Monday, December 01, 2008

Three Questions For Low-Cost Disruptors


From Harvard Online—

Ketika sebuah perusahaan bicara tentang pemisahan kinerja murni (trade off) atas nama harga yang lebih murah, lonceng alarm kekacauan mulai berbunyi. Pada akhirnya, perusahaan seperti Dell Computer, Southwest Airlines, Wall-Mart, Charles Schwab, dan Nucor berhasil mencapai kemakmuran dengan berbagai jenis strategi pengacau biaya-murah.

Sebuah perusahaan pemula bernama LifeSize Communications berharap menjadi daftar berikutnya. Sebagaimana digambarkan dalam artikel BusinessWeek belum lama ini, perusahaan menawarkan layanan videoconefernece kualitas tinggi melalui Internet dengan harga yang sangat tajam di bawah pemimpin pasar Cisco Systems dan Hewlett-Packard. Solusi LifeSize berkisar antara $5,000 sampai $40,000, dibandingkan harga sebesar $300,000,- milik Solusi Cisco.

Hal ini masuk akal memperkirakan bahwa akan terlihat peningkatan jumlah strategi sejenis berbiaya-murah sebagai bencana ekonomi yang berlanjut dan perusahaan pemula berjuang untuk mendapatkan peluang dalam ekonomi yang goncang. Sehingga, hal ini secara alamiah menimbulkan pertanyaan : Bagaimana anda dapat menjelaskan apakah suatu pengacau biaya-murah akan dapat berhasil?

Sebuah analisa tentang perusahaan yang telah berhasil maupun yang gagal mengikuti strategi pengacau biaya-murah mendorong LifeSize untuk berhasil, yakni harus dapat menjawab “YA” atas tiga pertanyaan kunci :

Apakah hal itu menyentuh ambang batas “cukup baik”? Menyimpangkan performansi menuju biaya-murah tidaklah sulit. Namun menyimpangkan terlalu banyak performansi dapat meninggalkan sebuah perusahaan dengan produk yang nyatanya jauh di bawah pengharapan kebutuhan pelanggan. Renungkan sebuah handphone gratis tapi tidak bunyi, atau sebuah laptop computer baru seharga $200 namun dengan battery yang tahan hanya 5 menit. Anda harus menyentuh ambang batas performansi yang bisa diterima sebelum harga masuk kedalam persamaan/hitungan.

Apakah produk perusahaan / performansi bundling berlawanan dengan “jalur peluru perbaikan alami” dari pemimpin pasar? Bertahan pada posisi harga-murah tidaklah berarti jika pesaing tangguh dengan cepat menghantam lambung anda. Cisco sangat gamblang berkeinginan menurunkan posisi harganya guna meminta group-nya pasar yang lebih luas. Jika pembenahan produk alamiah mengarahkan Cisco mengeluarkan fitur yang sama, produk berharga sama maka LifeSize akan menghadapi masalah.

Apakah perusahaan memiliki keunggulan biaya berkelanjutan? Biaya input lebih rendah tidak serta merta diterjemahkan kedalam keberhasilan pasar. Ketimbang, pengacau biaya-murah memiliki peluang terbesar untuk berhasil bila mereka mengubah model dengan cara menyebabkan pesaing makin sulit. Semisal, Nucor tidak hanya menawarkan misalnya baja berharga murah. Digunakan teknologi produksi yang sama sekali beda yang mengakibatkannya mendapat profit menarik pada titik harga murah. Jenis produksi ini atau keunggulan model bisnis jauh lebih sulit ditiru ketimbang fitur tertentu atau fungsi bundling. Tentu saja, pasar videoconference masal yang potensial dapat mendukung banyak pemain. Namun jika LifeSize tidak memenuhi tiga kondisi di atas, peluangnya untuk keberhasilan jangka panjang sangatlah kecil.

No comments: