengan disambi saja berjalan baik, mengapa harus total, lebih banyak sumber revenue akan lebih baik tentunya.

Selamat pak, salut buat anda dan jiwa entrepreneur penuh semangat. Semoga semakin sukses pada masa-masa mendatang.

No comments: