Berangkat kerja seperti biasa, kebetulan naik omprengan sebuah mobil Innova terbaru, hmm nyaman, ber-AC, dan full music. Yang punya bapak-bapak yang berumur matang dan berkantor di jalan kuningan. Sepanjang jalan di setel lagu-lagu keren dari Vina Panduwinata. Barangkali banyak dari kita amsih ingat era tahun 1980-an Vina begitu tenar dengan berbagai lagu bertema cinta yang enak didengar. Ada lagu burung camar, di dadakau ada kamu, surat cintaku dan seabreg lagu cinta lainnya- yang kita sendiri nggak hapal judulnya, namun menikmati dan akrab di telinga.
Semalem di TV juga ditayangkan wawancara denga Adie MS, sang dirigent tenar dari twilight ochestra, bahwa cukup banyak penyanyi Indonesia yang berbakat dan berkemampuan vokal tinggi. Cukup banyak juga yang memiliki keunikan/khas dari masing-masing penyanyi. Nah Vina Panduwinata, menurut Adie, memiliki bakat dan kekhas-an sekaligus, dan ini tidak banyak dimiliki oleh penyanyi kita.
Namun kita harus mengakui bahwa Vina memang seorang penyanyi yang bisa diterima semua kalangan. Tidak hanya tema lagunya yang universal yakni seputar cinta, namun juga suara-nya khas dan enak didengar. Rasanya tidak berlebihan bahwa Vina juga merupakan salah satu Diva penyanyi di Indonesia. Bila sebelumnya banyak tampil dan show Diva-diva seperti Kris Dayanti, Ruth Sahanaya maupun Titi Dwi Jayati, maka kemunculan Vina dalam show tunggalnya dengan iringan Adie MS, menjadikan semakin lengkapnya Diva-diva dengan berbagai prestasi yang ditampilkan.
Begitu merdu suara Vina dalam lagu-lagu cintanya yang khas dan menawan. Topik lagu Vina-pun terlihat lugas, sederhana dan mudah dicerna. Dukungan musik dan aransemennya umumnya bagus sekali dan bermutu tinggi. Ada nama Dodo Zakaria di sana yang turut menyumbang aransemen Vina.
Penyanyi kelahiran Bogor tahun 1959 yang cantik dan kalem tersebut memang sempat tenggelam beberapa waktu terakhir. Disamping barangkali kesibukan dan alasan lainnya, memang belakangan panggung olah vokal kita diramaikan oleh bermunculannya penyanyi muda yang jumlahnya banyak sekali. Belum ajang bintang instant macam Idol, KDI, Akademia dan berbagai hiburan reality show lainnya yang hingar bingar, sehingga kita bingung sendiri. Rasanya asal tampil cantik, meski suara biasa saja, menyanyikan lagu-lagu yang tenar, semuanya beramai-ramai tampil di TV dan “memaksa” kita untuk melihat dan mendengarkan. Memang Era 2000-an jauh berbeda dengan era 80-an atau 90-an yang masih ada penyanyi bersuara merdu dengan lagunya sendiri semacam Vina, Ebiet, Iwan Fals, atau grup musik sepanjang masa macam Koes Plus, Panbers, dan Bimbo.
Era 2000-an terlampau banyak penyanyi muda dengan beragam gaya yang sering membuat kita kadang tidak memahami. Coba disebutkan sebenarnya era 2000-an ini siapakah penyanyi idola kita yang bersuara emas, memiliki kekhasan, dengan lagu-lagunya sendiri, serta benar-benar bisa menyanyi? Nampaknya sulit ya kita menyebut siapa.
Vina, dengan keberhasilannya tampil di Senayan dengan banyak penonton, barangkali tidak bisa dipastikan bakal terus menyanyi dengan album berikutnya, atau cukup turun gunung dan tercatat sebagai Diva serta legenda penyanyi yang masih hidup. Sosok Vina hendaknya menjadi salah satu acuan bahwa menjadi penyanyi sejati tidaklah mudah atau mesti harus dipaksakan. Butuh bakat, kerja keras, kemampuan dan suara yang istimewa dimana kesemuanya dimilki olehnya. Profesi penyanyi ternyata tidaklah mudah. Menjadi penyanyi legendaries-pun tidak bisa dicapai sembarang penyanyi. Waktu-lah yang akan membuktikan.