Apakah anda memperhatikan dan mengamati jalannya race F1 Silverstone yang disiarkan oleh salah satu stasiun TV. Apa yang menarik perhatian anda. Yup, setuju, angle pengambilan gambar sungguh bagus dan hidup kali ini. Race semalam menyajikan salah satu angle pengambilan gambar terbaik, indah dan sensasional. Gambarnya sungguh seolah bicara. Manufer Alonso menekan Heidfeld terlihat indah, meski baru berhasil overtaking setelah pit. Bagaimana mobil meliuk, akselerasi serta ber-maneuver ke kanan atau ke kiri, menjadi begitu hidup. Kamera juga diset di di permukaan trek sehingga mobil yang lewat seolah melindas pemirsa tv, kayak 3 dimensi. Bila anda perhatikan desain trek- dibuat untuk membantu pembalap secara maksimal dimana pada setiap ruas racing line, terdapat paving ekstra. Hal ini dimaksudkan bila pembalap mesti melebar dari racing line-nya masih dapat trek halus di atas paving tadi, kecuali sangat lebar barulah mobil masuk ke gravel.
Apakah anda pernah mendengar teknologi pencatatan waktu, timing lap demi lap, termasuk kualifikasi dan race. Bagaimana teknologi pencatat waktu menghitung hingga perseratus atau perseribu detik untuk setiap mobil di berbagai kecepatan tanpa kesalahan. Pernahkah anda sempat membaca regulasi F-1 yang harus disusun secara rinci, jelas dan netral. Bahkan regulasi yang sudah begitu gamblang –pun sering masih menyisakan permasalahan antar pembalap, tim maupun mobilnya sehingga perlu diteruskan ke persidangan dewan. Regulasi ini mesti mencakup aturan detail dari mesin, power, transmisi, suku cadang, chasis, dan seabreg seluk beluk lainnya.
Silverstone, sirkuit yang berlokasi di Inggris ini termasuk sirkuit cepat dan menyenangkan bagi pembalap- sirkuit favourit-lah. Posisi pit dibuat sedemiakn rupa sehingga waktu pit stop lebih singkat. Mestinya tim bisa membuat 3 strategi pit, namun mengingat karakter sirkuit yang cepat namun cukup sulit overtaking, membuat tim rata-rata menerapkan pit 2 kali.
Race berlangsung seru, kencang dan maksimal. Hampir semua pembalap terlihat ngotot untuk saling menekan, menempel dan overtaking bila lawan lengah. Sirkuit yang fastest lapnya masih dipegang Schumacer tahun 2004, yakni 1 menit dan 18 detik ini memang cukup menyenangkan bagi pembalap. Saat ini hamper semua pembalap memiliki skill yang relative sama dan menyandarkan kemenangan pada sedikit keunggulan mobil, strategi dan “nasib”. Ferari misalnya, sudah menurunkan mobil barunya dengan desain dan bobot yang lebih ringan. Pagi-pagi Raikonen sudah melejit ke barisan depan dan mengancam Rosberg. Apa daya Rosberg-pun ngotot dan terjadilan aksi adu skill dan kecepatan. Barichello yang sempat berada di belakang pemimpin lomba, Vettel, akhirnya harus mengakui kehebatan Weber dan merelakan posisi duanya diambil. Duet Red Bull RB5 ini terlihat begitu perkasa, mendominasi balapan dan finish satu dua pada akhirnya. Vettel –pembalap muda Germany terutama begitu menonjol sejak kualifikasi hingga race. Dari start sampai finish tak tergoyahkan, memimpin di depan dan sempat overlap Lewis , sang tuan rumah sekaligus juara 2008. Vettel bahkan bisa finish secara meyakinkan dengan gap 15 detik di depan runner up- Weber.
Pembalap kawakan Barsil, Barichello kali ini berkesempatan naik podium dengan finish ketiga. Disusul Ferari !! secara mengejutkan Massa berhasil mendulang poin cukup meyakinkan dengan finish keempat. Massa dengan spiritnya yang luar biasa patut diacungi jempol dan pantas menjadi kuda hitam pada race kali ini. Berikutnya menyusul Rosberg- pembalap Germany yang mengendarai Toyota berhasil mendulang poin. Button sang juara klasemen, yang start dari barisan tengah, sempat tertahan lama di antara posisi 7, 8 dan 9. Dengan kegigihannya dan semakin mantapnya grip roda-nya perlahan Button mulai menempel posisi 5 dan saat finish keenam hanya berselisih 0.3 detik di belakang Rosberg. Andaikan diberi kesempatan 2 atau 3 lap lagi tidak mustahil Button bisa merebut posisi 5 atau bahkan 4 melihat kecepatannya pada lap-lap akhir.
Poin ditutup oleh Trulli Toyota dan Kimi Ferari. Seperti Biasa Duet Toyota Glock dan Trulli yang start awal cukup bagus, harus puas dapat hanya dua poin dan bahkan tanpa poin bagi Glock. Kimi yang sempat terbang di awal lomba dengan Ferari-nya seperti biasa kambuh kekurang konsistennya dan harus puas dengan satu poin. Nakajima yang start dari depan mestinya bisa mendapat poin pertamanya, apa daya race kali ini belum beruntung dan melemparkannya jauh ke belakang. Lewis dan, Alonso –dua pembalap bertalenta-serta Kubika/Hiedfeld-duet BMW, belum beruntung kali ini dan tercecer di barisan belakang. Kovalainen bahkan harus berhenti lomba atas kerusakan mobilnya. Meski urung dapet poin, Lewis sempat melakukan burning pada akhir lomba sebagai penghormatan dan simpati kepada pendukung di kandang sendiri. Hanya Button –wakil tuan rumah yang menyelematkan muka Inggris kali ini, menyusul kegagalan Lewis serta tidak ada mobil Inggris berlomba di kancah F-1.
Pos Driver Nationality Team Points 1 Jenson Button British Brawn-Mercedes 64 2 Rubens Barrichello Brazilian Brawn-Mercedes 41 3 Sebastian Vettel German RBR-Renault 39 4 Mark Webber Australian RBR-Renault 35.5 5 Jarno Trulli Italian Toyota 21.5 6 Felipe Massa Brazilian Ferrari 16 7 Nico Rosberg German Williams-Toyota 15.5 8 Timo Glock German Toyota 13
Pos Team Points 01 Brawn-Mercedes 105 02 RBR-Renault 74.5 03 Toyota 34.5 04 Ferrari 26 05 Williams-Toyota 15.5 06 McLaren-Mercedes 13 07 Renault 11 08 BMW Sauber 8 09 STR-Ferrari 5 10 Force India-Mercedes 0
Dari table terlihat Button makin kokoh di puncak, sementara Vettel/Weber mulai mengancam poin Barichello. Massa dari Ferari mulai merangkak naik mendekati Trulli Toyota.
Yang masih menjadi bahan diskusi menarik adalah bagaimana Brawn dan RBR yang mesinya dipasok oleh Mercedes dan Renault justru bisa unggul dan lebih kencang dari tim utama pabrikan pemasokanya yakni McLaren dan Renault. Semestinya Lewis dan Alonso masih harus banyak belajar dari Button dan Vettel !!! Race ke-9 akan berlangsung di Nurburgring Germany, 3 minggu mendatang.
Monday, June 22, 2009
Silverstone 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment