Wednesday, June 24, 2009

Debat Wapres 2009


1. Prabowo memaparkan bahwa sejak merdeka Negara tidak bisa mensejahterakan rakyatnya. Banyak sumber daya ekonomi yang dijual ke asing. Negara menjadi sumber tenaga kerja murah, asset mengalir ke negeri asing dan hanya menjadi pasar dari produk asing. Rakyat dengan penghasilan di bawah 20 ribu rupiah per hari mencapai jumlah 115 juta, sungguh memprihatinkan.

Bertekad mengangkat bangsa menjadi sejahtera dan bermartabat dengan membangun perekonomian.

Terjadinya konflik di berbagai daerah karena sistem tidak bisa memberikan kehidupan yang baik, kebutuhan dasar manusia. Ideologi falsafah apapun tidak jalan manakala mereka tidak dapat terpenuhi kebutuhannya. Tidak terpenuhi kebutuhan dasar akhirnya timbul frustasi, radikal dan rawan dipicu konflik. Miskin gampang perpecahan. Hakekat membangun untuk memenuhi kebutuhan dasar semua rakyatnya.

Negara dalam keadaan kegagalan sistemik, siapapun yang memerintah, bila system dipertahankan terjadi kesenjangan sosial. Kekayaan nasional tidak di Indonesia, keluar setiap tahun. Liberal tidak sesuai Pancasila, dipertahankan, membuat tidak punya alat, sumber daya menghilangkan kesenjangan. Selesaikan kegagalan, kapitalis gagal beri kesejahteraan rakyat banyak terjadi di Eropa Barat, Amerika. Kita harus berani rubah strategi haluan system keliru. Jatidiri yang tidak sesuai berakibat terjadi kesenjanagan.

Kecelakaan dan bencana, kegagalan sistemik yang dialami. Degradasi kapasitas pemerintahan, pengawasan, pemeliharaan setiap lini.tidak punya uang dan sumber daya adalah masalah kunci. Kalau setiap pejabat mundur karena bersalah maka akan banyak pejabat mundur tiap tahun.Hal ini tidak diharapkan. Harus dicari akar masalahnya dimana, bocornya kekayaan ditutup agar memiliki uang untuk memperbaiki, gaji pegawai negeri, biaya pemeliharaan dan seterusnya.

Sepakat bahwa agama, tetap diatas ranah politik praktis.

Tidak khawatir kesukuan, bahasa Indonesia pemersatu, transaksi, komunikasi sudah menjadi baku sehari- hari. Kawin antar suku, optimis, yang pening bisa memenuhi kebutuhan dasar rakyat. Aktualisasi dan melunasi harapan rakyat.

Pendidikan kunci yang sangat strategis. Investasi besar-besaran bidang pendidikan tercakup dalam undang-undang. Anggaran 20% APBN harus dioperasionalkan. Amankan eknomi dan investasikan pendidikan, komplek, kurikulum, gaji, prasarana, startegi jangka panjang. Jangan lulusan hanya memiliki keahlian umum. Harus dikaitkan dengan strategi secara nyata pembangunan eknomi,budaya bagian dari pendidikan, budaya disatukan dengan pendidikan.egaliter dan alat pemerataan.perbaikan UU yang tidak sesuai.

Pendidikan sebagai alat pemerataan, rakyat, perintah UUD, pendiri bangsa, cerdaskan kehidupan bangsa. Output pendidikan tidak hanya dari sekolah, buku, guru tapi juga dari rumah. Kondisi ekonomi juga sebagai kunci pendidikan bangsa, kondisi miskin sulit lahirkan anak cerdas.

Pilihan ada di depan bangsa, 8 Juli pilihan antara perubahan dan pertahankan system sekarang. Dengan tegas kita harus koreksi system ini terbukti tidak bisa membawa kesejahteraan dan kemakmuran setelah 64 tahun miskin, degradasi kapasitas, hutang jalan terus dari negara lain, kinerja , dan pertimbangkan bahkan BPK pun tidak mau beri penilaian penggunaan APBN.

2. Boediono memaparkan bahwa jati diri bangsa tergambar pada Pancasila, UUD45, NKRI dan Kebhinekaan. Pemerintah yang bersih mampu memberantas korupsi yang sudah membudaya. Pembangunan harus adil dan merata bagi rakyatnya.

Pilar jati diri bangsa bertumpu pada empat pilar yakni budaya, ekonomi, politik dan hukum. Budaya termasuk pengembangan bahasa Indonesia dan budaya daerah/nasional. Ekonomi harus memasukan nilai-nilai Pancasila di dalamnya, pembangunan infrastruktur, peningkatan sumber daya manusia dan kesejahteraan yang makin merata.Politik diantaranya NKRI merupakan harga mati dan tidak bisa ditawar dan pengembangan demokrasi. Hukum termasuk perlindungan hak azasi, penegakan konstitusi dan reformasi hukum termasuk pemberantasan mafia hukum. Pemerintahan yang bersih dibutuhkan guna pemberantasan korupsi.

Atas berbagai konflik agama dan lain lain, Pancasila tetap menjadi perekat kesatuan. Keadilan bagi masyarakat.

Permasalahan kesenjangan sosial diatasi dengan meningkatkankan dan memperluas kegiatan ekonomi. Caranya banyak dan peran negara dan masyarakat, dunia usaha harus dua-duanya dimanfaatkan dengan optimal dan sinergi jangan mematikan lainnya. Kebijakan Negara dan inisiatif dari masyarakat, jangan ibarat mengayun bandul namun beda keseimbangan. Pemerataan ranah negara, semua hasil kegiatan eknomi. Negara, pajak sebagai instrument pokok, wajib pajak harus patuh. Mereka yang tidak mampu, redistribusi lewat kebijakan, perpajakan, pendidikan, kesehatan, usaha kecil dan sebagainya.

Terkait banyaknya kecelakaan transportasi dan bencana bahwa dunia cukup kompleks, tidak ada satu kambing hitam tertentu. Cara yang bisa dilaksanakan harus terintegrasi karena elemen banyak. Semua pihak perlu prihatin dan memikirkan jalan keluar. Terdapat peralatan yang sudah tua, pengawasan tidak jalan, pelanggaran ketentuan houum oleh masyarakat dan pelaku. Ada yang menyangkut alam, cuaca dan sebagainya, dan ini kompleks. Dilihat secara terintegrasi, perbaiki hal dengan jelas, infrastruktur yang ketinggalan, jalan, kereta dan sebagainya. Sistem pengawasan harus jalan, banyak sumber yang tidak efektif karena pemerintah yang tidak bersih. Harus melihat secara sistemik.

Agama terlalu mulia dan sebaiknya tidak dijadikan elemen politik praktis. Sakral hubungan manusia dengan Tuhan. Negara bertanggung jawab memberi ruang seluasnya bagi mereka yang berkeyakinan serta melindungi dalam melaksanakan ibadah agamanya. Undang-undang harus melindungi dan menjamin warganya mempunyai kebebasan berkeyakinan. Antar manusia ada friksi yang harus diatur. Negara bersikap tidak merugikan warga yang lain. Keharmonisan tugas Negara, sepaya tenang dan damai. Kata dan perbuatan mesti selaras demi kebaikan bersama.

Optimis tidak akan terdisintegrasi karena kuat rajut menyatukan. Dulu dikhatiwrkn sprt Yugoslavia tapi tdk, rakyat, system bersatu, pemerintah, dunia usaha, dan rakyat bs membangun infratrusktur efektif di semua bidang, informasi, jalan dsb maka arus brg, manusia antar manusai akan cepat. Tdk khawatir pecah. Generasi muda luar biasa, sgt miobile, cepat, menyatu. Kledepoan Indonesia satu dan menyatukan berbagai aturan yg menghambat arus manusia, barag dsb.

Permasalahan pendidikan merupakan hal yang penting bagi kita. Cermat, serius dengan jadwal perbaikan yang jelas. Tataran isi pendidikan dan dijabarkn secara cermat, strategi substansi. Kedua, system pelaksanann pendidikan, delivery system, sekolah, guru, dan prasarana. Ketiga, kebijakan pemerintah dalam rangka mengatasi kesenjangan, yang miskin dan sebagainya. Susbtansi, strategi besar, perlu pertemuan para ahli dan tokoh menyatukan pandangan jangka panjang. Sistem, sekolah banyak yang bisa dilakukan, anggaran cukup dibanding sektor lainnya, gunakan sebaik-baiknya, pendidikan dasar akses dan kualitas semuanya penting.

Akhir-akhir ini banyak mengunjungi berbagai tempat di tanah air dan mendapatkan rakyat yang tulus dan harapan tinggi. Dibutuhkan pemimpin amanah, pemerintahan yangg bersih, ingin berbangga kembali sebagai bangsa Indonesia. Kerja keras, upaya lebih dalam, merespon harapan. Bersedia berbakti menjawab harapan tulus ikhlas rakyat

3. Wiranto mengawali paparannya dengan potongan bait lagu, bangunlah jiwanya bagunlah raganya untuk Indonesia Raya. Spiritual dan jasmaniah adalah karakter bangsa. Seorang temannya warga Negara asing pernah mengatakan tidak tahu jati diri Indonesia seperti apa. Ini merupakan sindiran meski bangsa ini berpotensi luar biasa namun tidak berjati diri. Pancasila-lah yang mengantarkan kehidupan bangsa sampai sekarang ini. Namun Pemerintah ternyata juga merupakan penghutang nomor 4 dunia. Politik justru penyebab perpecahan, misalnya kasus Ambalat, TKI dan lain-lain.

Tanpa jatidiri negara tidak memiliki pedoman, menjadi bulan-bulanan, tersingkir dari pergaulan global. Apa yang dilakukan, mesti ada niat untuk perubahan dan mengukuhkan jati diri bangsa. Perlu kepemimpinan kuat. Visi Indonesia yang lebih adil berdaya saing, mandiri, bermartabat. Kembangkan visi yang erat dengan jati diri bangsa.

Butuh kebersamaan, kepemimpinan yang lebih cepat pikir, bertindak, mengambil keputusan. Jati diri penting dan tidak bisa ditunda lagi. Lebih cepat lebih baik.

Dirasakan oleh ibu pertiwi yang bersenandung, mengharukan bermakna ibu pertiwi sedang bersusah hati.

Permasalahn konflik diberbagai daerah. Sebenarnya ada sumpah pemuda, sebelum adanya Pancasila, wadah sebagai tekad bersatu. Pengikat bahasa Indonesia, embrio ikatan semua suku bangsa. Manakala kebutuhan dasar bangsa tidak tercukupi akan menjadi konflik. Perlu memberi kebutuhan dasar, pembangunan jangan ekonomi makro saja tapi manusia seutuhnya. Ada isolasi, mediasi dan sistemitasi.

Mengapa terjadi kesenjangan social. Langkah yang harus ditempuh adalah dua arah, top down dan bottom up. Cara dokrint gagal, maka dengan cara edukatif, kebijakan berani masuk ke wilayah untuk setiap departemen tugasnya turut menyebar luaskan Pancasila. Tauladan pemimpin mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, semangat Pancasila. Cara bottom up dengan pendidikan berjenjang dan berlanjut, budi pekerti, moral berlanjut. Lingkungan kondusif bernafaskan Pancasila. Pancasila harus membumi dan menjadi way of life.

Kecelakaan transportasi, kereta, pesawat dan bencana alam. Bila terjadi sekali namanya musibah, dua kali karena kelalaian, dan tiga kali berarti ketidakpedulian. Tanggung jawab konstitusi ada di pemerintah. Pemerintah yang melindungi segenap tumpah darah. Tanggung jawab teknis setiap jenjang ada. Moral dan masyarakat bertanggung jawab secara moral, Perbaikan system, manusia bertanggung jawab. Disiplin nasional, tertib, bersih dan waktu, bangsa selalu mematuhi hukum. Ada kepastian di negeri ini dimana sekarang banyak ketidakpastian.

Permasalahan agama -mengkritik paparan dari pak Boediono - masih normative dan membingungkan, masalah agama diakui benar beda wilayah dengan politik dan peran berbeda, hubungan antara manusia-manusia dan manusia-Tuhan.

Permasalahan Desentralisasi- disiasati dengan mengaktifkan TOD TOA- tour of duty, tour of area. Guru2-guru dilakukan perpindahan jabatan dan tempat tugas. Terjadi pergeseran posisioning agar tidak fanatik kedaerahannya. Waktu kawin mawin antar suku sudah banyak terjadi. Tidak ada lagi nanti sukuisme karena system kawin antara suku sudah kuat sekali. Nantinya menjadi suku Indonesia, bukan sukuisme. Ditambahkan dengan transmigrasi akan membaur dan membangun Indonesia satu.

Permasalahan pendidikan Wiranto melihat dari angle yang berbeda, hormat pada pendahulu yang antisipasi jauh ke depan, tiap bangsa bersaing dalam kecerdasan. Membayar mahal teknologi yang tidak dimiliki terkait dengan kecerdasan bangsa Jangan kalah hanya karena pendidikan buruk. Pendidikan mencetak output manusia cerdas bagi anak Indonesia, peluang sama adil bagi anak didik. Tidak ada kesinambungan, ganti menteri ganti kebijakan. Pendidikan saat ini tidak bertingkat dan berlanjut. Ada Grand strategi dimana ganti menteri tidak boleh ubah yang ada karen berkesinambungan.Hubungan budaya tidak bisa dilepaskan, bagian dari budaya. Pendidikan yang baik erat dengan budaya daerah dalam upaya mencerdasakan bangsa.

Wiranto adalah anak guru dengan 9 saudara, ingatan kecil bagamana menderita keluarga yang tidak mampu, sekarang dapat raskin dan BLT. Tekad menyelesaikan masalah bangsa, mensejahterakan masyarakat miskin, terjadi disparitas. Hal ini jangan dibiarkan lama-lama, lebih cepat lebih baik. Berpikir bertindak memutuskan cepat hal yang menyangkut rakyat Indonesia.

No comments: