Wednesday, May 24, 2006

Leadership In New Generation

Atas kebaikan seorang rekan saya diajak menghadiri seminar. Seminar yang diliput langsung oleh SCTV dengan menerjunkan presenter Alvito Deannova menghadirkan pembicara Robby Johan, Tanri Abeng dan Djokosantosa Moeljono. Tambahan seminar ini tidak dipungut biaya dan bertempat di Universitas Al Azhar Jakarta. Seminar ini juga merupakan bentuk kegiatan mahasiswa Al-azhar seiring dibangunnya auditorium baru milik Universitas tersebut, yang dinamakan Arifin Panigoro Auditorium.

Ketika saya datang seminar sudah dimulai dengan sambutan Rektor, Bapak Zuhal. Moderator Alvito usai pembukaan oleh Rektor menjelaskan dan memperkenalkan secara singkat profil dari pembicara. Robby Johan adalah professional handal yang berhasil mengangkat kembali kinerja Garuda Indonesia dan Bank Mandiri. Berkat tangan dingin Robby maka Garuda tetap eksis dan kinerjanya semakin baik. Demikian juga dengan lahirnya bank Mandiri yang merupakan gabungan sekian bank besar juga bisa terus berkibar salah satunya karena tangan dingin Robby.

Tanri Abeng tentunya tidak asing lagi karena beliau terkenal dengan julukan manajer satu milyar, CEO perusahaan besar seperti Multi Bintang dan Bakrie Group serta pernah menjabat menteri. Beliau juga dekat dan dihubungan dengan istilah transformasi yang bisa diartikan pakar dalam mentranform suatu institusi/perusahaan menjadi lebih kompetitif dan meningkat kinerjanya.

Djokosantosa juga tidak kalah bekennya dimana beliau merupakan mantan seorang CEO di BRI maupun akademisi handal yang mengajar diberbagai perguruan tinggi. BRI disebut-sebut sebagai salah satu bank nasional terbaik dan bahkan terbaik dalam skala internasional. Lebih dari 40 negara pernah datang ke BRI untuk belajar sesuatu dari bank yang terkenal dengan kredit Usaha Kecil Menengah (UKM).

Ketiga pakar tersebut memberikan sebagian ilmunya dalam bidang Leadership. Dengan segudang pengalaman ketiganya memberikan presentasi yang menarik dan lugas. Tanpa basa-basi yang pertama tampil adalah Robby Johan dan langsung menjelaskan mengenai leadership dipadu dengan pengalaman panjangnya menangani Garuda dan Mandiri. Pak Robby mengatakan bahwa kinerja BUMN sebagai pendukung ekonomi nasional semestinya dimulai dari bawah, terus meningkat dan semakin tinggi menjadi kelas internasional. Namun yang terjadi kinerja tersebut berkutat dan jalan di tempat. Sehingga kenapa jarang ada baik BUMN maupun perusahaan lainnya yang berhasil menuju kinerja berskala internasional. Hal ini erat terkait dengan kepemimpinan dalam setiap BUMN/perusahaan.

Tanri menambahkan bahwa Petronas dan Telkom adalah contoh dua perusahaan skala internasional. Awalnya Petronas belajar dari kita (Pertamina), namun sekarang mereka lebih maju kinerjanya. Telkom dengan revenue triliunan rupiah per tahun diharapkan menjadi perusahaan nasional berskala internasional. Tanri menekankan pentingnya transformasi dimana kinerja perusahaan ditransform agar semakin bernilai tambah dan kompetitif.Tanri juga sedikit menyinggung generasi sekarang sebagai lose generation karena tidak tahu apa yang harus dilakukan, saking rumitnya masalah yang dihadapi bangsa ini.

Djokosantosa menutup seminar dengan mengulas pentingnya value (nilai-nilai) seorang pemimpin. Value haruslah menjadi budaya dari seorang pemimpin. Budaya tradisional jawa seperti Gadjah Mada, Ki Hajar Dewantoro serta Mangkunegoro mengajarkan nilai-nilai tinggi yang bisa diambil manfaatnya. Djoko juga menggambarkan kepemimpinan Samurai Jepang yang umurnya ribuan tahun namun tetap mengandung nilai-nilai tinggi yang turut berperan sebagai pondasi kemajuan ekonomi Jepang modern saat ini.

2 comments:

tuhu said...

Pak Joko Santoso memang dahsyat, dulu pernah jadi guest lecture di MM UGM

Wardoyo said...

Pak Tanri Abeng mengatakan bahwa bila membutuhkan nara sumber mengenai "leadership" tim yang lengkap ya trio Johan-Tanri-Joko.