Bulan puasa datang dan menjadi kewajiban sekaligus kenikmatan kaum muslimin. Mengapa puasa merupakan ibadah, kenikmatan atau fenomena yang menarik. Ada banyak keunikan dari ibadah ini. Sadar atau tidak saat puasa kita melakukan uji mental dan fisik sangat komprehensif. Bayangkan tidak makan dan minum selama 14 jam sehari selama sebulan penuh. Hmm sungguh ibadah yang berat dan sangat serius. Hebatnya sampai saat ini tidak ada satupun jiwa yang meninggal karena berpuasa. Meski banyak umat yang puasa hanya mendapat lapar haus tanpa pahala karena berbagai sebab dan syarat. Itulah kenapa ibadah ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Konon ini juga ibadah yang paling pribadi, semata hubungan langsung antara manusia dan Tuhan Pencipta. Anda niat puasa tentu anda akan menjalankan sepenuh hati, meski anda bisa minum atau makan tanpa diketahui orang lain, anda tidak akan melakukannya. Anda mempertaruhkan pribadi anda di hadapan-NYA.
Msekipun berat ibadah ini ngangeni. Apa jadinya dalam setahun anda tidak beribadah puasa. Bagi umat muslim, tentu ada sesuatu yang kurang. Mengingat umur ibadah ini setara dengan usia agama itu sendiri, kewajiban puasa sudah dilakukan sejak jaman Nabi. Sudah given dan kontrak putus bagi mereka yang mengaku muslim. Saat anda mengucapkan syahadat sebagai pertanda menjadi umat muslim, saat yang sama anda wajib berpuasa. Tentu bagi yang sudah baligh dan mampu, dimana anak-anak diberikan kelonggaran untuk berlatih terlebih dahulu. Puasa setengah hari dan seterusnya, sampai fisiknya secara baligh dan spikis mampu menjalankan dengan sempurna.
Apakah anda merasakan saat datang bulan romadhon, suasana menjadi – katakanlah begitu anggun. Malam hari sehabis Isya, umat muslim berbondong melakukan sholat taraweh. Syolat sunah ini dilakukan dengan sangat meriah dan hanya pada bulan puasa. Habis tharaweh banyak yang meneruskan dengan mengaji atau sekadar bertenang diri di masjid atau mushola. Malam atau dini hari kembali terdengar hiruk pikuk membangunkan orang sahur. Di desa-desa membangunkan sahur adalah seni dan cara tersendiri. Ada yang membentuk kelompok, ya sekalian ronda dan membangunkan orang melakukan makan sahur dengan menabuh berbagai benda nyaring. Sahur ini sunah jadi lebih sempurna dilakukan. Bagi yang tidak sahur karena masih ngantuk, merasa kuat dan tegar tentu tidaklah bijak karena semuanya sudah dihitung dampaknya bagi fisik manusia.
Di dunia kerja, terkadang tidak ada bedanya antara suasana puasa dan tidak. Namun minimal akan terlihat mereka tidaklah terlalu memforsir energinya berlebihan. Tetap semangat pastinya, hanya sedikit dikontrol guna menjaga stamina dan kekuatan tubuh. Warung di luaran banyak yang menghormati bulan puasa dengan buka mulai sore hari. Kalaupun buka pada jam kerja, mereka memasangkan penutup atau korden agar tumpukan makanan tidak terlihat dari luar. Toleransi dan saling menghormati-pun terbentuk dari ibadah ini.
Puasa juga dimaksudkan sebagai experiencing- mengalami langsung rasanya lapar, perih, dahaga, haus bagi mereka yang kekurangan makan sehari-hari. Bagaimana rasanya lapar dan lemas sementara tubuh harus bekerja mencari nafkah- dapat dirasakan dengan puasa. Ini adalah bentuk empati total bagi sebagian umat yang beruntung atas umat lainnya yang kurang beruntung, kekurangan, dan miskin. Dengan empati ini akan timbul tepo seliru, saling membantu dan meringankan beban sesama.
Kalau anda selalu sempurna berpuasa setiap tahunnya, anda akan termasuk orang yang beruntung. Kenapa, puasa, sebagaimana ibadah lainnya hanya dibukakan bagi hati mereka yang memang benar-benar beriman. Tidak sedikit umat yang ternyata tidak berpuasa meski mereka seagama dan mampu. Ternyata, tidak semua umat niat, siap, mau dan mampu berpuasa. Banyak hal yang melatarbelakangi. Apakah memang dari kecil tidak puasa, keluarga tidak melatih puasa atau memang belum tersadar atau terbuka hatinya. Itulah istimewanya anda yang masih diberikan rakhmat dan nikmat berpuasa.
Tidak kurang dari sisi ilmiah dan medis melakukan berbagai riset dan berada pada kesimpulan yang sama. Terlampau banyak manfaat dari ibadah ini. Selamat berpuasa.
(Dr. Titi Sekarindah,MS., Ahli Gizi RS. Pertamina Pusat, Jakarta)
Jika berpuasa dilakukan secara benar, ternyata berbagai jenis penyakit dapat dikendalikan. Misalnya diabetes, darah tinggi, kolesterol tinggi, maag hingga kegemukan. Bagaimana cara berpuasa yang memberi manfaat kesehatan?
Puasa berarti mengistirahatkan saluran pencernaan (usus) beserta enzim dan hormon yang biasanya bekerja untuk mencerna makanan terus menerus selama kurang lebih 18 jam. Dengan berpuasa organ vital ini dapat istirahat selama 14 jam.
Puasa akan mengaktifkan sistem pengendalian kadar gula darah. Apabila kadar gula darah turun, maka cadangan gula dalam bentuk glikogen yang ada di hati mulai kita gunakan.
Namun penderita penyakit hati yang berat, seperti sirosis hati, dianjurkan untuk tidak berpuasa, karena berisiko terjadi penurunan gula darah (hipoglikemia), akibat cadangan glikogen hati sangat berkurang. Pada orang normal tidak akan menjadi masalah jika kadar gula sangat turun.
Puasa juga merupakan kesempatan menurunkan berat badan bagi yang gemuk, dengan cara tidak makan berlebihan pada waktu buka, sehabis buka dan sewaktu sahur. Kadar lemak darah, kolesterol dan trigliserida bisa berkurang karena tingkat konsumsi makanan gorengan dan bersantan berkurang.
Bagi yang hipertensi, tekanan darah dapat turun, jika selama berbuka hingga sahur tidak makan makanan yang asin-asin dan tidak lupa minum obat hipertensi pada waktu sahur.
Pada penderita diabetes (terutama yang gemuk) dengan berpuasa gula darah lebih terkontrol. Tidak semua penderita diabetes mellitus atau kencing manis aman untuk menjalankan puasa. Yang aman adalah penderita diabetes yang kadar gulanya kurang dari 200 mg/dl, dan mendapat pengobatan bentuk tablet yang diminum. Jika mendapat suntikan insulin , dosis harus kurang dari 40 unit/hari dengan 1 x suntikan per hari.
Para penderita sakit maag atau gastritis yang ringan boleh puasa, kadang-kadang keluhannya berkurang. Bila berat, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dulu apakah boleh puasa.
Kiat Berpuasa
Pertama yang harus dilakukan adalah berniat untuk berpuasa. Adanya niat akan berpengaruh kepada diri kita secara psikologis, bahwa kita pasti kuat puasa, tahan terhadap segala godaan dan akan lebih meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan.
Kita harus belajar mengendalikan nafsu, melatih kesabaran dan melatih disiplin. Hal ini akan berguna di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Jangan terlalu capek. Sebaiknya kita mengurangi kegiatan-kegiatan yang kurang perlu. Karena otomatis waktu tidur kita berkurang, bila kita harus bekerja di siang hari tentu sering diserang kantuk yang hebat. Untuk itu, waktu tidur malam jangan terlalu banyak dikurangi. Usahakan untuk bisa tidur setelah makan sahur, walaupun hanya sebentar sangat membantu.
Usahakan tetap olahraga, agar aliran darah tetap lancar serta kebugaran tubuh terjaga. Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, naik sepeda, dan lain-lain. Jangan sampai mengeluarkan banyak keringat. Waktu berolahraga yang baik adalah menjelang buka puasa.
Cara Makan yang Benar
Makanlah secara teratur untuk buka puasa dan sahur dengan menu seimbang. Maksudnya adalah makanan yang terdiri dari karbohidrat 50-60%, protein 10-20%, lemak 20-25%, cukup vitamin dan mineral dari sayur dan buah. Selain itu, cukup serat dari sayuran untuk memperlancar buang air besar.
Cukup cairan, dengan minum kurang lebih 7-8 gelas sehari. Terdiri dari 3 gelas waktu sahur dan 5 gelas dari buka sampai sebelum tidur.
Pembagian makan adalah 50% untuk berbuka, 10% setelah sholat tarawih, 40% pada waktu sahur.
Menu yang dipilih yaitu pada waktu buka, terdiri dari makanan pembuka berupa minuman manis atau makanan manis, seperti kolak pisang, kurma atau teh manis. Makanan manis mengandung karbohidrat sederhana yang akan mudah diserap dan segera menaikkan kadar gula darah. Setelah sholat magrib makan makanan pelengkap yang terdiri dari: nasi atau pengganti nasi, ayam/ikan/daging, tahu/ tempe, sayuran dan buah.
Setelah tarawih dapat makan camilan berupa roti atau buah. Makan sahur harus dipentingkan, karena sahur yang baik membuat puasa tidak terasa berat.
Hidangan sahur seperti waktu buka, namun porsinya lebih kecil. Dianjurkan makan dengan kadar protein tinggi, agar meninggalkan lambung lebih lama. Selain itu pencernaan dan penyerapan juga lebih lama dibanding makanan yang kadar karbohidratnya tinggi, sehingga tidak cepat terasa lapar.
Saat makan sahur dapat ditambahkan segelas susu, terutama untuk anak-anak dan remaja. Pada orang dewasa dapat minum susu tanpa lemak. Suplemen multivitamin dan mineral boleh dikonsumsi pada waktu sahur, agar meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.
Apabila tidak bisa makan sahur dalam bentuk nasi, nasi boleh diganti dengan roti dan isinya atau bubur havermouth, ditambah satu gelas susu. Bila tidak bisa makan nasi atau roti, bisa minum segelas susu yang berkalori seperti Ensure, Entrasol, Peptisol, Enercal Plus, Nutren Fiber dan lain-lainnya, disertai buah.@
Friday, August 21, 2009
Selamat Berpuasa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment