Inggris terkenal tidak hanya sebagai Negara maju industri dan pendidikannya namun karena masih memiliki figure Raja/Ratu selain Perdana Menteri dalam pengelolaan Negara. Ratu Elizabeth adalah penguasa kerajaan Inggris Raya yang memiliki sejarah, dan cerita nan panjang.
Pangeran Charles adalah putera dari Raja/Ratu yang beristrikan wanita cantik Lady Diana Spencer. Hampir seluruh dunia mengenal belaka kemolekan menantu Ratu ini dan menorehkan berbagai cerita baik yang indah sampai cerita perselingkuhan.
Tahun 1997 adalah tahun dimana Lady Di mengalamai kecelakaan mobil yang akhirnya mengakibatkan kematiannya. Lady -mantan menantu Ratu meninggalkan dua anak yang bergelar pangeran yakni William dan Harry. Kematian Lady terjadi pada hari Sabtu di sebuah terowongan jalan di Prancis. Dunia menangis dan tidak terhitung rakyat Inggris yang berduka serta menaruh rangkaian bunga di depan Istana. Tumpukan karangan bunga berhari-hari dari sekian banyak orang membentuk bukit bunga. Halaman istana sampai dipenuhi dengan bunga duka rakyat Inggris.
Ratu Elizabeth yang mengetahui kematian Diana memberikan pendirian bahwa Lady Di bukanlah anggota istana lagi dan seyogyaknya dilakukan prosesi pemakaman biasa. Artinya tanpa upacara layaknya kematian anggota kerajaan, tanpa pengibaran bendera setengah tiang dan prosesi kerajaan lainnya. Dody Alfayet, teman Lady Di yang juga meninggal pada kecelakaan tersebut langsung dimakamkan malam harinya, karena Dody penganut muslim.
Ucapan berduka datang dari beberapa pemimpin besar dunia seperti Bill Clinton dan Mandela. Tony Blair perdana menteri yang baru dilantik beberapa waktu sebelum kecelakaan mobil Lady Di juga memberikan ungkapan berduka.
Kedukaan rakyat terus bertambah atas kematian Lady Di - putri yang telah menjadi buah bibir. Ditambah pihak media yang gencar menyoroti sikap kerajaan yang nampak kurang peduli dengan kematian bekas menantu kerajaan Inggris Raya tersebut.
Tony Blair ditempatkan pada posisi yang sulit manakala pendirian Ratu tetap menganggap Diana bukanlah anggota kerajaan sementara publik mengharapkan kepedulian dari pihak kerajaan.
Pada situasi tersebut ada satu kejadian menarik manakala sang ratu yang hobbi mengendari jeep Land Rover mengemudikan mobilnya di hutan sekitar kerajaan. Saat jeep menyeberang kali gardan bawah terantuk batu sungai dan macet. Sambil menunggu bantuan dari mekanik kerajaan sang ratu jalan berkeliling dan melihat seekor kijang dengan tanduk indah. Tidak lama terdengar bunyi senapan buruan dari kejauhan dan sang ratu pun menyuruh kijang itu lari agar tidak tertembak. Entah kenapa sang ratu memiliki semacam intuisi seolah kijang itu adalah jelmaan Lady Di.
Lain hari terdengar kabar dari petugas istana telah menemukan kijang bertanduk indah yang mati tertembak. Seketika sang ratu terkesiap serta merta datang melihat mendapati kijang tempo hari itu telah menjadi jasad karena ulah sang pemburu.
Dari kejadian itu ditambah desakan sang Perdana Menteri serta kritikan media akhirnya sang Ratu berkenan untuk mengibarkan bendera setengah tiang. Ratu juga memberikan pidato duka atas meninggalnya Lady Di. Puncaknya sang ratu berkenan membaur dengan rakyatnya yang berduka dengan berkunjung dan dialog di sekitar tumpukan bunga depan istana.
Barulah dilakukan pemakaman atas jasad Lady Di yang sudah seminggu meninggal. Saat itu hampir semua televisi di selutuh dunia menyiarkan prosesi pemakaman Lady Di. Selamat jalan Lady, pesonamu akan selalu tinggal di hati.
Thursday, September 04, 2008
Lady Diana Spencer
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment