Kalau balita anda ditanya siapa itu Gatotkaca atau Werkudara, maka belum tentu tahu. Kenapa, karena wayang biasanya konsumsi orang dewasa, meski tidak sedikit mereka yang juga tidak tahu wayang. Tapi balita anda akan bisa menceritakan apa itu doraemon, apa itu avatar. Ya tokoh kayal ciptaan kartun Jepang ini memang begitu popular hamper di semua anak-anak. Kartun yang disiarkan oleh salah satu TV swasta tersebut memang cuikup segar dan menarik. Meski berdasarkan khayalan, namun mudah dicerna dan cocok untuk topic anak-anak. Kucing dari abad masa depan itu memiliki kantong ajaib yang bisa mengabulkan benda apapun yang dikehendaki. Tokoh pelengkap lainnya ya nobita yang bandel, giant yang sok dictator, sunio yang kaya raya dan Shizuka yang cantik dan pintar. Ceritanyapun bukan yang rumit-rumit namun lebih kejadian sehari-hari disekolah dan tempat bermain.
Doraemon ini cukup kreatif dan mengajak anak-anak untuk berinovasi dan bermimpi. Kebandelan Nobita, kediktatoran Giant, kepintaran Shizuka atau kekayaan Sunio menjadi kisah dan bumbu yang menarik. Semuanya diramu dengan kecanggihan sang kucing dengan kantong ajaibnya yang mampu memberikan benda-benda yang aneh. Benda yang bisa mengabuklkan permintaan mereka, bisa menghinotis orang, bisa memutar waktu, bisa pergi atau terbang jauh dan bisa membuat hal yang ajaib. Meski dibuat berdasarkan khayalan, namun Doraemon menjadi tontonan yang sangat menarik. Saking suksesnya pernah dibuat versi layer lebar-nya. Profil tokohnya juga menjadi ikon dan gimmick industri lain seperti restoran atau mainan anak-anak.
Kalau anda ketik Doraemon maka wikipedia akan memberikan synopsis berikut ; Kehidupan awal Doraemon tidak begitu baik. Ia adalah sebuah robot gagal yang dilelang kepada sebuah keluarga miskin yang terlilit utang, yang tak lain adalah keluarga keturunan Nobi Nobita. Doraemon pernah menjalani masa-masa berat: Ia hanya menjadi penjaga bayi setelah gagal melewati ujian di akademi robot, kedua telinganya hancur setelah digigit robot tikus, catnya luntur akibat ulahnya sendiri, dan masih banyak kisah sedih yang ia lalui di tahun pertama kelahirannya. Sampai suatu ketika, keluarganya mengirimkan ia kembali ke masa lalu, kira-kira 250 tahun yang lalu, zaman dimana Nobita Nobi, leluhur keluarga ini, masih hidup di Tokyo.
Misi Doraemon adalah untuk menolong Nobi Nobita (buyut dari Sewashi yang memiliki Doraemon). Nobita adalah seorang anak yang selalu mengalami nasib sial dan tak punya kemampuan apa-apa. Ia bodoh dalam pelajaran sekolah dan tidak bisa berolahraga, Nobita hanya berbakat dalam tembak-menembak dan tidur; kemampuan yang hampir tak berguna di zaman Jepang modern. Inilah alasan mengapa ia gagal menjalani kehidupannya. Dan Doraemon dikirim dari masa depan untuk menjadikannya seorang pria yang sukses. Sangat ironis, sebuah robot gagal datang membantu seorang anak yang gagal. Tetapi pada kenyataannya, persahabatan kedua anak ini membuat mereka menjadi seseorang yang lebih baik.
Doraemon tiba di tahun 1969, pada hari Tahun Baru Jepang. Ia keluar dari laci meja milik Nobita, dan sejak saat itu ia tinggal bersama Nobita, misinya adalah untuk mencegah Nobita menjadi orang gagal. Setiap kali Nobita tertimpa masalah, Doraemon akan segera membantu dengan alat-alat ajaibnya.
Kelihatannya misi Doraemon berhasil, karena ketika mereka menjelajah ke masa depan, Nobita melihat dirinya menikah dengan Shizuka, bukan dengan Jaiko. Dia juga melihat keturunannya hidup dalam kondisi yang lebih baik daripada ketika Sewashi mengirim Doraemon dulu; bahkan keturunan Nobi mampu membeli robot yang "tidak gagal", Dorami.
Diceritakan dalam manga dan anime, Doraemon dan Nobita saling bekerja sama untuk memperbaiki kehidupan mereka masing-masing. Mereka saling bekerja sama dan tolong-menolong. Banyak juga cerita yang menampilkan kisah keberanian dan kegigihan mereka untuk mempertahankan persahabatan yang sudah mereka jalin.
Sementara dari belahan benua lain, tidak kalah tenar dan menarik adalah tokoh anak Spongebobsquarepant. Wikipedai memberikan synopsis-nya seperti apa gambaran dari makhluk Spon yang hidup di laut. Meskipun ini muskil, lha spon, benda untuk pembungkus atau packing, malah menajdi makhluk yang heboh dan dilautan.
SpongeBob SquarePants ialah seekor spons yang tinggal dalam sebuah rumah nanas dalam laut di kota Bikini Bottom, manakala tetanggannya Squidward Tentacles ialah seekor gurita yang tinggal dalam rumah moai. Tetangga SpongeBob yang lain dan teman akrabnya, Patrick Star seekor bintang laut merah muda, tinggal di bawah sebuah batu. Rumah Squidward terletak di antara rumah Spongebob dan rumah Patrick, dan inilah yang meresahkan Squidward.
SpongeBob dan kawan-kawannya tinggal di kota Bikini Bottom dalam lautan Pasifik. Bikini Bottom dilihatkan sebagai sebuah kota biasa dengan pusat kota, pinggir kota, kawasan pantai, lapangan terbang, rangkaian bunga laut dan taman hiburan sendiri. Stephen Hillenburg pernah berkata bahawa Bikini Bottom direka lebih kurang berdasarkan kota Seattle, Washington.
Hewan peliharaan SpongeBob ialah seekor siput laut bernama Gary, yang "mengeong" seperti kucing. Meskipun tidak banyak berbicara (kecuali dalam beberapa episode), watak-watak lain kelihatan mampu memahaminya. Tambahan pula, cacing laut menyalak seperti anjing dan dirantai. Ubur-ubur disamakan dengan lebah; bunyi desas-desus, sengatan bisa (tetapi kelihatan seperti kejutan elektrik), dan menghasilkan "jeli" yang lezat, memperolok-olok nama "jellyfish" sambil membandingkan jeli dengan madu lebah. Ikan berperan sebagai warga kota tetapi tidak dijadikan tokoh penting.
SpongeBob yang penyerap, kuning, dan berlubang ini, bekerja sebagai juru masak di Krusty Krab, sebuah restoran makanan cepat saji, dimana Squidward juga bekerja sebagai kasir. Krusty Krab dimiliki Eugene H. Krabs (Mr. Krabs). Sheldon J. Plankton adalah musuh bebuyutan Krabs yang memiliki sebuah restoran makanan cepat saji bertaraf rendah bernama The Chum Bucket yang terletak berhadapan Krusty Krab. The Chum Bucket seolah-olah tidak pernah dikunjungi pelanggan, dan Plankton meluangkan kebanyakan waktunya untuk merancang peralatan untuk mencuri resep burger Krabby Patty milik Mr. Krabs. Plankton hanya berhasil mencuri resep itu dalam The Spongebob Squarepants Movie; formulanya tidak pernah diperlihatkan kepada penonton. Istri komputer Plankton, Karen, kadang-kala membantunya dalam rancangan jahatnya atau bertengkar dengannya.
Satu lagi kawan SpongeBob ialah Sandy Cheeks, seekor tupai yang berasal dari Texas dan tinggal di dalam kubah anti-air di Bikini Bottom. Dia diantar ke dalam lautan oleh majikan-majikannya yang berupa simpanse. Ketika di luar kubahnya, dia memakai baju seperti Astronot.
Penduduk Bikini Bottom mengendarai kapal seolah-olah mobil. SpongeBob masih belajar dalam sekolah mengemudi setelah gagal dalam ujian mengemudi (ada 2 versi tentang ketidaklulusan ini,yaitu 58 kali(menurut episode"Drive to Tears"),dan 1.000.006 kali(menurut episode"Mrs.Puff,you Fired"). Setiap pergerakan menghasilkan gelembung untuk mengingkatkan penonton bahawa cerita ini berlatarkan lautan. Namun begitu, terdapat babak-babak di mana terdapat selapisan air yang berasingan daripada air lautan (seperti adanya pantai) dan api bisa dinyalakan dalam lautan.
Kedua kartun diatas saat ini hamper mendominasi tokoh dan cerita kartun baik di televise maupun di layer lebar. Saking suksesnya memang keduanya sudah dibuatkan cerita versi layer lebar. Sementara dari ranah Malaysia ada kartun rekaan Ipin dan Upin, yang wikipedia menjelaskan ; Pada awalnya termasuk sebagan gagasan film Geng: Pengembaraan Bermula, Upin dan Ipin dibuat oleh Mohd Nizam Abdul Razak, Mohd Safwan Abdul Karim dan Usamah Zaid, para pemilik Les' Copaque. Ketiganya merupakan bekas mahasiswa dari Universitas Multimedia yang awalnya bekerja sebagai pekerja di sebuah organisasi animasi sebelum akhirnya bertemu dengan bekas pedagang minyak dan gas, Haji Burhanuddin Radzi dan istrinya bernama H. Ainon Ariff pada tahun 2005, lalu membuka organisasi Les' Copaque.[1]
Pada awalnya Upin & Ipin ditayangkan khusus untuk menyambut Ramadhan pada tahun 2007 untuk mendidik anak-anak mengenai arti dan kepentingan bulan suci. Kata Safwan, "Kami memulai seri animasi empat menit ini untuk menguji penerimaan pasar lokal serta mengukur bagaimana reaksi pada kemampuan penceritaan kami."[2] Sambutan meriah terhadap kartun pendek ini mendorong Les' Copaque agar menerbitkan satu musim lagi menyambut bulan Ramadan yang seterusnya.
Nizam percaya bahwa aspek kebudayaan Malaysia yang berlatarkan sebagai sebuah kampung yang sederhana pasti dapat menarik minat pasar internasional. Seperti pada kartun animasi Doraemon asal Jepang dapat laris di seluruh dunia meskipun berlatarkan budaya setempat dan bukannya budaya internasional.[2] Dan lagi, reputasi Les' Copaque sebagai organisasi terkenal mulai dibentuk oleh popularitas Upin & Ipin bukan saja di Malaysia, malah di beberapa negara lain yang mengimport kartun ini khususnya Indonesia.
Proses animasi Upin & Ipin (dan juga film Geng) menggunakan perangkat lunak CGI Autodesk Maya. [3] Di sebuah sidang media perangkat lunak animasi pada tahun 2009, Ketua Perancang Las Copaque, Fuad Md. Din memberitahukan, "Salah satu tujuan kami memilih kartun ini adalah karena dibuatnya amat mudah. Lagipula kami sudah berpengalaman membuatnya sebelum ini."[4]
Pada tahun 2009, Nizam, Safwan dan Anas meninggalkan Les' Copaque untuk mendirikan sebuah studio animasi terbaru, yaitu Animonsta Studios; namun seri animasi Upin & Ipin masih tetap diteruskan di bawah pimpinan Haji Burhanuddin sebagai direktur.[5]
Jadi bagaimana dengan tokoh kartun atau rekaan kita sendiri? Apakah ada atau timbul tenggelam, atau bingung menciptakan tokoh kartun asli nasional. Ironisnya banyak kartunis tanah air yang belajar dan bekerja di luar negeri. Beberapa diantaranya malah tidak kalah hebat dalam berkresai dan menciptakan kartun atau animasi yang canggih. Untuk unjuk kebolehan animasi dan IT, mungkin kubu Amerika masih mendominasi. Film Transformer atau Sekuel Dinosaurus adalah unjuk kebolehan animasi hebat yang dikemas menjadi tontonan yang sangat hidup.
Wednesday, April 07, 2010
Doraemon & Spongebopsquarepant
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment