Wednesday, February 10, 2010

Adakah


Adakah teman dan sahabat sejati. Manakala anda membutuhkannya. Adakah saat ini seorang sahabat sejati. Barangkali banyak teman di sana. Namun tidak banyak sahabat yang mengerti anda. Barangkali sahabat sejati itu ada. Hanya saat ini jaman telah berubah. Kehidupan menjadi semakin sulit. Jangankan seorang sahabat, handai taulan, adik, kakak atau bahkan orang tua-pun jarang bertemu. Masing-masing sibuk dengan urusannya.


Apakah siklus kehidupan memang demikian. Manakala jaman semakin canggih dan modern, saat yang sama semakin sulit mendapatkan sahabat yang bisa memahami. Atau barangkali anda-lah yang mengharapkan lebih. Seorang teman haruslah mengerti dan siap membantu. Padahal semua orang ingin dimengerti dan dipahami. Mereka tengah sibuk memikirkan urusannya masing-masing.

Adakah rasa kosong dan kurang di benak anda saat ini. Seolah anda merasa sendirian, di tengah hiruk pikuk ribuan teman. Di saat senang konon mudah mencari teman. Disaat susah, tidak ada teman yang datang. Saat itulah sahabat sejati ada. Sahabat tidaklah hanya saat senang, namun terlebih saat anda kesusahan, sahabat siap membantu.

Adakah anak yang baik dan berbakti. Setiap orang tua mengharapkan anaknya dapat berhasil dengan baik. Adakah anak akan selalu berbakti dan mengerti harapan orang tua. Berapa banyak anak yang setia menjenguk orang tuanya. Entah setahun sekali atau dua kali. Terkadang dua tahun sekali. Itupun dalam waktu yang singkat. Saat kecil diasuh sampai besar, sekolah dan bekerja. Saat sudah mandiri anak lebih memperhatikan keluarganya. Masih adakah bakti mereka terhadap orang tua, seberapa besar-kah.

Susahkah saat ini mencari teman yang bisa mendengarkan. Semua orang minta didengarkan dan tidak ada yang mau mendengarkan. Adakah orang yang memberikan ucapan tulus pada anda saat ini. Semua orang ingin diperhatikan dan tidak ada yang memperhatikan anda. Adakah saat ini mereka yang rendah hati. Bagaikan ilmu padi makin berisi makin menunduk. Semua orang tegak mendongak keatas dan tidak satupun yang menunduk dan memperhatikan yang lainnya.

Adakah mereka yang menghargai bukan karena materi. Semua orang mengukur dan melihat dari materi. Saat anda tidak bermateri, semua orang melengos dari anda. Namun saat materi anda berlimpah, bersinpun akan menarik perhatian semua orang.

Adakah yang berbuat baik saat ini. Kapan terakhir anda membantu orang lain. Kapan terakhir anda memperhatikan si miskin. Kapan terakhir anda tersenyum pada pengemis di pinggir jalan. Kapan terakhir anda membantu tunawisma. Kapan terakhir anda menyumbang kaum papa. Kapan terakhir anda memberi sekedar makan kepada kucing, anjing atau hewan di sekitar anda. Kapan terakhir anda membantu handai taulan, adik, kakak dan orang tua anda.

Apakah anda merasa hidup nyaman saat ini. Benarkah anda benar-benar nyaman. Apakah parameter kenyamanan anda. Apakah kebutuhan anda terpenuhi. Bahkan secara melimpah. Apakah itu batasan kenyamanan saat ini. Adakah kenyamanan itu masih semu. Adakah limpahan materi nyatanya tidak pernah cukup, anda masih selalu kurang dan kurang.

Marilah membangun persahabatan. Marilah saling mendengarkan dan memperhatikan. Marilah memberikan sekedar ucapan tulus. Marilah bertegur sapa. Rangkul-lah kaum papa. Marilah abaikan semua materi. Materi hanyalah titipan. Ambilah sekedarnya dan sebutuhnya. Penuhilah relung jiwa dengan tawa sesama, tawa sahabat, tawa anak-anak jalanan, tawa tunakarya, tunawisma dan tuna lainnya. Mudah-mudahan anda semakin genap kenyamannya. Mudah-mudahan anda semakin lengkap kebahagiannya.

Siang hari, di sudut kantor.

No comments: