Industri otomotif bagaimanapun tetap menarik disimak. Meski dihadang berbagai hambatan dan kendala, tetap industri ini posisinya strategis. Kendaraan tidak hanya moda transportasi namun juga media investasi masyarakat. Sejak awal di negeri ini investasi mencakup tidak hanya yang wah seperti saham/obligasi/deposito namun juga tanah, rumah dan juga kendaraan. Manakala tempo hari banyak tabungan tidak aman di bank, karena rentannya dunia perbankan, maka banyak masyarakat menginvestasikan dananya ke obyek ini. Memang harga tanah/rumah selalu naik, dan harga kendaraan cenderung turun namun kendaraan lebih liquid ketimbang tanah/rumah.
Karena sifat kepemilikan kendaraan yang kental kepentingan investasi tadi maka hal ini sangat berpengaruh terhadap jenis kendaraan yang dibeli. Masyarakat cenderung memilih kendaraan yang depresiasinya bagus dimana saat menjual kembali harganya masih tinggi. Masyarakat tidak melihat dan mempertimbangkan kendaraan harus nyaman, safe atau mewah, namun lebih melihat sisi ekonomisnya. Ternyata hal ini sangat berpengaruh dengan jenis/tipe kendaraan yang mereka beli.
Dari beragam kendaraan penumpang yang tersedia di tanah air, jenis terlaris ternyata adalah MPV dan SUV. Sudah jamak masyarakat suka bepergian dengan keluarga atau kerabat. Mayoritas memilih dan membutuhkan kendaraan dengan daya angkut yang besar sekaligus ekonomis dengan depresiasi yang baik tadi.
Avanza ternyata tampil sebagai kendaraan penumpang terlaris 2009 dengan penjualan sebanyak 100.065 unit. Rupanya jenis avanza ini berhasil mengakomodir mayoritas kepentingan konsumen tanah air. Jenis kendaraan yang menawarkan fungsional, ekonomis, kapasitas, jelajah dan depresiasi. Kendaraan in sudah terbukti handal, berdaya angkut besar serta harga jual kembali sangat bagus. Konsumen tidak terlalu memperdulikan modelnya yang sederhana dan kelas atau prestige-nya yang sangat biasa. Tidak jarang banyak olok-olok dilontarkan kepada kendaraan produksi TAM ini, sebagai mobil setengah jadilah, platnya empreng-lah, limbung-lah, ngelayang-lah, kurang mantap-lah, terbukti produk ini sukses meraup ratusan ribu unit setahun. Luar biasa.
Posisi kedua ditempati kembaran dari Avanza, yakni Xenia. Medium MPV rakitan Daihatsu ini berhasil meraup penjualan 43.409 unit. Uniknya meski sama plek, penjualan Xenia tidak sampai setengah Avanza. Rupanya brand Toyota-lah yang melambungkan larisnya Avanza, sehingga Daihatsu harus mengakui kehebatan saudara tua-nya ini.
Posisi ketiga ditempati oleh mobil paling fenomenal, yakni Kijang Innova. Meski model MPV Innova adalah hasil evolusi dan revolusi dari model sebelumnya, namun ternyata Kijang ini tetap sukses dan menjadi rebutan konsumen. Konsep kehandalan produk, fungsional, depresiasi ditambah style dan model menjadikan Innova sebagai MPV terlaris, jauh meninggalkan seterunya seperti Panther, Serena, Stream dan belakangan ditambah Freed. Innova mencatatakan diri dengan penjualan sebanyak 35.989 unit.
Posisi keempat, agak beda model, ditempati king of mini MPV yakni Honda Jazz. Memang sejak tahun 2004, Jazz menjadi market leader untuk kelas mini MPV dan unggul atas pesaingnya seperti Yaris, Swift, Sirion dan Livina. Jazz dengan penuh percaya diri mencatatkan penjualan sebesar 15.713 unit. Konsep mobil yang irit, lincah dan fun menjadi andalan Jazz.
Yang kelima ditempati oleh medium SUV yakni Terios. Hmm kali ini Daihatsu bisa mengungguli saudara tuanya yang juga membuat jenis SUV sama yakni Toyota Rush. Produk kembaran ini memang sejak awal membagi segment-nya dimana Terios mengisi ceruk SUV berkapasitas 7 seat sementara Rush memposisikan sebagai SUV Sport dengan 5 seat. Meski atas demand yang ada Rush akhirnya juga menyediakan kapasitas 7 seat namun tidak urung Terios berhasil unggul. Keduanya memang terpaut tipis dengan penjualan Terios sebanyak 13.149 unit dan Rush sebanyak 12.965 unit. Terkadang pemerhati otomotif terhenyak, apa saja produk yang diluncurkan oleh terutama Toyota, lebih sering sukses di pasaran, ketimbang gagal. Meski jenis SUV ini ada puluhan model dari berbagai merk, namun tidak semuanya dirakit. Duet Terios/Rush yang kelasnya dibawah CRV/Xtrail, serta hadir belakangan namun sanggup mengungguli dalam jumlah penjualan.
Produk yang agak tanggung dari Suzuki yakni APV berhasil menduduki posisi ketujuh dengan penjualan 12.555 unit, jumlah yang terpaut jauh dengan pesaingnya duet Avanza/Xenia. Meski harganya berimbang, malah dengan mesin lebih besar yakni 1500 cc ketimbang 1300 cc pada Avanza/Xenia, namun APV kalah telak. Barangkali salah satu sebabnya adalah penempatan mesin di bawah jok depan, mirip Suzuki Carry, yang hanya ditambah hidung/bonet. Penempatan mesin ini mengakibatkan dek mobil tinggi dan bodinya jadi terlihat menjulang. Inilah hal yang sulit dipahami, kenapa Suzuki tidak mendesain mesin di bonetnya. Bila demikian, maka dek bakal lebih rendah dan bodinya menjadi proporsional. Mesin di bonet juga menjamin safety dari pengendaranya, karena bila terjadi kecelakaan hidung mesin bisa menjadi bumper. Berbeda mesin di bawah jok, yang mengumpankan kaki pengendara sebagai bumper mesin bila terjadi crash.
Baiklah, CRV, sang the best SUV, berhasil menempati posisi kedelapan dengan penjualan 10.110 unit. Tidak ada komentar tentang SUV cantik dari Honda ini karena semuanya ada disini mulai dari model, style, comfort, ekonomis dan depresiasi. Dan bahkan prestige juga terkandung dalam produk ini. Wajar karena kelas harganya jauh diatas MPV atau SUV lainnya. Honda adalah ahlinya mendesain kendaraan jenis Sedan dan SUV secara gagah.
Kubu Nissan kali ini harus puas menempatkan andalan produknya di posisi sembilan dengan penjualan 10.028 unit. Tentu jumlah sebesar ini patut mendapat acungan jempol manakala produk ini diluncurkan belakangan setelah pesaingnya. Produk Nissan yang kesohor dengan kehandalan-nya berhasil masuk sepuluh besar. Livina diposisikan sebagai kendaraan MPV dan mini MPV karena menawarkan sekaligus 7 dan 5 seat. Meski Livina dirancang berpenggerak roda depan, namun kehandalannya sudah teruji dan bisa menyaingi penggerak belakang yang diterapkan pada Avanza/Xenia dan Innova.
Lagi-lagi Honda mengeluarkan model fenomenal dengan produk modern MPV-nya yakni Freed. Baru setahun keluar Freed bisa menyabet tempat terhormat, posisi kesepuluh dengan meraup penjualan 8.900 unit. Sungguh jumlah yang luar biasa untuk produk dengan model yang cukup berani dan harga yang cukup mahal. Freed ini langsung berhadapan frontal dengan Innova. Karena Innova mengandalkan fungsional, model dan reliabilitasnya maka Freed mencoba melawan dengan Inovasi produknya. Innovasi ini terpancar dari model, lay out seat, elektrik door maupun berbagai fiture khas Honda.
Selamat untuk brand Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki dan Nissan atas prestsinya mencatatkan penjualan otomotif terbesar. Beberapa brand besar lainnya masih belum berhasil meraih prestasinya seperti Mitsubishi, Mazda, Hyundai, Isuzu dan lainnya. Barangkali Mitsubishi memang unggul pada segmen mobil pengangkut barang seperti truk. Atau beberapa brand Eropa yang unggul pada produk sedan mewah.
Wednesday, March 03, 2010
Auto 2009 Sales
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment