Banyak toko buku bertebaran di kota-kota besar. Yang cukup dikenal masyarakat diataranya Gramedia atau Gunung Agung. Toko Buku saat ini sudah merupakan one stop shooping store dimana pembeli bisa mencari buku yang dibutuhkan, termasul alat tulis dan keperluan sekolah. Bila ingin shortcut cukup datang ke info center dan tinggal masukan judul atau pengarang yang dicari ke PC dan jreng sekejap muncul yang dicari. Tentu termasuk kalau bukunya ternyata tidak tersedia. Pengunjung toka buku juga bisa membaca sepuasnya dan hanya melihat-lihat tanpa membeli. Kalau pembeli jelas raja maka saat ini pengunjungpun juga menjadi raja. Bukan masalah bagi pengelola toko karena toh target penjualan dapat tercapai, indikasinya bisnis buku semakin ramai saja. Bias jadi pengunjung yang iseng memang tidak berniat membeli dan juga tidak menyiapkan uangnya. Namun bookstore modern tahu dan menyediakan berbagai buku, majalah, ensiklopedia lengkap, pernak-pernik dan bahkan yang tidak anda pikir dan butuhkan tersedia. Akhirnya pengunjung iseng akan datang lain kali dan membeli karena tertarik dengan ragam produk yang ada.
Saat kuliah anda tentu mengenal banyak pasar yang menyediakan buku bekas atau kopian. Beruntung negeri ini masih belum menindak tegas pembajak dan pengkopi buku. Jadi leluasalah buku terbitan asing, bisa dikopi dan dijual seperempat harga aslinya. Harga ini sesuai dengan daya beli mahasiswa, jadi ternyata ini tindakan buruk dengan manfaat yang baik. Buruk bagi pengarang dan penerbit-nya namun berkah bagi pelajar. Right or wrong is my country, jadi wrong country kali ini ternyata bisa membantu mereka lulus sekolah. Jadi berapa banyak sarjana yang terbantu dengan buku kopian alias bajakan ini, rasanya sebagian besar. Di Jakarta, Jogya atau Solo banyak bertebaran pasar atau kios yang menjajakan buku bekas atau bajakan. Pengusaha toko buku-pun tidak bisa berbuat banyak dan menyerahkan pada hokum pasar. Di Senen - Jakarta terdapat toko buku besar Gunung Agung, namun beberapa meter di luarnya justru bertebaran sentra buku bekas/bajakan tadi. Namun semua kebagian rejeki ternyata dan hidup semua, Tuhan Maha Adil. Komoditas lain yang serupa adalah kaos dagadu jogya di malioboro. Antara yang asli dan paten dengan bajakan bercampur di sana, toh para mahasiswa/pemilik dagadu nyantai saja. Pembeli bebas memilih yang asli dengan harga agak mahal atau yang murah meriah di pinggir jalan. Toh uang tidak bohong, yang tidak asli biasanya juga kurang awet. Pilihan berada ditangan pembeli dan pengunjung, jangan lupa tadi mereka adalah raja.
Lain lagi, di sudut kota Semarang, tepatnya di jalan MT Haryono belum lama ini berdiri sebiah bookstore yang lumayan besar. Bookstore ini cukup luas dengan koleksi buku yang lumayan lengkap. Padahal di kota lumpia ini tentu sudah ada Gramedia dan Gunung Agung. Yang menarik dari bookstore bernama Togamas adalah tagline-nya, toko buku diskon. Katanya pembeli sensitive dengan harga – price sensitive dan rela mengesampingkan sedikit kenyamanan. Jadilah harga buku disini memang miring. Yang jadi masalah adalah toko ini tidak dilengkapi dengan AC, tapi hanya kipas angin. Wah bagi yang terbiasa hidup nyaman barangkali akan terganggu dan males berkunjung, namun masih cukup banyak mereka yang tidak ambil pusing dengan hawa dingin dan lebih memilih berhemat. Jadilah toko buku ini luyaman ramai dikunjungi pembeli. Selain diskon di setiap buku, mereka memberikan layanan sampul plastic gratis untuk berapapun buku yang anda beli. Bahkan buku seharga 19 ribupun disampul plastic gratis dan rapi. Standguide-nya juga ramah dan mungkin agak berbeda dengan Gramedia yang sudah besar serta lebih sering dipatroli satpam di gang-gang rak-nya. Beragam buku disajikan dengan lay out menarik. Koleksinya barangkali tidak terpaut jauh dengan Gunung Agung atau Gramedia. Barangkali ini era-nya bookstore dengan mengedepankan service, low cost dan lebih focus kepada kebutuhan pelanggannya. Bagaimanapun masih banyak pembeli yang perlu berhemat dan membutuhkan recehan lima ratus atau seribu perak dari uangnya, inilah yang coba dihargai Togamas. Anda bahkan bisa mendapatkan sebuah buku kesehatan popular dan novel Agatha Cristie dengan hanya Rp. 48 ribu saja, bonus sampul plastic dan senyum manis kasirnya. Sembari keluar toko bias jadi anda sudah melupakan tadi ruangannya ngga ber- AC dan hanya kipas sepoi yang mengusir panasnya udara.
Thursday, November 12, 2009
Bookstore (#274)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment