Thursday, January 07, 2010

News

BERITA EKONOMI NASIONAL
• Harga Properti Naik 20%
• Produk China Mulai 'Kuasai' Lampung
• PLN Optimis Peroleh Utang Rp21 Triliun
• IHSG Dibuka Naik Tipis 0,07%
• Perum Bulog Siap Lakukan Operasi Pasar Beras

BERITA EKONOMI INTERNASIONAL
• Minyak Tembus US$83
• Harga Minyak Stabil di Perdagangan Asia
• Di AS, Penjualan Ford Alami Kenaikan
• Dapat Insentif, Penjualan Mobil di Jepang Meroket

Bila anda buka sub menu ekonomi di kapanlagi.com hari ini maka akan muncul headlines tersebut. Property naik 20%, apakah pernah harga rumah turun selama ini. Naiknya harga rumah praktis akan memberatkan beban masyarakat. Kenaikan wajar namun dengan rates 20% akan cukup memukul pendapatan masyarakat. Beberapa kebutuhan pokok seperti rumah, pakaian dan makanan merupakan prioritas masyarakat dalam belanja mereka. Andaikan kenaikan di bawah 10% maka dapat mendongkrak belanja tersebut. Kenaikan property akan menguntungkan siapa ? pengusaha dan barangkali perbankan.

Lagi-lagi produk China merajalela. Bukan salah mereka bila produknya booming. Effort mereka jauh lebih besar untuuk bersaing di sini. Sebagai tuan rumah, justru kita patut bertanya kenapa kalah bersaing dengan produk impor. Untuk memasarkan produknya ke sini saja mereka harus memikirkan dan menanggung biaya transportasi, distribusi dan pergudangan. Fenomenanya sudah lama terjadi, berbagai produk seperti buah, elektronik dan tekstil membanjir di pasar local. Apakah kita hanya ingin menjadi pengguna dan penonton saja. Apakah perlu dilakukan proteksi atas barang import disaat pasar bebas semakin digalakkan. Yang fair tentu harus bersaing secara sehat. Tingkatkan mutu produk agar bisa bersaing di pasar. Sederhana namun perlu effort yang konsisten dan serius. Bila hanya begini-begini saja produk kita bakal kelibas.

Hmm PLN mendapat utang baru. Barangkali memang dibutuhkan untuk investasi dan memperbesar volume layanan. Namun hutang tetaplah hutang. Bagaimana bila operasional tidak kunjung efisien sementara cicilan hutang harus dibayar. Akankah harga listrik juga akan dinaikkan. Ibarat BBM, listrik adalah komponen utama barang dan jasa. Setiap sen kenaikan listrik tentu akan berdampak atas harga barang dan jasa. Kembali kepada PLN apakah memang mereka perlu hutang baru sebesar itu, atau jumlah yang terkontrol sambil meningkatkan efisiensi operasionalnya.

IHSG naik tipis, berarti pasar modal jalan. Umumnya kenaikan pasar modal lebih dipilih ketimbang penurunan. Artinya investor aktif dan sibuk di dalamnya, manakala IHSG mengalami kenaikan. Mestinya ini merupakan sinyal yang baik bagi dunia usaha dan perekonomian.

Sementara Bulog bersiap melakukan operasi pasar. Harga beras dikhawatirkan naik sehingga perlu campur tangan Bulog. Saat ini lagi-lagi produk beras mulai didominasi beras import. Beras local harus bersaing ketat melawan beras dari Thailand. Mestinya kenaikan beras akan menguntungkan petani. Namun nyatanya petani tetap miskin. Jadi ada pihak yang mendapat keuntungan atas kenaikan beras ini. Apakah itu agen, penyalur atau distributor. Yang jelas kenaikan harga beras selama ini belum menguntungkan petani. Jadi bagaimana sebaiknya harga beras relative tetap atau naik. Sebaiknya kesejahteraan petani-lah yang semakin meningkat. Tugas pemerintah semakin berat atas misi mensejahterakan petani dan bersaing atas serbuan beras import.

Sementara dari ekonomi internasional harga minyak dan penjualan otomotif mengalami peningkatan. Apakah ini sinyal yang bagus, mungkin relative. Kenaikan minyak yang terlalu besar akan merugikan Negara pengimpor minyak dan menguntungkan Negara penghasil minyak. Celakanya Negara kita saat ini menjadi pengimpor minyak. Bagaimana bila harga BBM naik, puih, ini momok bagi masyarakat luas. Kembali setiap rupiah kenaikan harga BBM akan membebani masyarakat. Mudah-mudahan kenaikan harga minyak dunia hanyalah fenomena harga minyak yang normal. Naiknya penjualan otomtoif juga pertanda berjalannya ekonomi di Amerika dan Jepang tersebut. Beberapa waktu belakangan kedua Negara, penopang Utama ekonomi dunia itu sempat dilanda krisis yang mendera.

Jadi bagaimana gambaran ekonomi di tahun baru ini. Lagi-lagi akan lebih bijak bila melihat kekuatan dan kelemahan serta focus. Bila kita kuat di pertanian, perikanan dan UKM misalnya maka seyogyanya bidang ini yang mendapat perhatian. Juga mesti lebih bijak dalam berhutang. Jangan asal mendapat tawaran hutang lantas terus menumpuk hutang. Yang tidak kalau penting adalah integritas dan tekad pemerintah menghapus atau mengurangi kebocoran uang Negara karena korupsi. Penyakit akut yang satu ini harus diberantas ke akar-akarnya. Selamat bekerja.

No comments: