Friday, July 07, 2006

Pada Dasarnya Semua Orang Baik

Beberapa hari terakhir ini saya berkesempatan melakukan perjalanan di seputar Jakarta, menemui RT dan tokoh masyarakat di berbagai bagian Jakarta. Setidaknya saya sudah menyisir daerah mulai dari Cibitung, Bekasi, Pondok Gede, Ciputat, Cipondoh, Sawangan, Depok, Studio Alam, Pondok Petir dan beberapa daerah lainnya. Apa yang saya lakukan adalah menemui RT/Tokoh Masyarakat dan membahas seputar lingkungan dalam wilayah tadi. Kebetulan hal ini ada hubungannya dengan pekerjaan saya, jadi melakukan komunikasi dan koordinasi kemasyarakatan sehubungan dengan kita punya asset di daerah tersebut.

Menakjubkan kira-kira begitu kesan singkat saya. Bahwa dari berbagai orang yang saya temui dan ajak bicara semuanya baik dan sangat-sangat bekerjasama. Tidak hanya minuman teh atau kopi disajikan, namun juga camilan kecil dihidangkan. Semuanya dengan ketulusan dan kebaikan hati. Entah hal ini karena melihat perusahaan kita misalnya, atau karena faktor lainnya yang jelas bahwa ternyata semua orang pada dasarnya baik.

Saya jadi termangu sendiri bahwa orang-orang kita begitu baik, begitu antusias dan penuh dengan keakraban, namun kenapa konon masyarakat kita tidak segan-segan anarkis dan penuh emosi amarah. Di berbagai daerah lain semacam Aceh, Ambon, Papua, Palu maupun tempat lainnya terkadang timbul permusuhan, saling menyakiti dan tindakan merusak lainnya. Jadi apa yang salah sebenarnya. Dasar dari watak orang kita yang ramah dan kekeluargaan, daerah yang subur, tanah air yang luas nan menjanjikan ternyata tidak cukup menghasilkan sebuah masyarakat yang utuh dan saling memahami.

Namun selalu milikilah keyakinan bahwa apapun masalahnya, apapun musababnya, bahwa masyarakat kita pada dasarnya adalah baik. Bila tak terhindarkan tetap terjadi anarkis dan tindakan di luar norma, tentu ada penyebab pokoknya. Apakah penyebab itu bisa berupa keserakahan, ketamakan atau egoisme seseorang atau sekelompok tertentu. Secara alami ya tidak 100% orang adalah baik. Ada yang semula baik namun terhasut nafsu ambisinya. Ada yang bener-bener jujur namun terseret hasutan dan bujukan dari provokator, dan seterusnya.

Bahkan barangkali pencuri, maling, pencopet, perampok, pengutil bisa saja pada dasarnya baik, namun tergoda oleh keadaan yang mepet, perut lapar, rengekan anak dan kebutuhan hidup lainnya menjadikan mereka khilaf dan berbuat menyimpang. Hal ini mengapa dimengerti bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk paling mulia di muka bumi, dan bahkan Tuhan-pun mengatakan bahwa dibunuhnya seorang manusia sama artinya dengan dibunuhnya seluruh manusia di muka bumi semakin mengukuhkan betapa tingginya nilai seorang manusia.

2 comments:

tuhu said...
This comment has been removed by a blog administrator.
tuhu said...

Yaaa mjngkin pada dasarnya manusia memang baik, tapi faktor lingkungan sangat besar pengaruhnya dalam membentuk kepribadian.