Thursday, August 03, 2006

Gaikindo Expo/Indonesia Motor Expo 2006

Karena sedang didera suatu hal maka untuk pameran akbar automotif nasional terbesar di Jakarta, urung saya kunjungi. Pameran yang berlangsung 10 hari dan ditutup tanggal 30-Juli kemarin nampaknya belum dapat menggenjot gairah penjualan mobil nasional. Dari berita kompas sekilas terlihat memang jumlah penonton selama sepuluh hari berhasil meraup jumlah lebih dari 150 ribu orang – sedikit diatas pengunjung tahun 2005, namun target penjualan di atas 1 triliun urung tercapai dan hanya membukukan penjualan 600-an milyar atau hanya setengahnya. Hal ini sinkron dengan lesunya bisnis otmotif sepanjang tahun ini yang mengalami penurunan tajam sampai 40 atau 50% dari total volume nasional yang sempat tembus 400 ribu unit pada tahun sebelumnya.

Meski tidak sempet mengunjungi expo otomotif terbesar tanah air tersebut namun kita dapat melihat gambarannya dari majalah. Misalnya sebagaimana dimuat dalam majalah Autobild ada beberapa produk unggulan dari agen tunggal pemegang merk (ATPM) yang dibahas. Misalnya ada duo Avanza/Xenia face lift dengan perubahan minor pada tampilan grill, lampu belakang dan interior misalnya. Ternya face lift ini membawa pamrih yakni terkereknya harga jual. Sebagaimana sudah menjadi kabar membosankan pemain perakit otomotif nasional yang selalu menaikkan harga produknya dari tahun ke tahun.

Berikutnya adalah Toyota Camry yang bersaing di medium size. Camry yang semula merupakan lawan tangguh Accord dan Nissan Teana maupun BMW seri 3 atau 5 serta Mercy E Class berubah cukup drastis. Mesin yang semula 2400 cc dan 3000 cc didongkrak menuju 3500 cc V6 dengan tenaga 277 hp. Akselerasipun semakin melesat yakni cukup 8 detik dari 0 dipacu ke 100 km/jam. Sayangnya harganyapun melambung tinggi menjadi sekitar 550 juta dan jauh meninggalkan harga Accord dan Teana. Nampaknya Camry pengin face to face langsung dengan BMW/Mercy. Agak bias sebenarnya manakala Toyota juga memiliki flagship Lexus untuk jajaran produk premiumnya.

Dari kubu Suzuki lahir generasi Vitara dengan tambahan nama Grand. Grand Vitara tampil cukup dinamis dengan desain datar dan rounded agak mirip dengan Ford Escape, Honda CRV maupun Nissan XTrails. Dengan mesin 2000 cc, 5 seaters serta harga 230 juta nampaknya Grand Vitara bakal bersaing ketat dengan ketiga model di atas yang sudah terlebih dulu eksis di pasar. Nampaknya bagi Suzuki yang sebelumnya cukup kedodoran dengan model New Escudo maupun XL-7 nya, Grand Vitara diluncurkan guna melakukan koreksi. Terbukti tidak banyak model Escudo/XL-7 berkeliaran di pasaran. Grand Vitara dengan desain yang cukup menarik bakal mencoba membayar lunas ketertinggalannya. Pertanyannya akan mudah-kah? Pasarlah yang bakal menjawabnya.

Honda-pun mencoba meneruskan sukses new Accordnya dengan desain face lift-nya. Nampak perubahan terutama di sector belakang dimana terjadi perubahan lampu belakang dan tambahan high lamp pada ujung bagasi. Rear head lamps-nya nampak mengadopsi model dari Mercy. Dengan harga sekitar 400-an juta jelas Accord bakal bersaing keras nan ketat dengan Nissan Teana.

Masih banyak beberapa model baik new maupun face lift dari berbagai ATPM semacam Hyundai Santa Fe, Audi A4 Avant 1.8, Nissan Hatchback, Subaru Impreza 1.6, Kia Travello, VW New Kodok, Nissan Teana, New Civic maupun Toyota Yaris. Yang jelas penurunan daya beli masyarakat akibat dampak kenaikan BBM masih begitu terasa tercermin dari target penjualan yang tidak tercapai. Rasanya berbagai produk yang ditawarkan oleh ATPM bukanlah jawaban dari kemampuan dan kebutuhan masyarakat saat ini. Dan meskipun semakin banyak pasar menyerap produk otomotif ini, kondisi kemacetan dan fisik jalan belum cukup mendukung.

No comments: