Nampak kurang berarti sebuah kendaraan yang desainnya hebat dan sporty manakala mesinya loyo. Mobil yang sederhana namun larinya hebat sering dapat membuat orang kagum. Itulah mesin dari sebuah kendaraan. Meski penentu kecepatan dan performa mobil bukan semata mesin namun tetaplah sebagai pemeran utama.
Saat ini banyak ragam dan jenis mesin. Mulai dari mesin bensin dan solar. Ada juga mesin hybrid yang merupakan gabungan mesin konvensional dan dynamo listrik. Bahkan pabrikan juga mengembangkan mesin bertenaga hydrogen meski belum komersial.
Penulis mencoba sedikit membahas tentang mesin bensin. Mesin ini merupakan salah satu mesin paling popular dan luas penggunaanya. Dalam dunia otomotif dikenal mesin 3 silinder, 4 silinder, 5, 6, 8, 10 sampai 12 silinder. Untuk yang 6 silinder dikenal mesin baik yang segaris (in line) ataupun konfigurasi V. Sementara diatas 6 silinder umumnya kanfigurasinya adalah V atau W.
Mesin 3 silinder umumnya memiliki kapasitas antara 800 ~ 1000 CC. Konfigurasinya jelas hanya in line atau segaris. Umumnya terdiri dari dua klep per silindernya. Satu klep hisap dan satunya klep buang. Keunggulan mesin ini adalah keiritan bahan baker karena ukuran dan jumlah silinder kecil. Kelemahannya kadang kurang balance karena biasanya dua silinder naik melawan satu silinder turun. Masih ada beberapa jenis kendaraan yang hari ini mengaplikasikan jenis ini. Misalnya Xenia 3 silinder 1000 cc. Namun perkembangan teknologi VVTI berhasil mengangkat performanya. Kadang outputnya dapat mencapai 70 HP.
Mesin 4 silinder merupakan salah satu mesin favorit. Umumnya mesin jenis ini dapat memiliki kapasitas dari 1000 ~ 2400-an CC. Jumlah klepnya ada yang hanya dua per silinder, empat per silinder sampai lima persilinder. Perimbangan jumlah klepnya umumnya separo hisap dan sisanya buang. Keuntungan mesin ini umumnya lebih ideal antara performa dan konsumsi bahan bakarnya. Tenaga yang dihasilkan oleh jenis mesin ini bervariasi mulai dari 70 ~ 200-an HP. Bila dimodifikasi dengan turbo atau supercharger tenaganya bisa lebih dasyat lagi. Saat ini banyak pabrikan mengaplikasikan bukaan klep pintar. Honda terkenal dengan teknologi VITEC dan VTI. Toyota dengan VVTI-nya atau BMW dengan VANOS-nya. Semuanya adalah teknologi bukaan klep pintar yang berhasil mendapatkan titik ideal performa dan kehematan bahan bakar. Keduanya secara alami merupakan trade off namun coba disinergikan dengan teknologi tersebut.
Tidak banyak pabrikan yang mengaplikasikan mesin 5 silinder. Mesin ini dikembangkan misalnya oleh VW, pabrikan asal Jerman. Pabrikan Jepang nampaknya tidak mengembangkan.
Mesin 6 silinder adalah kelas berikutnya diatas 4 silinder. Kapasitas mesin 6 silinder ini berkisar antara 2500 ~ 4000-an Cc. Tenaga yang dihasilkan antara 180 ~ 300-an Cc. Konvigurasinya bisa segaris (in line) maupun V. Umumnya terdapat pengkodean V6 atau i6. Keduanya memiliki kelemahan dan keunggulan masing-masing. Mesin segaris umumnya lebih unggul dalam torsi namun kalah HP dibandingkan mesin V6. Contoh mesin 6 silinder segaris adalah Toyota Crown, Supra dan Land Cruiser. Sementara V6 yang kesohor adalah semisal mesin Mitsubishi atau Honda. Bila anda menghendaki mesin jenis ini nampaknya konsumsi bahan bakar sudah bukan lagi menjadi masalah.
Sementara mesin 8 silinder adalah kapasitas diatasnya lagi. Umumnya kendaraan bermesin 8 silinder memiliki kapasitas antara 4000 ~ 5700-an Cc. Tenaga yang dihasilkan berkisar antara 300 ~ 400 HP. Hampir tidak ada konfigurasi In line untuk mesin 8 silinder karena crankshaft-nya akan terlalu panjang. Umumnya mesin dengan konfigurasi V. Pengguna mesin ini diantaranya kelas Jeep, big MPV atau big sedan.
Mesin 10 silinder yang terkenal adalah mesin mobil balap F-1. Meski hanya 10 silinder dan kapasitasnya-pun 3000 cc namun outputnya bisa mencapai 600 ~ 800 HP. Konon semua material dan teknologi mesin ini hampir setara dengan teknologi pesawat terbang atau ruang angkasa. RPM-nya pun bisa diatas 20.000 RPM, sehingga tidak heran kalau mesin paling banter dipakai hanya untuk dua kali balapan saja.
Mesin 12 silinder atau barangkali yang paling besar dalam teknologi otomotif umumnya berkonfigurasi W atau double V. Kapasitas mesinnya bisa diatas 6000 Cc. Pabrikan yang mengaplikasikan misalnya VW dan Toyota.
Thursday, November 20, 2008
Car Machine
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment