Tuesday, February 10, 2009

Hand Phone Populer


Sebuah sumber menggambarkan hasil kuisioner beberapa merk hand phone yang paling popular. Tanpa adanya kuisioner-pun sebenarnya anda dapat menyebutkan hand phone mana yang lebih popular hari ini. Pasar hand phone yang semakin memberikan banyak pilihan ditawarkan oleh brand / merk yang akrab di sekitar kita. Berbagai fitur dan teknologi canggih turut ditawarkan sebagai bentuk keunggulan. Hand phone tidak hanya sebagai alat untuk komunikasi namun sudah menjadi gaya hidup dan bahkan bagian tidak terpisahkan dari setiap individu. Harga yang mahal Kadang menjadi kurang relevan manakala seseorang bicara tentang gaya hidup.


Pernahkah anda keluar rumah dan lupa membawa hand phone, bagaimana rasanya ? Pasti anda merasa ada yang kurang. Bahkan anda rela kembali ke rumah untuk mengambil hand phone itu manakala kegiatan yang akan anda lakukan cukup penting.

Yang lebih jelas lagi dan terkadang kurang disadari adalah berapa banyak waktu anda gunakan untuk bicara, sms atau kegiatan menggunakan hand phone. Mungkin belum ada survey berapa lama umumnya orang menggunakan handphone dalam sehari. Namun dari katakanlah 12 jam anda di luar rumah barangkali tidak kurang dari satu atau dua jam anda menggunakan media komunikasi ini. Bahkan untuk professional tertentu penggunaan bisa tiga atau empat jam sehari. Sungguh sebuah barang atau obyek yang luar biasa untuk saat ini. Hm maaf berapa lama anda bercengkerama dengan suami atau istri anda dalam sehari? Apakah anda lebih lama memanjakan pasangan anda ketimbang mengelus mesra hand phone anda, rasanya tidak. Bahkan disamping pasangan-pun anda masih mengotak atik hand phone.

Yang jelas hand phone sudah menjadi benda yang sedemikian popular. Dari benda yang sudah popular ini kira-kira mana yang paling, lebih dan kurang popular. Paling popular dari barang yang sudah popular hmm. Dari sebuah survey digambarkan bahwa Nokia merupakan hand phone terpopuler atau sekitar 38.8% dari jumlah responden. Merk dari Finlandia ini begitu popular karena disamping sebagai salah satu pioneer juga kesohor dengan produk yang handal, user friendly dan harga yang terjangkau. Nokia menawarkan berbagai produk hand phone dari yang sederhana sampai yang super canggih. Barangkali teknologi GSM yang lebih dominan di benua Eropa turut berperan membesarkan dan menjadikan Nokia sebagai market leader dalam produk hand phone. Ibarat sebuah barang yang dipercaya pasar maka depresiasi harga Nokiapun relatif stabil. Pasaran hand phone bekas juga didominasi merk yang terkenal dengan tagline connecting people ini.

Hand phone popular berikutnya adalah Sony Ericsson dengan hasil survey sebesar 36.2%, sebuah angka yang sebenarnya sangat dekat dengan sang leader. Tentunya anda masih ingat bahwa sebelumnya Ericson merupakan brand independent dari Swedia. Namun seiring persaingan yang semakin tajam perlahan Ericsson memudar dan kurang dapat bersaing dengan gempuran brand Nokia maupun Motorola. Kemudian terjadi akuisi dan merger antara pabrikan Swedia tersebut dengan raksasa elektronik dari Jepang yakni Sony. Hasil kolaborasi tersebut melahirkan produk bernama Sony Ericsson (SE). Pelan tapi pasti dengan mengandalkan fitur, tampilan, packaging dan juga teknologi tentunya SE mulai merebut pasar. Saat ini terbukti SE berada di belakang sang market leader Nokia. Bahkan beberapa model-nya menjadi favorit pengguna dan penikmat hand phone. Kembali pada konteks dan status hand phone tadi yang sudah menjadi bagian kehidupan dari individu. Sony yang memiliki segudang pengalaman dalam bidang audio video nampaknya banyak mengaplikasikan keunggulannya dalam desain, warna dan video/audionya dalam tampilan produk SE. Dalam beberapa hal SE terlihat lebih eye catching ketimbang kompetitornya.

Tiga merk selanjutnya setelah Nokia dan SE berturut-turut adalah Motorola (9.1%), Siemens (8.6%) dan Samsung (7.3%). Ketiga produk buatan Amerika, Jerman dan Korea tersebut pada dasarnya merupakan produk yang tidak kalah popular / high tech namun bisa jadi hanya sedikit kurang beruntung. Barangkali kurang beruntung dalam selera pasar, karena bila sudah bicara tentang selera yang relative subyektif maka konteksnya memang bukan obyektif lagi. Nampaknya Brand Finlandia dan Swedia/Jepang tadi yang lebih dapat mengakomodir taste dan selera pasar.

Dus dari kelima merk yang sebenarnya merupakan brand popular saat ini selera pasar ternyata turut menentukan penguasaan pasar. Meskipun kuisioner yang dilakukan memang hanya melibatkan sekitar 8000-an responden -sebuah jumlah yang relative kecil untuk menggambarkan popularitas produk yang sudah diserap pasar sebanyak puluhan juta unit- namun setidaknya itulah gambaran hand phone popular.

No comments: