Kali ini Rafiq dan rekannya membahas masalah ketidakpuasan belanja di supermarket. Banyak supermarket mengobral promo namun sering tidak sesuai dengan praktek. Produk A discount 30% atau produk B beli dua gratis satu dan seterusnya. Rafiq memang tidak persis seperti ini, namun saya tambahkan pengalaman kanan kiri mengenai tingkah polah supermarket. Ternyata produk yang dipromo umumnya barangnya sudah habis. Atau strategi kuno, naikin dulu harga baru didiscount.
Ada juga penyulut kekecewaan konsumen, seperti barang di rak harganya 100 ketika bayar di kasir ternyata 110. Ternyata kenaikan barang tidak dibarengi inventory di lapangan. Konyolnya konsumen harus bayar yang sesuai kasir, nah dongkol kan. Meski dibuka waktu keluhan selama 2 minggu untuk verifikasi harga mana yang benar, tetap hal ini menunjukkan kerja amatiran super market. Masih kata Rafiq, Wall Mart di Amerika memberi contoh hebat. Bila ditemuakn beda harga antara di rak dan di kasir maka konsumen boleh memiliki barang tersebut for free ! Hmm ini baru supermarket.
Berikutnya banyolan menyinggung masalah kecelakaan Adam Air. Rafiq mencontohkan bila ia seorang keluarga korban. Yang dilakukan adalah 2 hari pertama membantu tim lapangan mencari lokasi korban. Naumn, hari berikutnya Rafiq bakal nongkrong di kantor Adam dan akan menuntut untuk mencari lokasi kecelakan sampai ketemu dan membayar ganti rugi dan seterusnya.
Topik-pun mengalir ke topic lain yakni dengan datangnya musin hujan yang telat terutama di Jawa. Dari telepon seorang nara sumber/staf BMG dijelaskan bahwa permukaan laut dingin dan penguapan kurang sehingga tidak cukup uap air untuk menjadi hujan. Hal ini merupakan penyimpangan cuaca dan seterusnya. Namun konon dalam minggu ini hujan bakal segera mulai turun.
Itulah obrolan E-Radio yang nampak tidak terlampau pusing dengan materi yang berat, serius dan sebagainya. Tidak terlampau pusing dengan masalah politis dan sejenisnya. Mereka cukup mebahas secara ringan dan santai berbagai masalah riil di lapangan. Dipandu dengan wawasan penyiar yang luas jadilah channel ini favorit baru per-radio-an.
E-Radio juga bahkan memiliki cabang di berbagai kota. Bisa dikatakan mereka melakukan terobosan baik metode penyiaran maupun materi siaran. Masih belum lupa berbagai Radio berlomba menyiarkan talk show dan sejenisnya. Inipun dilakukan E-Radio namun dengan kemasan yang lebih luwes. Dan tentunya dilibatkan masukan maupun opini dari seluruh pendengar yang akrab disebut E-listeners.
Media memang semestinya menjadi mediator antara masyarakat dengan stakeholdernya. Jadi sebenarnya stakeholder masyarakat itu pan banyak. Hampir seluruh intitusi, bisnis, pemerintah dan bahkan pihak luar negeri merasa berkepentingan dengan yang namanya masyarakat ini. Media yang baik adalah yang menyuarakan kebenaran dan tentunya tetap memegang etika media. Dengan adanya media maka diharapkan segala pernik aspirasi dan hak masyarakat dapat disuarakan dan ditegakkan. Selamat bekerja !!
Monday, January 15, 2007
Obrolan E-Radio
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment