Friday, October 06, 2006

Bung Andre

E-Radio dalam bincang-bincang pagi ini mengundang musisi kawakan yakni bung Andre Manaki (maaf kalau salah tulis nama). Bung Andre ini kakak penyanyi terkenal era 90-an yakni Katon Bagaskara dan juga Nugie. Rupanya ketiganya adalah keluarga seniman khususnya musik. Barangkali selama ini kita lebih mengenal Katon atau Nugie ketimbang kakaknya tersebut. Maklum Katon yang kita tahu memiliki band beken KLA Project yang telah menelurkan album hits dengan lagu-lagunya yang terkenal macam Yogyakarta, Tak bisa pindah lain hati, Negara di Awan, Dindan Dimana dan seterusnya. Nugie kita mengenal sebagai penyanyi solo. Bahkan Nugie adalah mantan penyanyi cilik tahun 76-an yang sempat punya album dengan judul Pancasila Senjataku.

Menggali potensi musisi kawakan ini memang cukup menarik. Beliau malang melintang baik di Jogyakarta maupun Jakarta dan menggalang banyak seniman Jogya. Bahkan pada gempa Jogya beberapa bulan lalu bung Andre terjun langsung membentuk squad dan mengumpulkan dana guna membantu korban gempa. Selama dua bulan penuh bung Andre bahu-membahu membantu korban gempa. Ada sedikit keprihatianan menurut bung Andre, dimana beberapa pedagang Jogya menjual mie rebus dengan harga seratus ribu per kardus. Harga normalnya hanya tiga puluh ribuan hingga kenapa banyak pedagang tega mengambil kesempatan diatas kesusahan sesama. Barangkali ya namanya manusia, mungkin saja pedagang tadi khilaf atau alasan lainnya.

Bung Andre ini juga membuat banyak lagu yang sebagian dinyanyikan oleh adiknya, Katon atau penyanyi semisal Paramitha Rusadi dan lainnya. Belakangan bung Andre mencoba membuat album bareng adiknya dengan judul Kidung Kencana. Menurut bung Andre ini kidung itu artinya adalah sebuah lagu yang katakanlah melegenda, sementara kencana artinya adalah emas, logam mulia. Jadi kidung kencana dimaksudkan agar lagu-lagunya dapat menjadi legendan nan abadi. Namanya juga seniman tentunya sah-sah saja apa yang coba dirumuskan oleh bung Andre tadi.

Bahwa kenapa bung Andre baru belakangan turun gunung setelah adik-adiknya menapaki sukses bermusik, adalah karena masalah teknis semata. Bahwa bung Andre menjelaskan selama ini belum menemukan partner record yang cocok. Konon seorang musisi agar dapat berhasil mesti memiliki partner record yang seirama. Saya kebetulan agak awam seperti apa partner record ini, apakah perusahaan rekaman atau tim yang bekerja dibalik penyanyi/musisi. Di akhir perbincangan bung Andre menyanyikan sebuah lagu tentang Jogya sambiul bermain gitar akustik-nya. Wah ternyata hebat nan indah permainan gitarnya dan tentunya suaranya. Semoga sukses bung Andre.

No comments: