Wednesday, November 11, 2009

A Little Trip (#273)


Pemda Rembang mengundang operator dalam rangka pembahasan peraturan daerah menara bersama. Jarak Semarang – Rembang sekitar 100-an km yang bisa ditempuh sekitar 3 jam. Ruas Semarang – Demak cukup mulus dan sudah lumayan lebar setelah pembangunan pelebaran jalan beberapa waktu terakhir. Ini jalur utama bagian utara bentangan Jakarta – Surabaya. Tinggal finishing dan perapihan pembatas jalan. Jarak ke Demak hanya sekitar 20-an km. Kota Demak disebut juga kota wali karena banyak sejarah Wali di sini. Di dalam Masjid Demak terdapat 4 pilar utama yang diberi nama Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Gunung Jati dan Sunan Ampel. Masjid Demak ini cukup terkenal dan banyak menjadi tujuan wisata rohani dari penjuru tanah air. Disamping Masjid yang berdiri megah di kawasan alun-alun itu dibangun tempat parker tamu yang sengaja mengunjungi masjid Demak. Bangunan Masjid ini model limasan dengan ruang mirip pendopo di depan, yang tanpa dinding. Di sebelah dalam adalah bangunan utama masjid dengan 4 pilar tadi. Terdapat dua bentuk kubikal di dalam masjid yang mengapit tempat Imam. Lantainya dari marmer warna gading sehingga cukup adem meski siang hari. Seorang tukang semir berada dekat tempat wudhu pria. Jadi sembari sholat anda bisa nitip sepatu untuk disemir, tarifnya seikhlasnya namun wajar. Saat ini alun-alun terlihat cukup lengang, tidak banyak pengunjung ke Masjid Demak. Kuliner yang ramai di seputar alun-alun adalah Bakso Tulang, yang terdiri dari bakso biasa dan tulang besar dengan sedikit daging menempel. Seni dari bakso ini penikmat mesti mengginggit daging yang menempel di tulang, lumayan empuk dan asik.

Setelah Demak berikutnya adalah kota Kudus. Kota ini kesohor sebagai kota industri rokoknya. Djarum Kudus adalah industri rokok terbesar di kota tersebut dan salah satu yang terbesar nasional. Cukup banyak orang kaya dari kota kretek ini, umumnya dari executive Djarum. Kudus memiliki luas yang lebih besar ketimbang Demak. Jalur ke Kudus mengalami pelebaran dan sebagian ruas masih dua lajur, namun sedang giat dijadikan 4 lajur. Di kanan kiri terdapat sawah yang menghijau meski hujan belum turun. Petani menyedot air dari kali yang membentang di sepanjang jalur utara Jawa ini. Yang khas dari Kudus adalah Soto Kerbau. Rasa daging kerbau ini cukup empuk dan mirip daging sapi. Penganan lainnya adalah Jenang Kudus.

Kota berikutnya adalah Pati, yang merupakan kota terbesar di daerah utara Jawa Tengah ini. Kalau di Kudus terdapat pengusaha rokok maka di Pati terdapat pengusaha sarang wallet. Terdapat banyak pengusaha wallet yang sukses dari area ini karena liur walet konon harganya bisa tembus 15 juta per kilo-nya. Parameter suksesnya pengusaha adalah hilior mudiknya mobil mewah ber-plat K. Ternyata juga cukup banyak took besar yang menyediakan velg dan ban mobil di ruas Kudus Pati ini pertanda tingginya demand dari mereka yang bermobil. Selain wallet di Pati juga ada perusahaan kacang dua kelinci dan pabrik pembuatan kertas uang. Jalur utara Jawa ini cukup sibuk dengan beragam kendaraan truk, trailer, container, angkutan dan terutama kendaraan pribadi. Di Pati ini tidak ada salahnya anda mencoba nasi gandul yang merupakan unggulan kuliner setempat. Nasi Gandul ini berupa nasi dengan kuah gulai dengan lauk berbagai jeroan, perkedel, telur atau tahu tempe. Penyajiannya di piring yang dialas daun pisang dan bias ditambahkan kecap dan sambal.

Jalur menuju Rembang dari Pati masih jalur lama dua lajur. Jalan-nya masih cukup memadai meski terdapat bumpy disana sini. Yang menarik di ruas Pati Rembang adalah terdapat gundukan garam di kanan kiri jalan dan di tambak garam. Ruas ini memang membujur dipinggir laut dan banyak petani garam di sini. Banyak kincir angin dibangun di tengah-tengah tambak garam dan menambah view yang cukup eksotis. Kalu kincir angin itu lebih besar dan banyak sekilas bisa mirip Belanda,,,negeri kincir angin.

Rembang adalah kota kabupaten yang cukup sibuk. Rembang sendiri berada di pinggiran pantai. Dari sejarah tentu anda belum lupa siapa perempuan penggerak emansipasi nasional. Betul, beliau adalah Ibu Kartini, dan untuk menghormatinya dibangun pantai Kartini, tempat wisata di Rembang. Berhubung kota pantai maka Rembang menyajikan berbagai menu sea food seperti ikan dan kepiting. Rembang, saat ini sibuk berbenah diri dan membangun prasarana. Hampir semua operator telekomunikasi sudah masuk ke Rembang ini dengan bukti terdapat 100-an menara dengan 117 BTS. Kota Rembang memproyeksikan akan membangun 330 BTS di tahun 2014. Demikian setidaknya tekad Pemda setempat menggenjot pembangunan telekomunikasi. Bahwa disadari pembangunan telekomunikasi akan mendorong kemajuan perekonomian daerah.