ABSTRAKSI
Dalam paper ini penulis mencoba menguraikan strategi parenting, unit bisnis, aliansi dan kompetitif dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Penulis belajar dari beberapa penelitian bahwa dengan strategi yang tepat akan dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya. Penelitian tersebut umumnya difokuskan pada strategi perusahaan dalam persaingan global yang semakin ketat. Ahli strategi perusahaan Amerika, yang dimuat Harvard Business Review memaparkan strategi parenting. Strategi tersebut diajukan guna mengisi kekurangan konsep kompetensi inti. Strategi tersebut dilengkapi model konseptual yang tegas sebagaimana alat yang dibutuhkan bagi proses perencanaan tingkat korporasi yang efektif. Strategi unit bisnis dibentuk guna menjawab dan mengatasi perubahan pasar dan konsumen yang semakin dinamis. Sedangkan strategi aliansi dipilih guna menumbuhkan sinergi yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan. Strategi kompetitif digunakan agar perusahaan memilih strategi yang sesuai dengan lingkup operasionalnya sehingga bisa mengambil keuntungan dari lingkungan bisnis. Namun tentunya masih banyak strategi perusahaan lainnya yang bisa didalami dan diteliti agar perusahaan semakin meningkat daya saing dan berhasil mencapai tujuannya.
A. PENDAHULUAN
Dalam paper ini penulis mencoba mengulas penelitian strategis parenting, unit bisnis, aliansi dan kompetitif guna diimplementasikan oleh perusahaan agar dapat mencapai tujuannya. Perusahaan bisa menerapkan strategi tersebut dengan beberapa alasan berikut. Pertama, paper ini mengulas beberapa riset empiris sebagaimana teori di dalam strategi korporasi. Kedua, paper ini menyediakan gambaran beberapa strategi yang sudah diterapkan oleh banyak perusahaan besar beserta keberhasilannya, sehingga bisa dicontoh implementasinya. Ketiga, paper ini memberikan rekomendasi untuk kemungkinan riset pada bidang strategi korporasi di masa mendatang.
Paper ini terdiri dari tujuh bagian – bagian A sampai G. Pada bagian B dari paper ini mengenai strategi parenting, dan membahas (a) definisi dari strategi parenting, (b) riset empiris dari strategi parenting, dan (c) perubahan untuk meningkatkan kecocokan. Strategi parenting mengajukan suatu kerangka parenting, yang mengisi kekurangan konsep kompetensi inti (core competence concept). Kerangka tersebut menyediakan suatu model konseptual yang tegas sebagaimana suatu alat yang dibutuhkan bagi proses perencanaan tingkat korporasi yang efektif. Berdasarkan riset terhadap banyak ragam perusahaan yang paling berhasil di dunia, kerangka parenting didasarkan pada aspek ekonomi dari strategi kompetitif. Pada bahasan ini disediakan hasil analisis keberhasilan dan kegagalan untuk sejumlah diversifikasi perusahaan. Berikutnya, untuk menarik suatu penilaian mengenai kecocokan bersama dan peringkat bisnis perusahaan, dibuatkan ringkasan penilaian dalam satu matrix (gambar tidak disertakan, hanya dalam bentuk penjelasan).
Bagian C membahas mengenai strategi unit bisnis. Strategy Business Unit (SBU) merupakan langkah yang tepat untuk mengatasi perubahan pasar dan konsumen. SBU merupakan suatu sentra laba (profit center). Arnoldo C Hax menyatakan sebuah unit yang dijadikan sebagai SBU mempunyai beberapa karakteristik. Tujuan pembentukan SBU sangat tergantung kepada visi dan misi perusahaan.
Pada bagian D dibahas mengenai strategi aliansi yang terdiri dari (a) definisi dari strategi aliansi, dan (b) riset empiris dari aliansi. Strategi aliansi dipilih untuk menumbuhkan sinergi yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan, sekaligus agar setelah proses aliansi ini pengembangan usaha dapat dilakukan baik secara vertikal maupun horisontal serta regional maupun internasional. Dalam lima tahun terakhir, jumlah aliansi domestik dan cross-border tumbuh lebih dari 25% setiap tahun. Aliansi dengan pesaing bisnis inti, pasar, dan ketrampilan yang sama, akan cenderung gagal karena tekanan antar partner.
Bagian E akan membahas mengenai strategi kompetitif. Hill dan Jones (1995) menyatakan bahwa sejumlah besar industri terbagi menjadi kelompok strategi, misalnya kelompok bisnis yang mengikuti strategi yang sama. Miles dan Snow (1978) mengelompokkan perusahaan kedalam empat kelompok strategi. Igor Ansoff (1960) mulai memunculkan aspek persaingan dalam konsep strategi, setelah arena pasar makin dipadati oleh perusahaan-perusahaan baru, Michael Porter mensistematisir perkembangan tersebut dalam teori strategi persaingan yang berorientasi pada penciptaan kekuatan pasar. Model total global strategy yang dikembangkan oleh George Yip bahwa korporasi dapat langsung menjadi korporasi global melalui identifikasi dan pengembangan strategi inti.
Bagian F merupakan tujuan dari setiap perusahaan yaitu profit. Pada dasarnya misi perusahaan dalam arti kata “tujuan” dan nilai-nilai yang ingin dicapai oleh perusahaan dan para staeholder-nya merupakan gabungan dari berbagai kepentingan termasuk pemegang saham, manajemen puncak, karyawan, konsumen, pemasok, Pemerintah bahkan masyarakat. Organisasi perusahaan mempunyai misi dan tujuan agar dapat diterima oleh semua kepentingan biasanya dinyatakan dalam profit. Lebih jauh, suatu perusahaan dapat dikatakan berada pada tingkat daya saing rendah di dalam suatu industri, bilai nilai ROI yang dihasilkan, di bawah nol. Sementara bilai nilai ROI-nya tertinggi dalam industri tersebut, ia berada pada tingkat daya saing tinggi (H.Igor Ansoff & Patrick A.Sullivan, 1991).
Paper ini diakhiri dengan ringkasan dari bagian B sampai dengan F. Penulis juga menyarankan adanya riset strategi korporasi di masa mendatang.
Saturday, September 06, 2008
ANALISIS STRATEGI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment