Monday, June 22, 2009

Coach & Counsel


Wanita Australia itu benar-benar sama rata dan sama tinggi dengan kaum prianya. Saking sama tinggi dan merasa sama hebat konon kaum perokok dan peminum kebanyakan perempuan. Ya mereka merokok dan minum bir. Sebaliknya para laki-laki lebih memilih hidup sehat, olah-raga dan membentuk tubuh yang kekar. Kaum lelaki malu dan mesti sembunyi-sembunyi bila harus merokok, karena kebiasaan itu dilakukan hanya oleh kaum perempuan. Kekekaran dan ketegapan orang Australia sudah terkenal dan mengalahkan Negara maju lainnya. Bila anda kebetulan melihat sepak bola khas Australia, para pemainnya terlihat tegap dan kekar. Profil ini seolah menjadi gambaran umumnya pria dari negeri kangguru tersebut.

Itulah sekelumit intermezzo pembuka pelatihan Coaching and Counseling yang disampaikan seorang trainer dari negeri di belahan selatan khatulistiwa tersebut. Konon seorang manager itu mencapai tujuannya dengan memberdayakan bawahannya. Nah bawahan ini lah yang perlu di kembangkan dan dimotivasi guna mendukung efektifitas seorang manager.

Barangkali anda mendengar istilah Coach dan Counsel sejak anda masuk SD. Coach dekat dengan istilah olah raga yakni pelatih sementara Counsel atau penyuluhan anda umumnya ingat guru BP. Siswa yang nakal dan bermasalah mesti bersiap menghadapi tampang galak dari Guru BP tersebut. Banyak diantara anda yang sampai saat ini masih belum pernah dipanggil atau bertemu dengan guru BP.

Pemahaman Coaching dan Counseling bisa jadi tidaklah seseram dengan guru BP tadi. Tanpa disadari anda sering melakukan terhadap bawahan anda. Saat anda mengajari bawahan membuat report atau program tertentu artinya anda telah melakukan coaching. Dan bila suatu saat anda membantu bawahan memberikan saran dan nasihat atas problem pekerjaan atau keluarganya artinya anda sudah melakukan counseling.

Secara umum dimensi dari coaching adalah waktunya menengah, lingkupnya meningkatkan ketrampilan/prestasi kera, fokusnya mempelajari pekerjaan saat ini/mendatang serta pelaksanaannya sehari-hari dengan metode pemberian contoh dan koreksi kesalahan.

Sementara Counseling waktunya lebih jangka panjang, lingkupnya mengatasi masalah motivasi/sikap, fokusnya pengembangan aspek kehidupan dengan metode dialog menggali nilai-nilai hidup.

Teknik dari coach dan counsel bisa jadi cukup banyak dan beragam. Salah satu yang umum dengan STEERING-arahkan, yakni Spot- lihat peluang, Tailor- sesuaikan, Explain- jelaskan, Encourage- dorong, serta Review- lihat perkembangan. Sementara Counseling bertujuan membantu bawahan mengatasi/menanggulangi masalah yang dihadapi. Penyebab timbulnya masalah bisa beragam diantaranya stress/tekanan, masalah personal di kantor atau keluarga, emosional maupun konflik-konflik lainnya.

Mengapa harus dilakukan keduanya Coach dan Counsel, diantaranya karena tugas, tangung jawab serta wewenang manager sangatlah luas. Tugas yang banyak ini sebaiknya juga didelegasikan kepada bawahan. Banyak bawahan yang tanpa disadari oleh manager sering menemukan berbagai hambatan dalam pekerjaan. Bawahan yang tugasnya hanya itu-itu saja cenderung bosan. Bawahan dengan tingkat upah rendah cenderung memiliki permalasahan ekonomi yang imbasnya kepada keluarga. Beragam masalah bawahan inilah yang mesti dicarikan pemecahannya oleh manager.

Terkadang bawahan memang hormat dan selalu mematuhi atasanya. Namun hal ini tidak berarti mereka merasa puas atas pekerjaan dan posisinya. Apapun yang terjadi dengan bawahan imbasnya akan menmghambat tugasnya. Berikutnya akan menjadi hambatan atasan atau manager dan terus akan menghambat pencapaian tujuan departemen dan muaranya menghambat tujuan organisasi.

Barangkali anda mesti merefresh kembali siklus manajemen yang terdiri dari POAC- Plan, Organise, Actuate dan Control. Plan berarti membuat rencana tindakan berdasarkan tujuan yang akan dicapai. PengOrganisasi-an artinya membagi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara terkordinasi. Actuating/penggerakan berarti mengembangkan dan memotivasi bawahan mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara control berarti membandingkan antara rencana dan hasil. Coach dan Counsel erat dengan siklus Actuating di atas.

No comments: