Wednesday, March 04, 2009

Bakrie Telecom Tanggap Bencana


Salah satu kegiatan Corporate Social Responsibilities (CSR) Bakrie Telecom- BTel adalah Tanggap Bencana dan Relawan. Sejak Jakarta dan sekitarnya dilanda banjir setiap datang musim hujan BTel mencoba untuk partisipasi dalam membantu korban banjir. Pada banjir raya tahun 2002 dimana banjir menggenangi hampir seluruh bagian Jakarta Karyawan dari BTel- saat itu Ratelindo - secara sukarela berenang dan menyelamatkan asset perusahaan. Di tahun-tahun berikutnya perusahaan juga membantu karyawan yang rumahnya kebanjiran. Saat banjir semakin parah melanda kota BTel melalui tim yang dibentuk turut membantu dan menyalurkan bantuan banjir. Tim sukarela tidak hanya dari karyawan namun bahkan jajaran Direksi turut terjun dan menyerahkan bantuan di daerah Jakarta dan sekitarnya.

Akhirnya dibentuklah tim tanggap bencana dengan pelatihan oleh institusi yang kompeten yakni Marinir. Tim tanggap bencana dibekali dengan ketrampilan safe and rescue bagi korban banjir. Tim digembleng di laut/pantai langsung oleh Marinir. Turut diterjunkan unit perahu melengkapi ketrampilan penanggulangan korban banjir. Sebelum diterjunkan di laut, tim diberikan pengetahuan dasar safe and rescue. Pada pelatihan teori turut ditampilkan dan diperagakan berbagai peralatan yang biasanya digunakan dalam penyelamatan.

Dengan jelajah perusahaan secara nasional maka tim tanggap bencana-pun dibentuk secara nasional. Dimulai dari area Jakarta dan Jawa Barat yang telah dibentuk dan dilatih tanggap bencana untuk pertama kali. Berikutnya adalah pembentukan tim tanggap bencana area Jawa Tengah dan Jawa Timur/Bali. Menyusul area-area lain seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi yang akan dibentuk tim tanggap bencana berikutnya.

Mengapa ketrampilan tanggap bencana ditekankan pada kemampuan berenang dan penanganan banjir. Bahwa bencana banjir merupakan bencana yang rutin menimpa berbagai daerah secara nasional. Dengan semakin menipisnya hutan/lingkungan akibat penebangan ataupun pembukaan lahan pertanian baru maka potensi banjir akan semakin besar. Saat ini hampir tidak ada daerah yang terlepas dari banjir meskipun dengan kadar yang berbeda-beda. Memang cukup banyak daerah yang rentan tanah longsor maupun gempa, namun tetap banjir nampaknya menempati skala yang paling luas. Sebagai negara kepulauan yang mayoritas areanya merupakan laut maka tidak berlebihan tim tanggap bencana dibekali dasar penyelamatan banjir.

Tim tanggap Bencana BTel telah turut membantu korban banjir di Jakarta dan sekitarnya, Bekasi maupun di daerah seperti Solo yang kotanya terbelah oleh sungai besar bengawan solo. Pada penanganan banjir Jakarta/Bekasi tim membantu dan menyalurkan berbagai bantuan yang dibutuhkan korban banjir saat itu. Bantuan tersebut berupa sembako, air minum, obat-obatan maupun pakaian layak pakai. Tim juga menyumbangkan telepon gratis di beberapa titik yang mengalami banjir parah. Bantuan berupa pakaian layak pakai bahkan sempat disalurkan sampai ke bantaran sungai bengawan Solo di Jawa Timur.

Sementara untuk daerah Solo yang beberapa kali mengalami banjir akibat meluapnya bengawan Solo tdak ketinggalan mendapatkan bantuan dari BTel melalui tim tanggap bencana-nya. Bahkan saat ini kembali tim akan turun dan menyalurkan bantuan di daerah Solo dan Semarang yang kembali ditimpa banjir akibat meluapnya sungai maupun naiknya garis pasang laut. Banjir diperparah dengan semakin tingginya curah hujan justru setelah puncak musim hujan bulan januari telah lewat.

Kegiatan CSR tanggap bencana yang mendapat perhatian serius dari perusahaan tidak dipungkiri merupakan sumbangsih perusahaan dan niat baik terhadap masyarakat luas. Tidak ada waktu yang lebih tepat dalam membantu masyarakat saat mereka tertimpa musibah dan sangat membutuhkan uluran tangan.

Dengan budaya yang tulus dan peduli membantu sesama sekaligus sebagai latihan mental dan nilai-nilai bagi karyawan dalam menopang tugas kesehariannya di perusahaan. Ke depan kiprah tim tanggap bencana BTel akan teruji tidak hanya di pulau Jawa, namun di daerah lainya secara nasional manakala bencana itu memang datang. Meski yang terpenting adalah upaya mengelola lingkungan ./ekosistem agar tetap dalam batas yang memiliki daya dukung terhadap kehidupan social. Manakala lingkungan terus dieksploitasi tanpa memperhatikan batas daya dukung maka bencana balik oleh lingkungan bakal tidak terelakan.

No comments: